36.DANSA

29.3K 1.2K 28
                                    

"Kamu hanyalah alat untuk membuat ia senang, jangan mau di manfaatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu hanyalah alat untuk membuat ia senang, jangan mau di manfaatkan. Jika kamu mau di manfaatkan oleh orang seperti dia"

Sungguh, kamu sangat bodoh

Sudah hampir 30 menit, Ianna masih metutup matanya di depan cermin. Sejak tadi yang bisa Ianna dengar hanyalah bisikan kecil atau sedikit tawa yang membuat Ianna merasa curiga, bahkan saat ia mengganti bajunya saja ia tidak boleh membuka matanya. Untung saja, Ianna sudah memakai celana pendek dan tank top, jika tidak pasti Ianna akan mengamuk ketika Luna dan Caca memaksa untuk agar Ianna menggunakan dress.

"Buka mata lo sekarang!" seru Luna.

Ianna membuka matanya pela-pelan, menatap cermin di depannya. Gadis itu terdiam dan  terkejut saat menatap wajahnya yang terlihat begitu cantik dan dress putihnya yang elegan.

"Hasil karya siapa coba?" tanya kedua gadis itu dan langsung mendapat pelukan hangat dari Ianna.

"Ayo pergi sekarang!" ajak Caca yang langsung menarik mereka menuju mobil.

Sesampainya di sekolah, mereka menjadi bahan pembicaraan karena gayanya yang terlihat sangat elegan. Mereka segera berjalan di atas red carpet menuju kursi  yang sudah disediakan untuk siswa-siswi kelas 12 SMA Kaisar.

Mereka duduk bersebelahan, Luna mendengar banyaknya pujian tentang Ianna.

"Banyak orang yang ngeliatin lo," bisik Luna pada kedua sepupunya.

"Kita udah kayak sorotan," timpal Caca. Sementara Ianna hanya terdiam.

Ponsel Ianna seketika berbunyi menandakan pesan masuk.  Ia menatap ponselnya sekilas dan membaca pesan itu dengan seksama, seketika wajahnya berubah menatap sendu layar ponselnya.

GRUP PARA COGAN IANNA

Raka: [Ianna, maaf banget gue gak bisa ke sana.]
Heru: [Gue juga. Titip salam aja, ya. soalnya lagi nugas.]
Fazri: [Gue ketinggalan jam pesawat :(]
Al: [Gak ada pesawat jam segini, di sini masih sore. Adanya malem.]
Al: [Maaf.]

Membaca pesan mereka jelas saja membuat Ianna kecewa. Ia sudah berharap bahwa mereka akan datang, namun rasanya itu tidak akan mungkin. Gadis itu segera berlari meninggalkan ruangan itu tanpa mendengarkan teriakan Caca yang memanggilnya.

Ianna terdiam sendiri dan meminum obatnya sebelum penyakitnya kambuh karena terlalu stress. Ianna benar-benar kecewa. Kali ini, Ianna berada di UKS untuk menenangkan dirinya.

"Kita telah bersama begitu lama, sehingga aku tidak pernah berpikir betapa sulitnya untuk mengucapkan selamat tinggal." Ianna tesenyum tipis.

ARDIANA [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang