12.HUKUMAN

40.1K 2.1K 13
                                    

"Jika aku punya sayap, aku akan terbang meninggalkan masa lalu yang kelam dan mencari kebahagian baru di dunia lain "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika aku punya sayap, aku akan terbang meninggalkan masa lalu yang kelam dan mencari kebahagian baru di dunia lain "

Selesai menjalankan hukuman, Ianna dan Al duduk di kursi kantin dengan napas lelah.

"Lo mau minum apa?" tanya Al, ia berdiri untuk membeli minuman di kios kantin.

"Jus jeruk aja, kayak biasa." Ianna memejamkan matanya sejenak. Lalu, Al segera memesan minumannya.

"Ianna!" pekik seorang gadis yang baru saja datang. "Lo ke mana aja? Lupa, ya, hari ini adalah hari pertama gue sekolah di Indonesia."

"Lo pulang sama siapa, Lun?" tanya Ianna mengabaikan pertanyaan Luna.

Luna segera menarik kursi dan duduk di samping Ianna. "Fazri, barusan dia ajakin gue."

"Oh .... Oke." Ianna menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian, Al datang membawa 2 jus di tangannya.

"Gue gak dibeliin, Al?" tanya Luna membuat Al menatapnya.

"Beli sendiri," sahutnya ketus.

Tidak lama kemudian, bel berbunyi. Luna masih asik dengan ponselnya.

"Lun, bel. Lo gak masuk?"

"Oh, iya. Gue ke kelas dulu, ya." Luna langsung beranjak dari duduknya.

Ianna dan Al saling menatap. Sepertinya, Luna lupa bahwa mereka satu kelas.

"Sekian pembelajaran kita hari ini. Selamat siang," ucap Bu Sri meninggalkan kelas.

"Gue duluan, ya, Ianna." Luna menggendong tasnya dan berdiri. "Lo sama siapa?"

"Sendiri." Ianna ikut berdiri dan keduanya berjalan keluar kelas, mereka berpisah di depan kelas. "gue ke perpus dulu, mau balikin buku."

Ianna berjalan ke arah perpustakaan, Setelah Ianna sampai di depan pintu perpustakaan, gadis itu segera memasuki ruangan itu.

Langkah Ianna terhenti saat ia melihat seorang gadis nerd yang tengah membaca buku. Namun, buku itu adalah buku tentang persenjataan, tentu saja hal itu sangat tidak wajar.

"Hei." Ianna menepuk bahu gadis itu. Dengan kaget, gadis itu segera menutup bukunya dan memeluk buku itu untuk menyembunyikannya.

"Hai," sapa gadis itu kaku.

"Lo suka membaca buku seperti itu?" tanya Ianna membuat gadis itu mengangguk kaku. "Brianca Vanessa A. A untuk kata Angganesca?" tanya Ianna mengangkat satu sudut bibirnya.

Brianca membeku saat Ianna mengetahui nama belakang yang ia sembunyikan. "Lo siapa? Tau dari mana?"

"Ardiana, leader Black Diamond's." Ianna mengulurkan tangannya. "Apa yang gue gak tau?"

ARDIANA [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang