Caleb Hanisentana : Bapak, jam tiga nanti Anda mempunyai tamu. Eritha akan menunggu Bapak di ruangan.
Raditya melirik ke ponsel yang ia kantongi di saku kemejanya. Ia membalas singkat pesan kepada Caleb yang sedang menunggunya di parkiran perpustakaan ini.
"Kelihatannya kamu sedang sibuk," kata Raditya berusaha membuka pembicaraan diantara keduanya. Hanya ada mereka berdua di meja itu, namun Raditya mengerutkan keningnya saat wanita yang ia ajak berbicara sama sekali tidak menatapnya.
"Saya berbicara dengan kamu," ujar Raditya setelah dua puluh detik berlalu dan wanita yang ada di depannya sama sekali tidak melihatnya, terlebih menjawab pernyataannya barusan. "Kanianatha."
"Pardon?" Atha menghentikan jemarinya yang sedang mengetik di keyboard.
"Kamu tidak mendengarkannya? Hanya ada kita berdua di meja ini."
"Saya tidak merasa mengenal kamu,"
Raditya mengerutkan keningnya, ia kemudian menutup buku yang ia pegang sejak dirinya masuk ke tempat ini. Atha kembali berkata, "Kenapa kamu memanggil saya?"
Raditya tidak mengerti mengapa nada suara Atha begitu dingin, ia melirik kesampingnya dan ia tidak menemukan orang – orang. "Kamu terlihat sibuk, remember me?"
"Tidak."
"Tidak?" kata Raditya dengan tidak percaya. "Kita sudah pernah bertemu. Aku membuat kesalahan dan aku belum mendapatkan maafnya."
Atha terdiam untuk beberapa saat, "A man who spills his coffee?"
Raditya mendesah pelan, ia mencondongkan tubuhnya ke depan membuat jaraknya semakin dekat dengan wanita itu. "Saya benar- benar minta maaf."
Atha berhenti menatap mata cokelat Raditya, ia kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya di MacBook yang sedang ia pakai. "Lupakan, please. Aku sendiri tidak ingin mengingatnya."
"Kulit kamu baik – baik saja? Aku tahu kopiku saat itu panas, it's hard to meet you, tetapi aku ingin benar – benar mengetahui apa kamu baik – baik saja."
Atha memutar kedua bola matanya, "Tidak perlu menanyakannya, kita tidak saling mengenal."
Caleb Hanisentana : Bapak, tiga puluh menit lagi meeting-nya. Kita harus segera pergi jika tidak ingin terlambat.
Caleb Hanisentana : Bapak tidak mungkin membatalkannya lagi. Itu bisa membuat jadwal Bapak menjadi kacau. Meeting Anda dengan Eritha sangat penting.
"Aku mengenal kamu, Atha."
Atha menjawab, "But not with me. I don't know you."
"Kita bisa berkenalan dengan wajar," kata Raditya sambil menutup buku yang ada ditangannya. Ia akan mengulurkan tangannya namun gelengan Atha membuat gerakannya terhenti.
"Tidak perlu."
Raditya berusaha tidak menunjukkan keterkejutannya, "Tidak perlu? Kamu sombong."
"Memang tidak perlu," kali ini Atha menutup MacBooknya. Ia membereskan dua buku yang ada disampingnya. "Kita tidak perlu saling mengenal," imbuhnya.
"Memang apa yang akan kamu katakan kalau bertemu dengan aku?"
Kanianatha berdiri dari kursinya, "Not saying anything. Aku tidak mengenal kamu."
____
KAMU SEDANG MEMBACA
Diaforetiká
ChickLitDiaforetiká | Galaxy Series #1 © 2018 Grenatalie. Seluruh hak cipta.