Love Scalpel Bonus #1

1.2K 109 24
                                    

Karena siapa bilang kisah cinta akan selalu berakhir bahagia?
.
.

Saat itu Amatsuki masihlah seorang mahasiswa baru di jurusan kedokteran Universitas ternama di Jepang. Sebagai anak tunggal dari keluarga berada, ia memiliki mimpi besar untuk menjadi dokter bedah yang hebat kelak. Ya, sejak dini ia sudah memikirkan jalur mana yang akan ia tempuh. Tak seperti beberapa temannya yang lebih memilih spesialis penyakit dalam dan bahkan sebagain besar belum menentukan akan menjadi spesialis apa. 

Amatsuki terkenal cerdas. Nilai-nilainya selalu memuaskan di semua mata kuliah dan praktik. Ia juga rajin melakukan studi banding dan kajian-kajian ilmiah yang berhubungan dengan pembedahan. Tak jarang pula ia diikut sertakan dalam penelitian para profesor di kampusnya meski saat itu ia baru berada di tingkat dua. 

Prestasi gemilang, jenius yang handal, dan tentu saja berperangai ramah. Amatsuki memiliki itu semua, dan disela-sela pencapaiannya itu tetap ada satu kegundahan yang menyelimutinya. Mungkin hal ini bisa dikatakan terlalu naif dan bodoh untuk ukuran Amatsuki. Tapi nyatanya pemuda bersurai coklat itu bisa juga dimabuk oleh cinta. 

Sebuah ketidaksengajaan yang membuatnya harus mengenal seorang senior di jurusannya. Awal pertemuan yang diciptakan dalam sebuah penelitian baru tentang terobosan pembedahan. 

Amatsuki diminta oleh salah satu dosennya untuk mengisi kekosongan tim, yang saat itu sudah diisi oleh sang dosen itu sendiri dan satu orang mahasiswa tingkat 3, Itou Kashitarou. Dulu, Amatsuki hanya mengetahui dari kejauhan, hanya melirik sekilas jika mereka berpapasan. Tak pernah terpikir akan berada dalam satu tim penelitian seperti ini. Dan siapa sangka kedekatan mereka akan menjebaknya dalam ikatan rumit. 

Hampir setiap hari mereka bertemu untuk membicarakan penelitian. Di luar tugaspun mereka sempat bertemu untuk sekadar berbincang ringan dan mendekatkan diri. Terlihat bahwa Itou tertarik padanya, dan Amatsuki juga demikian. 

Namun tak ada yang memulai duluan, tak ada yang mengikrarkan diri sebagai pasangan. Mereka berdua hanya menikmatinya, menjalin kedekatan tanpa status apapun. Terus seperti itu, sampai akhirnya penelitian berakhir.

Amatsuki tak kehilangan ide untuk tetap bertemu dengan Itou meski penelitian yang mengikat mereka sudah menemukan hasil. Sejatinya mereka masih bisa bertemu di kampus dan makan siang bersama. 

Hingga di sebuah siang, seperti biasa mereka menghabiskan waktu istirahat bersama seperti ini, di sebuah kedai. Perbincangan mengalir begitu saja tanpa kehilangan topik. Dan siapa sangka semakin menit berlalu, semakin nampak jelas kegelisahan di wajah Itou. Amatsuki menyadarinya, dan ia pun menjadi tak tenang.

"Ada apa?" Akhirnya ia bertanya.

Sejenak Itou melirik pemuda yang lebih muda darinya itu. Terlihat pula ia sedikit menghela napas pelan.

"Aku akan pindah jurusan." Ucapnya tiba-tiba.

Amatsuki hampir saja terbatuk oleh air yang tengah ia minum. Tatapan heran langsung tertuju pada Itou. Ingin sekali Amatsuki menemukan setitik celah yang menunjukkan bahwa pria itu bercanda. Tapi tentu saja nihil.

"Kenapa tiba-tiba?"

Kali ini Itou memaksakan senyuman di bibirnya. Sebuah kenyataan yang harus ia hadapi.

"Sejak awal aku memang tidak berniat menjadi dokter. Aku lebih tertarik ke bisnis. Ditambah.. aku harus meneruskan posisi direktur di Rumah Sakit."

Amatsukk terdiam sejenak. Antara senang dan sedih. Ia bersyukur Itou memiliki garis takdir yang bagus ーdimana ia sudah disuguhi posisi menjanjikan di sebuah Rumah Sakit. Namun apakah hal ini yang akan memisahkan mereka berdua?

Love ScalpelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang