Love Scalpel Bonus #4

773 71 13
                                    

Pernah melihat seorang dokter yang memiliki keterbatasan?

Pernah tidak sengaja meremehkannya?

Maka cobalah lihat bagaimana hebatnya dokter itu saat menangani pasien,

Mungkin saja kau akan merasa malu pada diri sendiri.

Kemudian iri pada kehidupan bahagia yang ia miliki saat ini.

.

.

.

Araki. Itulah nama yang selalu dibanggakan oleh si pemilik. Seorang dokter yang lagi-lagi harus mengubur mimpinya untuk menambah spesialis karena fisiknya. Ya, namanya juga sudah takdir. Bagaimanapun mengelak, Araki akan tetap mendapat cobaan itu dalam hidupnya. Tanpa tahu menahu akan berakhir seperti apa kelak.

Sudah 3 tahun lamanya sejak dirinya divonis berkaki lumpuh pasca kecelakaan mobil. Disaat yang sama pula kebisuan dalam hidupnya telah hilang. Ah, memang sebuah pertukaran setara yang menyakitkan. Sekali lagi, bak sebuah kisah putri duyung yang menukarkan suara untuk sepasang kaki. 

Dan Araki adalah kebalikannya.

Tak pernah mengeluh. Itulah sisi positif yang miliki pria bersurai merah itu. Bahkan bisa dikatakan bahwa ia lebih kuat daripada kekasihnya sendiri --Naruse. Dirinya yang lebih sering menenangkan pemuda tersebut dalam kegundahan, mengobatinya dari luka kesedihan, kemudian menghiburnya agar tak selalu menyalahkan Tuhan. 

Kisah cinta mereka secara ajaib tetap bertahan setelah bertahun-tahun dilalui. Tak ada kata lelah. Tak ada rasa yang memudar. Yang ada hanya rasa kasih satu sama lain. Mungkin inilah sebuah hubungan yang dimimpikan semua pasangan. 

Saling mengerti, menepuk bahu, mengingatkan, dan memeluk satu sama lain. 

Araki dengan kaki lumpuhnya memutuskan untuk tetap membuka praktik dokter. Bukan demi uang, hanya saja ia merasa lebih baik mati daripada berhenti mengabdi dalam profesinya. Ia paling benci memanfaatkan kondisinya untuk bermalas-malasan. Sosok yang teguh, seorang idaman.

Di klinik pribadi sederhana itu kini ia ditemani oleh Naruse. Ia banyak membantunya dalam administrasi pasien dan penanganan beberapa pemeriksaan. 

Bekerja di tempat yang sama, tidur di atap yang sama pula. Meski janji suci belum mengikat, keduanya sudah saling bergantung pada kehadiran masing-masing. Bagaikan pakaian tanpa dijahit jika salah satu dari keduanya tidak saling mengisi. 

Kemudian, mari kita menyelam jauh ke masa dimana kisah keduanya baru saja akan dimulai. Tentang bagaimana dua sejoli itu tiba-tiba bertemu dan saling berbagi rasa. 

Bukan sebuah kisah cinta pertama yang manis. Bukan cinta sepihak nan tak berbalas di awal. Hanya sebuah kejadian-kejadian yang tidak sengaja mendekatkan mereka berdua. Ya, mereka yang berbeda umur hanya 2 tahun itu.

Kisah itu dimulai saat Araki menjadi ketua dalam sebuah acara kampus. Dan Naruse adalah salah satu mahasiswa baru keperawatan di kampus yang sama. Sudah menjadi kebiasaan saat mahasiswa baru di tahun pertama akan disambut oleh senior mereka, entah itu dalam satu jurusan maupun fakultas. 

Hari dimana Naruse pertama kali melihat Araki adalah saat pria itu memberikan sambutan sebagai perwakilan mahasiswa kedokteran. Banyak pasang mata yang tampak takjub melihat perawakan Araki yang ideal. Tak sedikit suara gadis-gadis menjerit kegirangan saat tak sengaja bertemu pandang dengannya. Sehingga dalam hati Naruse hanya menghela napas, kapan dirinya akan disenangi gadis-gadis seperti itu.

Love ScalpelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang