part 13

21.6K 1.2K 41
                                    

Dengan langkah ringan aku keluar dari sebuah toko mainan. Aku membeli lagi beberapa mainan buat anak cewek. Yang dulu itu kurasa kurang bukankah Nadia sekarang punya teman. Jadi aku membelinya dobel.

Berbekal dari google map aku menemukan rumah Kalila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbekal dari google map aku menemukan rumah Kalila. Sebuah rumah minimalis yang terlihat asri dengan taman di depannya.

Aku menarik dan menghembuskan nafasku berharap mendapat kekuatan. Tapi tetap saja dadaku terasa sesak.

Aku membuka pintu mobil dan menurunkan beberapa shopping bag.

Dengan tangan yang sedikit gemetar aku menekan bel pintu rumah Kalila.
Tak lama pintu terbuka.

Yang pertama kulihat adalah Kalila.
" Kal.."
Kalila terlihat terkejut saat melihatku. Namun tersenyum setelahnya.

 Namun tersenyum setelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terlihat...cantik. Wajahnya berseri. Dulu saat masih menjadi istriku, aku tidak sekagum ini saat melihatnya. Ini karena efek dia sudah menjadi milik orang lain atau memang Kalila sudah berubah. Dia tampak bahagia.

" Masuk Mas "
Kalila membuyarkan lamunanku. Membuka pintu lebar - lebar. Pasti dia memergokiku tengah memandanginya karena tidak sengaja aku melihatnya merona.

" Mas tidak bilang kalau mau ke sini "
Kalila menyematkan rambutnya ke belakang telinga dengan jarinya. Dan itu tak luput dari pandanganku. Bukan kamu yang menyesal karena sudah berpisah dariku Kal. Tapi aku yang sudah bodoh melepasmu.
" Eh. Aku pikir setiap weekend jam segini pasti kamu ada di rumah. Jadi aku langsung ke sini saja "

" Ini tadi kebetulan saja aku masuk pagi jadi jam segini sudah pulang. Tidak mesti sih aku dapat shift apa "
" Nadia mana ? "

" Oh iya aku panggilkan "
Kalila beranjak dari duduknya. Aku memandanginya berjalan ke arah dalam. Kalila terlihat kurus. Apakah dia terlalu berpikir keras atau dia sedang sakit ?

Namun yang aku lihat ada rona bahagia di wajahnya. Tidak seperti saat menjadi istriku dulu. Pasti sekarang karena suaminya bisa membahagiakannya. Haruskah aku bersyukur atau memaki diriku sendiri karena dulu Kalila tidak bahagia denganku ?

Kalila datang dengan menggandeng dua anak perempuan sebaya.
Aku berdiri dari dudukku.
" Nadia.."

Nadia terdiam di tempatnya.
" Kak..itu Papa.."
Kalila mengusap kepala Nadia. Kenapa dia memandangku seperti itu. Mungkinkah dia lupa padaku ?

Cinta Lama Bersemi Kembali ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang