part 15

20.3K 1.2K 37
                                    

Saatnya memberi waktu pada diriku sendiri untuk bisa bangkit dari yang namanya patah hati.

Aku tidak pernah menyangka seorang Kalila bisa melakukannya dengan baik. Mematahkan hatiku hingga berkeping.

Kusesap batang nikotin yang kelima kalinya. Belum sampai setengah aku membuangnya dengan kasar. Kalila dulu selalu memintaku untuk berhenti merokok demi alasan kesehatan. Dulu aku berpikir jelas itu tidak mungkin karena pekerjaanku di proyek orang - orangnya tidak ada yang tidak merokok. Dulu aku berusaha mengurangi demi dia. Demi agar dia tidak ngomel menceramahiku dari ujung utara sampai ujung selatan.

Aku kembali bermaksud mengambil batang rokok yang baru. Kuurungkan niatku. Hatiku berperang. Namun akhirnya aku tidak peduli. Jika harus berhenti merokok itu karena kesadaranku sendiri bukan karena Kalila. Aku mengambil dan menyalakannya kembali.

Hanya dengan rokok saja ingatanku bisa kembali pada Kalila. Ck..ck..ck..

Aku merindukannya.

❤❤❤

" Aku akan menelpon anak - anak "
Aku mengirim pesan pada Kalila.
" Oke "
Tak lama balasan dari Kalila masuk.

Seperti yang aku minta. Kalila tidak membuka suara maupun memperlihatkan wajahnya di layar ponsel saat video call berlangsung demi kelancaran sebuah proyek besar yang bernama MOVE ON !

Aku ingin dia yang membuatku patah hati dan dia juga yang membantuku untuk sembuh.

" Halo princess - princess Papa..."
" Papaaaa !! "
Suara pekikan di seberang sekitar membuat moodku membaik. Seminggu penuh dihadapkan pada pekerjaan yang semakin hari semakin padat membuat aku jenuh.

Kedua gadis kecilku membuat aku merasa dirindukan. Menjadi penyemangatku setiap akhir pekan.

" Sedang apa ? "
" Bikin Pe Er , Pa. Kerajinan tangan dari bunga dan daun kering "
Nadia memperlihatkan hasil karyanya yang belum selesai.
" Susah Pa " curhatnya.

Hp diletakkan di depan mereka.
" Sudah aku bilang kan sini aku bantu malah nggak mau. Ya sudah "
Tasya ikut bicara.
" Nggak boleh Kak. Kata Bu Neli ini harus dikerjakan sendiri. Nggak boleh dibantu "

Aku menikmati interaksi keduanya. Kedua tanganku berada di bawah dagu. Telungkup beralas bantal dengan layar hp di kepala ranjang. Sesekali aku memberi arahan pada Nadia.
Sedang Tasya mengerjakan PR matematika. Jika kesulitan juga akan bertanya padaku.

Anak - anakku sudah kelas 2 sekarang. Tidak terasa setahun aku berada dalam pengngsingan hatiku. Hasilnya, ya sedikit - sedikit aku bisa mengikis rasa ku pada Kalila.
Kalila sudah menjadi milik orang lain, itu yang selalu aku rapalkan dalam hatiku.

" Kalian di kamar berdua saja ya ? "
" Iya Pa. Mama lagi masak " Tasya menjawab.

" Ayah ? "
" Ayah masuk kerja "

" Oohh.."
Tiba - tiba saja sifat isengku muncul.
" Eh sini deh Papa bisikin "

Keduanya bersemangat mendekatkan diri.

" Jangan bilang siapa - siapa ya. Papa tuh kangen lho sama Mama "
Keduanya terkikik.
" Coba donk kalian ke dapur sekarang. Papa pengen liat Mama. Fotoin gih. Tapi harus dari belakang ya. Jangan dari depan dan jangan sampai Mama tahu "

" Oke Pa "
" Papa pamit ya . Mmmmuahh. Love you princess "

" Daa.. Daa.. "

Cinta Lama Bersemi Kembali ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang