Hangatnya hembusan nafas Mas Bima semakin dekat kurasakan di wajahku. Mata sayunya menatapku lekat - lekat, seolah meminta ijinku. Aku menutup mataku. Pelan bibirnya menyentuh bibirku. Tidak ada yang aku lakukan selain membalasnya. Kami berciuman. Dalam... penuh cinta dan hasrat. Tanganku meremas helai rambut Mas Bima yang halus. Tangannya meremas pinggangku dan naik turun mengusap punggungku. Kami berdua mabuk. Mabuk cinta.
Aku yang mengakhiri ciuman manis ini. Nafas kami terengah. Dahi kami menyatu. Kami tertawa di antara deru nafas kami.
" Menikah denganku ya ? " Mas Bima mengecup kening dan hidungku.
Aku mengangguk malu - malu. Wajahku pasti sudah memerah.
" Besok "
Aku mendongak.
" Hah?! Besok ? "" Iya besok "
" Kan harus ngurus.."" Itu bisa diatur Sayang. Sehari jadi. Ya ? "
Mas Bima memiringkan wajahnya memastikan jawabanku.
Sekali lagi aku mengangguk.
Mas Bima mengusap pelan pipiku. Aku tidak berani memandangnya. Terlalu malu. Apalagi dia memanggilku sayang.Hening.
Mas Bima bergerak sedikit gelisah. Aku mendongak dan mendapatinya tengah meringis.
" Mas kenapa? "" Nyeri Kal. Punyaku kamu dudukin "
Spontan aku memukul bahunya. Mas Bima terkekeh.
Aku berdiri dan mengubah posisiku duduk di sebelahnya." Lain cerita kalau kamu dudukin pas kita sama - sama naked "
" Dasar mesum ! "
Aku mencubit pinggangnya. Dan menelusupkan wajahku di lengannya. Mas Bima tertawa.
Jari kami saling tertaut. Jangan di tanya seperti apa ritme jantungku." Kok nggak ada yang nggrebek kita ya ? "
Aku menegakkan punggungku.
" Mas pingin kita digrebeg ? "" Iya. Kalau kita ketahuan kan bisa langsung dinikahin "
" Apaan sih "
Aku kembali memukul lengannya." Eh bentar "
Mas Bima mengurai tanganku yang melingkar di lengannya. Mas Bima menegakkan sedikit tubuhnya dan mengambil sesuatu di sakunya.
Mengangsurkannya padaku. Aku menerimanya dengan tangan bergetar dan mata berkaca - kaca.Tanpa membukanya pun aku tahu apa isinya.
" Bukalah.." Mas Bima berbisik.
Perlahan aku membukanya.
Sebuah cincin putih bermata satu berkilauan. Cantik.
Aku mengambilnya. Melihat bagian dalamnya ada tulisan. Aku mengejanya dalam hati.Love you forever
Dan di sisi lainnya terukir nama Abimana.
Mas Bima meraih cincin yang kupegang. Memasangkannya di jari manisku.
" Kamu milikku sekarang " Ucapnya lirih. Kembali meraih wajahku dan mencium bibirku dengan lembut. Aku terisak. Mas Bima mengusap air mataku." Jadi...Mas akan memperistri aku sekaligus Mira ? "
" Hah ?! Ya ampun Kal. Kamu bisa banget ngerusak momen kita " Mas Bima terkejut dan menjauhkan wajahnya dariku." Lagipula mana mungkin seperti itu Kal ? "
" Mas ngasih cincin dia. Ke aku juga "
Aku sudah seperti istri yang merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Lama Bersemi Kembali ( S E L E S A I )
KurzgeschichtenFor Adult Butuh komunikasi yang baik juga hati yang lapang untuk mempertahankan sebuah pernikahan...