Abimana ❤ Kalila

28.3K 1.3K 53
                                    

Bima membuka pintu rumah mereka.
" Masuk yuk "
Ketika masuk Kalila tampak memindainya... Terlalu banyak kenangan di dalamnya.
Semuanya masih tertata apik seperti sebelum dia pergi meninggalkannya. Lebih dari 10 tahun bukanlah waktu yang sebentar.

Bima menutup pintu.

Kalila berjalan menyusuri rumah.
" Mas...ini kok jadi gini ? "
Ruang tempat untuk ibadah menjadi sebuah kamar bernuansa anak cowok.
" Ini kamar buat Nino. Tempat shalatnya aku taruh di belakang. Dekat taman. Nanti kita bisa melihat dari kamar kita "
Perasaan Kalila memuai saat Bima mengatakan kamar kita. Dia merasa itu sangat intim.

Bima mengajak Kalila melihat kamar untuk Nadia dan Tasya. Kamar Nadia dulu sudah dirombak lebih besar dan ada dua ranjang di dalamnya. Nuansa pink putih.

" Yuk kita ke kamar "
Bima menggandeng tangan Kalila yang sama dinginnya dengan tangannya. Gugup keduanya masuk.

Kalila mengamati tiap sudut kamar mereka. Masih sama. Sama sekali tidak ada yang berubah. Bahkan di atas ranjang pigura besar yang berisi foto pernikahan mereka dulu pun masih terpajang dengan cantik.

" Kamu dulu apa aku dulu yang mandi ? " suara Bima mengejutkannya.
" Aku aja Mas "
Kalila beringsut masuk ke kamar mandi. Pikirnya kalau dia duluan, nanti saat suaminya giliran mandi, sembari menunggu dia bisa menata baju - bajunya yang berada di koper untuk ditaruh lemari.

" Aduh "
Kalila menepuk keningnya.
Bagaimana dia bisa lupa membawa baju ganti. Untungnya di dalam ada handuk berbentuk kimono milik Bima. Jadilah dia memakainya.

Perlahan Kalila keluar dari kamar mandi. Dengan kikuk berjalan.
" Gantian aku ya "
Bima tersenyum saat berpapasan dengannya.
Kalila hanya mengangguk.

Kalila menghela nafas dan menepuk - nepuk dadanya.

Kalila sibuk menata baju di lemari.
" Mas Bima lumayan lama kalau mandi. Ngapain aja sih " Kalila sedikit menggerutu. Bahkan Bima baru saja masuk. Dia hanya mengalihkan rasa berdebar di dadanya.

Dia berdiri di depan lemari, berjajar lingerie yang dibelinya beberapa waktu lalu. Bingung memilih. Tapi akhirnya pilihannya jatuh pada warna hitam.
Saat membuka ikatan kimono- nya, tiba - tiba saja Bima sudah muncul. Kalila mengikatnya kembali.

" Sedang menata baju ? "
" He hem "

Kalila luar biasa gugup. Bagaimana tidak, di depannya Bima hanya mengenakan handuk pendek di pinggang dan sedang menggosok rambutnya yang basah dengan handuk yang lain. Air masih sedikit menetes di dadanya yang bidang.

Kepalang basah. Rencananya dia akan mengenakan lingerie yang super seksi dan menunggu suaminya di atas ranjang. Kenyataannya sebelum sempat memakainya, suaminya malah sudah keluar. Huh.
Ya sudah apa boleh buat. Dia mungkin akan berganti di kamar mandi saja.

Kalila mengambil lingerie dan bermaksud ke kamar mandi. Tapi Bima sudah mencekal lengannya. Jantung Kalila rasanya mau copot. Secepat inikah Bima mengajaknya...
" Mau ke mana ? "
" Eh oh mau ke kamar mandi. Ganti baju.."

" Nggak usah. Duduk saja dulu "
Kalila menurut dan duduk di tepi ranjang. Fiyuhh.. Padahal pikirannya tadi suaminya sudah akan memulai.

Kalila memperhatikan Bima yang sedang mengambil kaos di lemari dan memakainya dengan pelan. Punggung tegapnya terlihat Kalila. Dadanya berdesir.
Bagaimana ya rasanya mendekap erat punggungnya saat aku orgasme..
Ya ampun kenapa jadi aku yang mesum. Kalila menepuk keningnya.
Seharusnya suaminya yang terangsang tubuhnya, ini malah sebaliknya. Dia sudah terangsang duluan hanya dengan menatap punggung tegap suaminya.

Bima duduk di sofa pojok ruangan.
Loh Mas Bima kok duduk di situ ? Ini kan malam pertama kami. Apa ada yang salah denganku. Mas Bima seperti menghindariku..

Cinta Lama Bersemi Kembali ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang