part 19

19.1K 1.2K 69
                                    

Lebih dari 2500 kata aku belain ketik buat kalian penanti CLBK.
TERIMA KASIH untuk vote, komen  dan kesabaran menunggu.

Ai laf yu ful 💋💋💋

Jika ada yang mengataiku pengecut memang begitulah aku. Aku bahkan tidak sanggup berinteraksi dengan Kalila saat hatiku sepenuhnya masih  kecewa.

Waktu dua tahun di perantauan aku lalui dengan sangat lambat. Waktuku sepenuhnya hanya untuk pekerjaan kantor dan kuliah saja. Danika juga masih sama. Aku diam dikira memberi harapan, aku tegas ntar asma nya kambuh. Huh ! Tapi tinggal sedikit lagi aku menyelesaikan pekerjaan juga pendidikanku di sini. Aku pastikan drama Danika selesai.
Aku memandang foto - foto yang tersimpan di ponselku. Foto Nadia dan Tasya yang mereka kirimkan lewat aplikasi whatssapp. Aku kembali membuka foto - foto lama. Dulu Kalila suka mengambil fotonya sendiri. Untungnya dulu sempat aku simpan di aplikasi gugel. Ponsel dan kartuku memang hilang tapi tidak dengan foto-fotonya.

Aku teringat dulu dia bersungut - sungut saat melihat galeriku tidak ada satupun fotonya. Hanya foto proyek pekerjaanku saja. Semenjak itu dia sering mengambil gambar dirinya sendiri. Aku tersenyum memandang Kalila yang dulu. Dengan tubuh yang masih berisi sana - sani dia tampak menggemaskan. Aku dulu bahkan tidak memperdulikan perasaannya. Tidak memberikan hal yang diinginkannya. Saat sekarang dia bersama Bagus terlihat bahagia aku malah menyesal tidak karuan. Seandainya dulu aku bisa menjaga sikap, seandainya dulu aku memahami keinginannya aku tidak akan semenyesal ini. Aku yakin Bagus bisa menjadi suami yang baik. Tidak sepertiku. Suami tanpa rasa peka. Aku teringat dulu hampir setiap waktu aku selalu mencelanya. Pekerjaannya, sifatnya dan yang terparah adalah tubuhnya. Sekarang aku baru sadar betapa jahatnya aku. Itulah kenapa Tuhan menghukumku dengan cara memaksaku melihat kebahagiaan Kalila dengan laki - laki lain.

Dua tahun lebih tak bersua lewat tulisan sebenarnya menumbuhkan rindu di hatiku. Benar saat ber Video Call aku tidak pernah mendengar suara maupun melihat sosoknya selain anak - anakku saja tapi saat itu berlangsung aku merasa pulang. Nyaman.

Kalila sama sekali tidak menghubungiku dahulu. Apakah Nadia dan Tasya tidak menanyakan tentangku?

Aku membuka riwayat chat- ku dengan Kalila.
Kalila mengganti foto profilnya dan aku baru tahu. Buru - buru aku membukanya.
Seorang balita laki - laki gendut yang sedang tersenyum.

Ya..ya..
Kalila dan Bagus sudah berbahagia dengan anak - anak mereka hanya tinggal aku di sini yang merana. Jadi bucin yang gagal move on.

❤❤❤

" Mas Abim, aku sudah di sini "
Sebuah pesan masuk ke ponselku.
Aku mendengus.
Sekali lagi Danika memaksaku mengikuti kemauannya. Gadis itu selaku saja menggangguku.
Aku mengambil jaket kulit yang tergantung di belakang pintu dan mengenakannya.

" Waahhh Mas Abim selalu ganteng pake baju apapun "Aku hanya memutar bola mataku dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Waahhh Mas Abim selalu ganteng pake baju apapun "
Aku hanya memutar bola mataku dengan malas.

Danika mengajakku ke pekan raya di pusat kota. Namun tidak hanya makanan yang disuguhkan. Berbagai macam souvenir, kerajinan tangan, baju bahkan berbagai mainan anak beraneka ragam. Aku membayangkan jika mengajak Nadia dan Tasya kemari mereka pasti senang.

Cinta Lama Bersemi Kembali ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang