Criminal Love ✔️

22. Pain

Aeryn langsung di tangani oleh team medis clan jeon, Jungkook tak bisa membawa aeryn ke rumah sakit umum dikarenakan status aeryn yg menjadi buronan tak hanya aeryn ketiga lelaki yg bersamanya itupun adalah buronan, walau kepolisian tak tahu wajah dari mereka tetapi dna dari darah aeryn sudah tersebar mengingat pekerjaan aeryn sebelum masuk clan jeon adalah pembunuh bayaran.

Jungkook nampak sangat khawatir, dirinya tak bisa lepas dari aeryn, selama operasi berlangsung, Jungkook enggan untuk keluar dari ruangan tersebut, tak ada yang bisa mengusir sang leader dari ruangan itu, maka team medis hanya memberi peringatan untuk tak mengganggu mereka Jungkook pun mengangguk dan menyerahkan semuanya ke team medis, jangan tanyakan keahlian team medis clan jeon ini, sebelum masuk clan mereka sudah di test habis2an oleh Jungkook, bahkan nyawa taruhan mereka jika mereka gagal dalam test tersebut, juga dengan sekarang, mereka harus bekerja keras untuk menyelamatkan aeryn, jika aeryn tak terselamatkan maka nyawa mereka pun yang menjadi taruhannya begitu perinta sang leader clan jeon itu.

Hanbin dan taehyung mereka sedang gusar dan gelisah menunggu aeryn yg sedang di ruangan operasi saat itu, terlebih hanbin, lelaki ini sangat khawatir dan takut, dia semakin menyesal karena menyetujui rencana gilanya itu, semua berawal dari hanbin, karena wanita itu sebelum memberi rencanannya itu ke taehyung juga Jungkook, aeryn lebih dulu melapor ke hanbin.

"Ini semua salahku"ucap hanbin tiba2.

"Hey, jangan menyalahkan diri sendiri, bukan hanya kau yang salah tapi kami semua yang salah" ucap taehyung menenangkan hanbin.

"Tapi Tae, jika saja aku tak menyetujui rencananya, aeryn pasti akan baik2 saja, aku tahu rencanannya sangat gila tapi aku malah menyetujuinya ini salahku Tae" hanbin pun mengusap wajahnya tanda frustasi.

"Hey listen, yang menyetujui rencanannya itu bukan hanya kau bi, aku dan Jungkook pun sama2 menyetujuinya, jadi jangan salahkan dirimu, kita semua salah di sini, dan daripada kita terus membahas hal ini lebih baik kita terus berdoa agar aeryn baik2 saja dan juga cepat sadar oke" kata taehyung sambil mengusap pundak hanbin.

💜💜💜

Jimin sedang terburu2, setelah mendapatkan surat dari pamannya itu jimin langsung saja menelepon sekretaris untuk menyiapkan jet pribadinya untuk pulang di hari itu juga, Jimin panik, dia panik bukan karena perusahaannya telah di bobol oleh aeryn tapi Savitri, wanitanya itu lebih penting dari hal lain yang ada di dunia ini.

Wanita itu sudah sangat di cintai Jimin, mengapa?. Karena hanya wanita itu yg bisa meluluhkan hati beku Jimin, dia sudah merubah Jimin dari yang bengis menjadi mudah memaafkan, Jimin yang awalnya melihat member clannya yang selalu tidak berhasil menangkap aeryn lalu menembakinya saat itu juga, sekarang dia lebih bisa memaafkan membernya itu, wanita itu yang mengubahnya, dia sangat bersyukur untuk bertemu Savitri, wanita tangguh,baik,pintar, juga lembut.

Saat sampai di markas clan jeon, Jimin langsung saja ke ruangan pamannya itu, tentu untuk membicarakan kemana wanitanya itu, saat masuk Jimin langsung di hadiahi muka sinis pamannya dan juga dia heran, kenapa sung Hyuk ada di sana? Setahu Jimin sung hyuk meminta cuti ke dirinya karena dirinya ingin bertemu keluarganya tapi mengapa sekarang lelaki itu ada di ruangan pamannya?

"Bodoh, kau tau adik perempuanmu itu dengan kurang ajar membobol gedung yang itu gedung keluarganya sendiri, dan bagaimana kau bi...."

"Dimana Savitri?"ucap Jimin memotong pembicaraan pamannya itu

"Ohh jalang itu, dia se....."

"Fuck!!!, DIMANA SAVITRI SIALAN" suara Jimin meninggi dan mukanya juga sudah merah karena di bakar oleh emosinya itu.

"Wanita itu aman, dia sudah menjadi penghalang recanaku, apa kau tidak sadar juga Jim, setelah datangnya wanita itu kau menjadi lalai dengan pekerjaanmu, kau menjadi memundurkan waktu untuk menangkap aeryn, adikmu itu kunci kita Jim, kau mau wanitamu kembali, bawa adikmu ke hadapanku, aku akan mengembalikan wanitamu setelahnya ,kau harus membawa aeryn secepat,jika tidak menangkapnya juga wanita itu akan habis di tanganku" kecam park yongshik.