Udah ya daripada kesel-keselan, aku kasih ini aja. Aku juga masih kesel sebenernya, cuma ya udah lah.. dia cuma belum pernah ngerasain gimana rasanya jadi author hehe :')
"Ayo dimakan",
Yunseong hanya menatap makanannya. Bukan dia tidak mau makan, cuma dia merasa sungkan. Dia kira wanita di hadapannya itu akan membencinya atau bahkan mengusirnya, tapi nyatanya wanita itu malah mengajaknya menuju rumah makan yg ada di dekat minimarket tadi.
"Jujur... bibi marah ketika Minkyu cerita kalau kamu tiba-tiba datang ke dia dan bilang kalau Hwang Minhyun itu ayah kamu, tapi bukan berarti ketika bertemu denganmu lalu bibi akan mencelakaimu Yunseong. Bibi percaya, kamu tidak mungkin mengatakan itu kalau tidak ada alasan yg jelas, benar kan? Bibi dengar kamu tadi lapar, jadi makan lah",
"Maaf bibi tapi... bibi sudah terlalu baik",
"Bagaimana jika begini, kamu adalah teman dekat Minkyu dan bibi sudah mengenalmu. Jika kamu sedang ada masalah, apa salah jika bibi membantumu?",
"Tidak",
"Jadi makan lah. Makan yg kenyang. Bibi tidak tega mendengar kamu kelaparan",
"Te...terima kasih bibi. Bibi tidak makan?",
"Bibi sudah janji untuk makan dengan Minkyu, jadi kamu makan dulu saja",
"Ah begitu... selamat makan",
Yunseong mulai memakan makanannya. Sesekali dia menatap ke arah wanita di hadapannya itu.
Melihat cara Yunseong makan, anak itu sepertinya kelaparan. Apa dia terlalu banyak menguras tenaga untuk ujiannya tadi? Apa ujiannya terlalu susah sampai dia kelaparan?
"Bibi, sekali lagi terima kasih. Bibi sudah terlalu baik denganku",
"Tidak apa. Bibi hanya tidak tega. Tadi kamu bilang, tidak ada makanan di rumah. Memang... ibumu kemana?",
"Ibu... hampir tidak pernah di rumah. Jika memang suami bibi adalah ayahku, sebenarnya aku mencari ayah bukan karena aku ingin menghancurkan keluarga bibi atau niat jahat apapun itu. Aku mencari ayah karena aku sudah tidak tahan bersama ibu",
"Ada apa sebenarnya?",
"Ibu hampir tidak pernah di rumah. Aku tidak tahu ibu kerja apa, apa yg dia kerjakan. Setiap aku bertanya, dia selalu marah. Suatu hari, aku tanya, siapa ayah, dimana ayah",
"Lalu?",
"Pada saat itu, di televisi sedang menayangkan berita, yg aku ingat paman Minhyun terlihat di televisi dan ibu langsung berkata kalau dia adalah ayah. Sejak hari itu, ibu semakin sering tidak pulang ke rumah. Bahkan beberapa hari terakhir, ibu tiba-tiba memberitahuku dimana aku bisa menemui ayah dan terkadang ibu memaksaku untuk menemui ayah",
"Kamu sudah pernah bertemu langsung dengan paman Minhyun?",
"Sudah tapi... sebenarnya aku sedikit tidak percaya",
"Kenapa?",
"Jika memang paman Minhyun adalah ayahku, bukankah seharusnya jarak umurku dan Minkyu itu sangat jauh? Tapi nyatanya kita seumuran",
"Tidak! Jarak umur kalian hanya beberapa bulan tapi kamu yg lebih tua. Apa yg ibumu ceritakan soal ayah?",
"Ibu bilang, ayah meninggalkan ibu ketika aku masih bayi. Ayah meninggalkan kita demi wanita lain yg kini menjadi istrinya. Sejak hari ini pun aku semakin tidak percaya. Jika memang ayah meninggalkan kita saat bayi, tidak mungkin anak ayah akan seumur Minkyu. Setidaknya dia dua tahun lebih muda dariku, bukan begitu bibi? Dan juga melihat bagaimana bibi baik kepadaku dan melihat bagaimana paman Minhyun sangat menyayangi Minkyu, aku pikir itu tidak mungkin. Tapi aku tetap saja penasaran",
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken ✔
Fanfiction'aku gak mau mereka pisah, tapi aku gak mau lihat mama disakitin terus.. tapi aku juga sayang ayah..', Hwang Mingyu introduce Kim Mingyu as minhwan's new son...