"Hwang Yunseong tunggu!!!",
Yunseong menghentikan langkahnya dan menunggu Wonjin yg masih sibuk merapikan barang-barangnya. Terkadang Yunseong bingung, sebenarnya barang apa saja yg dibawa oleh para gadis ketika sekolah? Karena Yunseong perhatikan, para gadis itu membutuhkan waktu lebih lama hanya untuk membereskan buku-bukunya.
Wonjin menutup tasnya lalu menghampiri Yunseong yg sedang menunggunya di dekat pintu. Terpaksa menunggu lebih tepatnya. Dia tidak mau mengambil resiko jika dia meninggalkan Wonjin, nantinya Wonjin akan menghampirinya lalu memukul kepalanya dengan keras. Cukup tanyakan pada Minkyu bagaimana rasanya ketika Wonjin memukul kepala.
"Kau mau kemana?",
"Aku? Aku mau ke rumahmu",
"Untuk apa? Kau mau membantu mama membersihkan rumah?",
"Enak saja!!! Aku datang ke rumahmu sebagai tamu jadi kau harus melayaniku nanti",
"Kau kan tidak sakit, jadi kau bisa melayani dirimu sendiri",
"Terserah. Ayo!",
"Kemana?",
"Bukankah lebih baik kita jalan sebelum aku memukul kepalamu?",
"Baiklah baiklah",
"Hari ini kau sangat menyebalkan!",
"Tidak ada Minkyu, aku bebas mengganggumu",
"Yah! Hwang Yunseong!!",
Yunseong langsung berlari. Yunseong tidak bercanda. Hari ini memang tidak ada Minkyu di sekolah. Jadi seharian ini Wonjin benar-benar sabar menghadapi Yunseong.
Minkyu kemana?
Tidur di kamar alias sakit. Bukannya semakin sembuh, Minkyu justru semakin sakit dan akhirnya tadi pagi Jaehwan tidak mengijinkan anaknya itu sekolah. Minkyu sempat menolak dan memaksa untuk tetap datang ke sekolah sampai akhirnya dia menurut karena ayahnya mengancam akan datang ke sekolah dan meminta ijin langsung kepada wali kelasnya agar Minkyu mau tetap di rumah.
"Jangan pulang terlalu malam. Tidak ada yg mengantarmu pulang",
"Aku tidur di rumah ayah",
"Orang tuamu sudah tidak bertengkar?",
"Masih tapi mama tidak lagi melarangku untuk pergi ke rumah ayah setelah aku kabur kemarin. Jadi aku bisa bebas main ke rumahmu",
"Kau sedekat itu dengan Minkyu?",
"Ehm... kau tahu, aku sempat membencimu waktu itu. Maksudnya... siapa yg tidak marah ketika orang tuamu bertengkar lalu tiba-tiba ada seorang anak tidak dikenal tiba-tiba saja datang dan mengaku sebagai anak ayahmu?",
"Aku mengerti... jika mengingat saat itu, aku merasa menjadi orang paling bodoh. Aku tidak tahu kalau keadaan keluarga saat itu seburuk itu. Andai saja aku tahu itu, tidak mungkin aku datang begitu saja di hadapan Minkyu",
"Kau pernah bilang kalau kau tidak percaya takdir. Semua yg terjadi pasti punya alasan, benarkan? Anggap saja kau tidak datang ke Minkyu waktu itu, mungkin saja hidupmu tidak akan seperti sekarang ini. Bagaimana jika begini, andai saja kau tidak datang waktu itu, paman dan bibi tidak akan tahu apa yg sebenarnya terjadi dan bibi akan terus percaya bahwa paman berselingkuh dan parahnya... mungkin mereka sudah berpisah sekarang",
"Iya kah?",
"Yg aku tangkap dari cerita Minkyu begitu. Menurutku, kau datang disaat yg tepat. Awalnya memang memerkeruh masalah, tapi... pada akhirnya kau jadi pahlawan. Kau tiba-tiba datang, Minkyu jadi penasaran lalu mencari tahu sampai pada akhirnya mendapat semua jawabannya. Semua memang ada alasannya. Kau datang untuk memerbaiki semuanya dan kau mendapat yg selama ini kau inginkan. Kasih sayang. Benar kan?",
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken ✔
Fanfiction'aku gak mau mereka pisah, tapi aku gak mau lihat mama disakitin terus.. tapi aku juga sayang ayah..', Hwang Mingyu introduce Kim Mingyu as minhwan's new son...