bonchapt

802 68 37
                                    

Hai hehe..


























Tok tok..

"Permisi pak",

"Iya masuk",

Pintu ruangan Minhyun terbuka. Sekretarisnya masuk sambil membawa beberapa kertas yg tadi sempat diminta oleh Minhyun.

"Ini pak. Sesuai permintaan bapak, saya sudah mengumpulkan daftar tempat wisata yg bagus seperti yg bapak minta",

"Oh terima kasih ya...",

"Jadi, kapan bapak akan mulai cuti? Untuk liburan?",

"Ehm.. belum tahu. Tergantung kapan anak-anak libur",

"Ah begitu... semoga liburan bapak dan sekeluarga menyenangkan",

"Terima kasih",

"Kalau begitu, saya kembali ke tempat saya ya pak",

"Oh ya silahkan silahkan. Sekali lagi terima kasih ya",

"Sama-sama pak. Permisi pak",

Minhyun hanya mengangguk, memersilahkan sekretarisnya itu untuk meninggalkan ruangan.

Setelah beberapa masalah selama beberapa tahun terakhir ini, Minhyun berencana untuk mengajak anak-anaknya liburan. Meskipun sudah lewat cukup lama, tapi jujur saja terkadang Minhyun masih merasa bersalah dengan Minkyu karena masalah beberapa tahun yg lalu ketika dia dan Jaehwan bertengkar waktu itu. Minhyun tahu, anaknya itu sedikit trauma. Bisa dilihat ketika Minhyun dan Jaehwan mulai sedikit bertengkar yg memang wajar terjadi dalam sebuah rumah tangga, tanpa sadar Minkyu akan menunjukkan wajah takutnya. Minhyun menjadi merasa bersalah.

Tidak hanya soal Minkyu, Yunseong mulai menambah beban pikiran Minhyun. Sudah lewat sebulan sejak kepergian Minhee, Yunseong menjadi pendiam. Minhyun mengerti apa yg sedang dirasakan Yunseong makanya Minhyun memilih untuk membiarkannya. Minhyun percaya, nantinya Yunseong sendiri yg akan menceritakan apa yg dia rasakan entah itu ke Minkyu, ke mamanya, atau mungkin ke Minhyun.

Dan juga, mereka sudah lama tidak pergi liburan. Sejak Yunseong menjadi anaknya, Minhyun belum pernah sekali pun mengajak keluarganya liburan. Ya mau bagaimana, begitu Yunseong menjadi anaknya, sekitar enam atau tujuh bulan kemudian Jaehwan hamil lalu lahirnya Jiyu lalu Jiyu tumbuh sampai sekarang berumur satu tahun. Kapan bisa liburannya??

Jadi, karena beberapa pertimbangan tadi dan pertimbangan lainnya. Yunseong yg masih sedih, Minkyu yg mulai pusing dengan sekolah dan kegiatan OSIS nya, Jaehwan yg mulai bosan di rumah, dan Jiyu yg sepertinya sudah cukup untuk diajak pergi jauh-jauh, jadi...

... Minhyun memutuskan untuk mengajak mereka liburan!

Minhyun menutup kertas-kertas itu dan mulai kembali sibuk. Disaat dia berkonsentrasi pada pekerjaannya, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Awalnya Minhyun tidak berniat mengangkatnya namun dia urungkan karena dia sempat mengintip siapa yg menelpon dan ternyata ibu negara yg menelpon. Biasanya kalau ibu negara menelpon jam segini artinya Minhyun disuruh untuk menjemput anaknya di sekolah.

"Aya",

Suara Jiyu terdengar begitu Minhyun mengangkat telepon. Jiyu mulai cerewet walau kadang Minhyun butuh waktu lama untuk memahami ucapan anak bungsunya itu. Kadang saking lamanya, Jaehwan sampai gemas sendiri dan akhirnya menerjemahkan ucapan anaknya itu.

"Aya",

"Iya, kenapa sayang? Mama mana?",

"Mama?",

"Iya, mama mana?",

"Mama pis",

"Mama pipis?? Ini Jiyu yg telepon sendiri??",

Broken ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang