lima

919 95 23
                                    

"AYAH MAU KEMANAAA???",

Minhyun menjauhkan ponselnya ketika Mingyu berteriak. Dia tidak menyangka suara anaknya akan sekeras itu.

"Ayah hanya ingin bertemu teman ayah",

"Ayah pulang tapi kan?",

Minhyun tersenyum mendengarnya. Mingyu jadi sedikit sensitif jika mendengar ayahnya pergi malam hari. Dia akan selalu bertanya seperti itu. Mingyu tidak ingin ayahnya pergi dari rumah seperti dulu.

"Ayah akan pulang, tapi malam. Ayah ingin bertemu dengan teman-teman ayah",

"Ayah tidak akan makan di rumah?",

"Maaf untuk malam ini, Mingyu makan malam dengan mama saja ya?",

"Boleh kita makan di luar? Akan membosankan jika hanya makan berdua dengan mama di rumah",

"Boleh, tapi jika mama tidak mau, jangan dipaksa ya? Mungkin mama lelah",

"Baiklah! Oh ayah, mama ingin bicara",

Minhyun mendengar anaknya itu sedang berbicara dengan sang istri. Terdengar Mingyu yg berteriak senang karena mamanya mau dia ajak untuk makan di luar.

"Jangan dipaksa",

"Memaksa apa?",

"Jika kamu lelah, jangan dipaksa. Aku mengijinkan kalian pergi bukan berarti menyuruh kalian pergi. Jika lelah, makan saja di rumah. Pesan makanan",

"Ah itu.. aku tidak apa-apa... sudah lama aku dan Mingyu tidak menghabiskan waktu bersama jadi kenapa tidak? Kemarin Mingyu lebih memilih bersamamu, karena sekarang dia yg meminta, aku tidak mungkin menolak",

"Baiklah! Jangan pulang terlalu malam. Jangan terlalu lelah. Mingyu besok libur tapi bukan berarti kalian bisa pulang terlalu malam",

"Iya, kamu juga! Jangan pulang terlalu malam. Jangan terlalu mabuk, ingat kamu menyetir sendirian! Aku tidak mau kejadian waktu itu terulang lagi! Cukup sekali itu saja kamu kecelakaan karena menyetir dalam keadaan mabuk",

"Jujur saja... waktu itu.. aku tidak benar-benar mabuk. Aku hanya terlalu senang mendengar kabar bahwa dirimu hamil, jadi aku buru-buru pulang",

"Apa waktu itu kamu benar-benar putus asa hingga akhirnya datang ke club?",

"Bagaimana aku tidak putus asa? ayahmu sudah mengancamku untuk berpisah denganmu karena kamu tidak kunjung hamil. Aku sadar, bagaimana perasaanku waktu itu, aku tidak seharusnya datang ke tempat itu. Maaf..",

"Kamu sedang menyetir sekarang?",

"Tidak, aku sudah sampai di restoran ketika Mingyu menelpon tadi dan sekarang aku masih berada di dalam mobil",

"Lalu kenapa kamu diam saja? Cepat temui teman-temanmu",

"Kamu tahu? Entah kapan terakhir kali kita berbicara panjang seperti ini. Biarkan aku menikmatinya. Aku merindukan semuanya..",

"Kamu bisa menikmati semuanya lagi jika kamu mau..",

"Kamu percaya padaku sekarang?",

"Entahlah.. tapi, aku akan menunggumu untuk memberikan buktinya padaku",

"Tenang saja.. dalam waktu tiga bul..",

"Tidak.. aku tidak akan menunggu dalam tiga bulan, aku akan menunggumu sampai kamu bisa membuktikan padaku. Aku tahu itu bukan hal mudah, sampai kapan pun aku akan menunggumu..",

"Begitu kah? Terima kasih.. aku akan membuktikan padamu secepatnya",

"Sudah.. cepat temui temanmu agar tidak pulang terlalu malam. Aku juga akan segera berangkat dengan Mingyu",

Broken ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang