Minhyun sedang mengambil minum ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Ya gak mungkin kalau itu Minkyu...
Minhyun hanya diam sambil menikmati air dingin yg baru saja dia tuang ke gelas. Membiarkan istrinya itu melakukan apapun yg dia mau.
"Ada apa?",
Minhyun membalikkan badan dan menatap istrinya yg masih tetap dalam posisinya.
"Aku.. aku mau minta maaf. Aku gak tahu harus berapa kali aku minta maaf karena aku bener-bener ngerasa bersalah. Harusnya aku coba pikir dengan baik, bukannya malah nerima aja dan nuduh kamu yg bukan-bukan. Aku minta maaf..",
"Sudah... aku juga minta maaf kalau misal selama ini belum bisa jadi suami yg baik kamu. Kalau cuma karena ini kamu bingung berapa kali harus minta maaf, bagaimana dengan ku? Kesalahanku dulu bahkan benar-benar tidak cukup dimaafkan hanya dengan kata maaf saja, tapi kamu benar-benar memaafkanku dan bahkan mau menerima aku lagi disaat wanita lain memilih untuk meninggalkan suaminya",
"Entah lah.. jujur aku marah waktu itu tapi.. aku sedang hamil waktu itu, tidak mungkin aku membiarkan anakku tumbuh tanpa ayah.. aku benar-benar minta maaf..",
Sudah.. tidak ada yg perlu dipikirkan lagi. Aku pikir semua sudah selesai. Wanita itu terlihat takut saat kamu mengancamnya tadi",
"Semoga saja dia tidak lagi mengganggu kita..",
"Anak-anak sudah tidur?"
"Harusnya sudah, aku akan mengeceknya",
tunggu.. anak-anak? sejak kapan ada dua Minkyu?
hahaha.. Minhyun tidak salah bicara. memang ada dua anak di rumah sekarang. ada Minkyu dan Yunseong. Yunseong benar-benar menolak untuk pulang ke rumah. Minhyun pun mengijinkan Yunseong menginap dengan syarat besok Yunseong harus menceritakan semuanya apa yg terjadi termasuk alasan kenapa dia tidak ingin tinggal dengan ibunya.
Jaehwan segera menuju lantai dua, tempat dimana kamar anak-anak berada. Yunseong tidur di kamar tamu. Jaehwan dan Minhyun tidak mau mengambil resiko jika dua anak disatukan dalam satu ruangan lalu tengah malam akan bertengkar. juga besok mereka masih harus ujian dan butuh istirahat cukup, jadi lebih baik dipisah.
Jaehwan memeriksa kamar Minkyu terlebih dahulu. anaknya sudah tertidur pulas. saat hendak mematikan lampu, Jaehwan melihat alat tulis Minkyu yg masih bersebaran di meja belajarnya. sepertinya Minkyu belum sempat menyiapkan peralatan untuk besok ujian. Jaehwan dengan sabar memasukkan semua peralatan yg dibutuhkan Minkyu ke dalam tasnya. perhatian Jaehwan mendadak tersita pada sebuah buku kecil yg entah buku apa itu karena Jaehwan hampir tidak pernah melihatnya. Jaehwan mulai membaca satu persatu isinya. hanya berisi keseharian Minkyu. kemana saja Jaehwan sampai tidak sadar jika anaknya itu gemar menulis buku harian. Jaehwan terhenti pada satu halaman, entah kapan Minkyu menulisnya, Jaehwan hanya bisa tersenyum membacanya.
'aku kesepian, aku ingin punya adik. apakah mama akan marah jika aku meminta itu di hari ulang tahunku nanti?'
Ada sekitar sepuluh halaman Minkyu menuliskan bahwa dia ingin punya adik. Bukan Jaehwan tidak ingin memberi Minkyu adik, tapi waktu itu dia takut tidak bisa mengawasi anak-anaknya dengan baik. Punya satu Minkyu saja kadang Jaehwan tidak bisa benar-benar mengawasi karena harus bekerja, apalagi punya dua Minkyu?
Readers be like 'kan sekarang udah gak kerja mama!!!',
Jaehwan terus membaca buku milik Minkyu itu hingga akhirnya tiba dia dua halaman terakhir. Dua halaman terakhir yg ditulis Minkyu maksudnya.
'Awalnya aku kira mempunyai adik akan menyenangkan, tapi sepertinya mempunyai hyung akan lebih menyenangkan. Kita bisa bermain bersama juga belajar bersama. Aku sempat membenci Yunseong hyung, tapi sebenarnya dia orang yg baik. Dia membantuku belajar hari ini. Aku harap dia bisa cepat menemukan orang tuanya',
![](https://img.wattpad.com/cover/187350212-288-k563630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken ✔
Fanfiction'aku gak mau mereka pisah, tapi aku gak mau lihat mama disakitin terus.. tapi aku juga sayang ayah..', Hwang Mingyu introduce Kim Mingyu as minhwan's new son...