2.5

550 77 12
                                    

Mau kasih spoiler dikit ah... ini bakal ada sedih-sedihannya. Ayah sama mama gak akan berantem lagi, tenang. Sedih-sedihannya nanti gak ada hubungannya sama keluarga sih tapi...

Buat yg nanya 'Yunseong sama Minhee atau Geumdong?', mungkin mulai dari sini kalian bakal mulai bisa nebak  tapi.... ya tau sendiri kan kadang aku suka bikin plot twist dadakan hahaha...



"Kang Minhee selamat pagiiii!!!",

"Oh... selamat pagi Donghyun",

Donghyun meletakkan tasnya di bangkunya yg kebetulan berada di belakang Minhee. Minhee memutar kursinya agar bisa berhadapan dengan temannya itu. Kemarin Minhee tidak bisa bertemu dengan temannya itu sama sekali karena Donghyun harus sibuk dengan acara untuk pemilihan ketua OSIS.

"Aku benar-benar lelah kemarin. Mana aku harus jalan jauh waktu pulang!",

"Kok bisa? Ada apa?",

"Iya, kemarin aku ikut anak kelas sebelah. Dia janji akan mengantarku pulang tapi tiba-tiba dia tidak bisa mengantarku pulang dan meninggalkanku!",

"Lalu?",

"Aku hanya berjalan, menebak jalan dan setidaknya aku sampai di tempat yg aku tahu. Aku hebat kan???",

"Ya ya Geum Donghyun selalu hebat",

"Hehe.. oh ya, bagaimana rumah barumu??",

"Rumahku? Tidak ada yg spesial. Maksudku ya... biasa saja",

"Masa? Pasti ada yg berbeda",

"Yg beda hanya kemarin aku tinggal di perkampungan sekarang aku tinggal di perumahan elit. Benar tidak ada bedanya. Yg aku suka hanya disana cukup tenang, jadi aku bisa tidur nyenyak",

"Ajak aku kesana kapan-kapan!",

"Iya, nanti kalau aku sudah hafal dengan jalannya",

"Oke! Ehm... Minhee...",

"Ada apa?",

"Kemarin, disaat aku tersesat itu, aku terus berjalan sampai  di tempat yg aku kenal dan itu di halte dekat rumah kakak kelasku yg aku ceritakan padamu",

"Oh ya? Lalu?",

"Aku menelponnya saat aku tersesat lalu kemudian dia menelponku ketika aku tiba di halte. Sepertinya dia sedang di jalan sampai tidak bisa mengangkat teleponku. Kau tahu, dia terus menelpon dan berkata itu akan membuatku aman. Orang jahat tidak akan berani mendekatiku jika sedang menelpon",

"Benarkah???? Kenapa manis sekali??? Andai saja kisah cintaku semanis itu",

"Aish... tidak seperti itu. Aku yakin dia hanya menganggapku sebagai adik, tidak lebih",

"Tidak ada yg tahu hati seseorang. Bagaimana jika menganggapmu lebih?",

"Tidak mungkin. Dia pernah bilang dia hanya ingin serius belajar dan tidak ingin memikirkan hal lain selain belajar. Kau ingat kan aku pernah bercerita bahwa dia diadopsi oleh keluarga baik hati? Dia tidak ingin mengecewakan keluarganya itu",

"Hari ini dia bilang begitu, tidak tahu besok. Sudahlah jangan dipikirkan. Jodoh tidak akan ada yg tahu",

"Benar sih... Minhee, bagaimana kalau hari ini kita jalan-jalan?",

"Kau lupa aku baru saja pindah rumah? Bagaimana jika aku tidak tahu jalan pulang?",

"Apa gunanya jadwal bus? Kau bisa melihat bus mana yg menuju rumahmu",

"Iya ya? Boleh boleh",

"Oke! Nanti setelah pulang sekolah ya?",

"Oke!",



























Broken ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang