2.20

415 64 31
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf kalau misal chapt ini agak sedikit menyedihkan....






















Kriiiiinnngggg...

"Cukup sekian hari ini, besok kita lanjutkan. Selamat siang",

"Siang buu!!!",

Bel istirahat berbunyi. Begitu guru meninggalkan kelas, semua murid di kelas Minhee langsung meninggalkan kelas satu persatu. Sebagian besar menuju kantin karena sudah waktunya makan siang.

Minhee merapikan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Bukannya apa, kelasnya agak bahaya. Jika tidak disimpan di tas akan hilang. Entah siapa yg mengambil.

Minhee beranjak dari tempatnya begitu selesai merapikan buku. Langkahnya terhenti ketika Donghyun tiba-tiba berdiri di hadapannya. Seharian Minhee tidak bicara pada Donghyun. Dia masih kesal dengan gadis itu.

"Minhee.. aku...",

"Kang Minhee!",

Seseorang memanggil Minhee. Minhee segera berlari menghampiri orang yg memanggilnya, Go Jungmoo. Seperti kemarin, seharian ini Minhee bersama Minkyu dan yg lain ketika istirahat atau hanya berdiam diri di ruang kesehatan bersama Dongyun. Minhee benar-benar tidak berbicara sedikitpun dengan Donghyun.

"Ayo ke kantin!",

"Ayo ka..",

"Minhee..",

Minhee terkejut ketika Yunseong tiba-tiba saja menghampirinya. Minhee menatap ke dalam kelasnya dan benar saja Donghyun menatap ke arah mereka. Yunseong semakin berani menghampirinya padahal ada Donghyun di dekat mereka.

"Ayo! Anak-anak sudah menunggu",

"Iya kak",

Minhee langsung jalan begitu saja mengikuti Jungmoo. Sesekali dia melihat ke belakang, dimana Yunseong masih berdiri di depan kelasnya lalu kemudian di berbalik, jalan ke arah lain. Yunseong pergi sendiri, tidak ada Donghyun yg mengikutinya. Apa Yunseong dan Donghyun sedang bertengkar?

"Ada apa? Apa yg kau lihat?",

"Kak Yunseong dan Donghyun bertengkar?",

"Iya. Kau tidak tahu? Aku baru tahu Yunseong jika marah sangat menyeramkan",

"Benarkah? Kapan?",

"Tadi. Di ruang latihan anak dance",

"Apa yg kak Yunseong lakukan?",

"Yunseong tidak membentaknya, dia hanya berbicara santai ucapannya benar-benar menusuk hati. Jika aku ada di posisi Donghyun, mungkin aku sudah menangis kencang seperti orang gila disana. Tidak perlu kau pikirkan. Maksudku, bukan berarti aku melarangmu tidak peduli dengan temanmu tapi cukup sampai sini kau terus membelanya. Semakin kau membelanya, dia justru akan semakin berbuat semaunya. Aku tahu kau baik, tapi bukan berarti kau harus selalu membela Donghyun. Jika memang kau teman yg baik, seharusnya kau menegur temanmu jika salah dan melindunginya jika memang dia tidak bersalah",

"Iya kak, terima kasih sudah mengingatkanku",

"Sama-sama. Ayo ke kantin, yg lain sudah menunggu",

"Baiklah",























Cklek..

Seorang gadis tengah menutup pagar rumahnya. Dia baru saja pulang dari sekolah. Dia langsung berjalan masuk rumahnya namun langkahnya terhenti ketika dia melihat ada sepatu pria ada di depan pintu. Gadis itu tidak mengenali sepatu itu. Apa itu milik tamu teman ibunya? Tapi... bukannya tidak sopan seorang pria datang ke rumah wanita yg sedang sendirian di rumah dan semua pintu tertutup rapat?

Broken ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang