11 - Malam itu

8.2K 617 4
                                    

"Sen, ayo balik!" ajak teman-temannya itu.

Arsen, Ganang, Gazza, Bagas, Aldo, Adit, Micho dan Verdo selalu sekelas sejak kelas 10. Tak terpisahkan.

Arsen masih menenggelamkan wajahnya di mejanya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Tapi Arsen tak minat pulang.

"Lu semua duluan aja, gua pulang nanti." balas Arsen, tak bergerak sedikitpun.

"Seriusan lu gapapa?" tanya Micho, ragu.

"Santai aja kali. Toh gua mau pulang jam 10 malem pun, udah ga bakal ada yang nyariin gua lagi." sahutnya, acuh.

Ganang mengusap punggung laki-laki itu, berniat menghiburnya. Ganang tau, Arsen pasti sakit sekali.

"Yaudah kita cabut ya. Kalau butuh apa-apa, chat digrup aja ya, Reg." lirih Gazza, ia menyentuh pundak Arsen dengan lembut.

Arsen hanya mengangguk, membiarkan teman-temannya itu pergi meninggalkannya sendirian dikelas.

***

Arsen mengerjap halus, ia tertidur disekolah. Laki-laki itu terkejut dan langsung menatap jam tangannya. Sudah jam 19.40 WIB.

Sialan, kenapa dia tertidur dikelas hingga malam begini?

Arsen langsung memakai tasnya kemudian berlari keluar kelas. Untung saja kelasnya belum dikunci.

Saat ia hendak berlari melewati perpustakaan. Suara benda jatuh terdengar dari dalam perpustakaan.

Laki-laki itu menghentikan langkahnya, kemudian mengintip kedalam sana melalui jendela. Didalam sana gelap. Hanya ada sedikit cahaya senter yang tampak didalam sana.

Arsen membuka pintunya perlahan kemudian melangkah masuk. "Woy, ada orang?" teriaknya.

Lagi-lagi terdengar suara benda yang jatuh dari rak kedua didepannya. Laki-laki itu berlari kesana dan mendapati seorang murid perempuan berseragam lengkap yang tampak panik dan sedang membereskan buku yang jatuh dari rak itu.

Gadis itu mendongak, menatap Arsen dengan tampang kaget. "Lo Arsen? Ngapain malem-malem disini?"

"Lu yang ngapain malem-malem disini." balasnya.

"Gue nyari buku lah. Lo ngapain? Nyolong?"

"Gila lu, lu kali yang nyolong!"

Gadis itu hanya meringis sebal kemudian merapihkan buku yang jatuh dan menatanya kembali ke rak buku. "Anak famous ngapain malem-malem masih disekolah?"

"Gua ketiduran. Lu sendiri ngapain nyari buku malem-malem? Kayak besok ga bisa aja."

Gadis itu hanya tertawa renyah sembari menatap Arsen dengan sinis, "Lo kelas 12 TKJ 3 kan?"

Arsen hanya mengangkat kedua alisnya, "Lo?"

"10 AP 1."

Arsen mengernyit, "Akomodasi Perhotelan?"

Gadis itu hanya mengangguk, "Lo ga pulang? Ngapain masih disini?"

"Tadi cuma iseng aja sih, gua kira setan."

Gadis itu melirik sinis kemudian melangkah mendahului Arsen. Arsen mengekori gadis itu, gadis itu tampak mencari sebuah buku, entah buku apa.

"Nama lu siapa?"

Gadis itu menoleh sekilas, "Khaliza Salsabila. Biasanya dipanggil Billa, atau Liza."

Arsen hanya mengangguk-angguk.

"Tumben lo nanyain nama gue duluan. Padahal gue denger-denger, lo kan orangnya sombong." lanjut gadis itu, dia menoleh sekilas kearah Arsen yang sedang mengekorinya dibelakang.

ARSEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang