22 - Semua Tentang Ratu

5.8K 486 4
                                    

Aldo dan Bagas tiba ditempat parkir sekolahnya. Teman-temannya masih disana, Arsen juga tengah duduk diatas motornya, masih dengan nafas yang memburu karena emosi yang meledak.

"Ver, lo bareng gue aja..." bisik Ganang, ia menarik Verdo mendekatinya.

Mereka semua menatap Arsen yang tengah membelakangi mereka, laki-laki itu tak bersuara sedikitpun sejak tadi.

"Hey, kalian ga pulang?"

8 laki-laki itu menoleh, tak terkecuali Arsen.

"Khaliza, lu belom balik?" tanya Arsen, dari nada bicaranya sepertinya ia sudah tidak kesal lagi

Ganang dan yang lainnya menghembuskan nafas lega walau mereka tidak kenal siapa gadis itu.

"Nggak lah. Gue sama Lova pulang jam 3. Lo ngapain rame-rame disini, ini temen-temen lo?"

Arsen mengangguk-angguk. "Lu udah kenal lah ya.."

Khaliza mengangguk antusias, lagi pula siapa yang tidak mengenal mereka dikalangan sekolah ini?

"Ohiya, gue mau nanya."

"Tanya aja."

"Lo, pacaran sama Ratu?"

Arsen yang semulanya sedang berkaca dispion motornya pun langsung mendongak dan menoleh kearah gadis itu. Teman-temannya diam, mendengar hal yang jarang mereka dengar itu.

"Iya." sahut Arsen, singkat. Kemudian ia berlanjut berkaca di spion motor.

"Gue liat updatean dia, jadi gue tau kalian pasti pacaran. Hehe, selamat ya." Khaliza tersenyum tipis, menatap Arsen dengan tatapan aneh.

"Ok."

Khaliza tersenyum sekilas sebelum akhirnya dia pergi dari sana. Arsen hanya diam, menatap pantulan dirinya sendiri di spion motornya.

Ganang mendekati laki-laki itu, "Ratu siapa? Kok lu ga bilang-bilang kita sih?"

"Tau nih, Reg. Siapa dia? Cantik? Lu yang nembak?"

Arsen hanya mendesah lelah mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut temannya tanpa henti. Hanya Verdo yang tampak tenang dari tadi.

"Arsenn!"

Arsen menoleh dan mendapati sosok Ratu yang tengah berlari menghampirinya. Gadis dengan rambut sebahu itu kini berdiri disamping Arsen, sembari berusaha mengatur nafasnya.

"Kamu belum pulang dari tadi?"

Ganang melangkah sedikit menjauh karena gadis itu seolah tak mengijinkan siapapun mendekati Arsen kecuali dirinya sendiri.

Mereka hanya memandang Arsen dan Ratu tanpa tau apa yang terjadi.

"Arsen, Arsen~" sapanya dengan nada 'sok' imut.

"Hm?"

"Temenin jalan-jalan!" pinta gadis itu, sambil tersenyum lebar.

"Kemana? Lama?"

Gadis itu menggeleng cepat, "Ga lama kok! Keliling di mall deket sini aja."

Arsen tampak berpikir, tak tega menolak, akhirnya ia mengangguk pelan dan membiarkan gadis itu naik keatas motornya.

Arsen menoleh kearah teman-temannya yang terpaku disana. "Lu semua balik duluan aja. Verdonya gua jangan diapa-apain, haha!" ia tertawa kemudian memakai helmnya dan melajukan motornya dengan cepat.

Ganang mengernyit tak paham, "Verdo-nya?"

6 laki-laki itu sontak menoleh kearah Verdo. Verdo hanya diam saat ke 6 teman-temannya itu menatapnya dengan tatapan yang sangat aneh.

ARSEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang