14 - Adek

7.1K 571 16
                                    

Lova (11 AP 1)
P
P
Gue boleh ga jadi adek-adekan lo juga?

Me
Sure :)

Arsen mematikan layar ponselnya itu, sekarang masih jam pelajaran. Guru sedang menerangkan tentang pelajaran didepan sana, tapi dia diam-diam bermain ponsel.

Dia penasaran, di jam pelajaran begini, bagaimana Lova bisa mengirim chat padanya? Mungkin anak itu freeclass.

"Sen..?"

"Arsen?"

"ARSEN!"

"HEI ARSEN!!"

Arsen mengerjap kaget, ia segera tersadar dari lamunannya. "Hah? Apa?"

"Kamu kenapa bengong? Sakit?" tanya Pak Alex, yang sedang mengajar kelas itu.

"Saya cuma ga enak badan sedikit aja, sebentar lagi pasti gapapa." Arsen menenggelamkan kepalanya ke mejanya.

Ganang menusuk-nusuk punggung laki-laki itu dengan bolpoin. Arsen hanya bergidik pelan, tanpa menoleh.

"Lo sakit?" bisik laki-laki itu pada Arsen.

Arsen bergeleng-geleng. Ganang melirik kearah Pak Alex yang masih saja menjelaskan sesuatu yang bahkan tak ia mengerti didepan sana. Laki-laki itu meraih ponsel Arsen dari kolong meja laki-laki itu.

Arsen diam saja, ia hanya menghela nafas berat.

Papa

Me:
Rega kangen :)

Ganang menatap chat yang dikirim oleh Arsen beberapa menit yang lalu. Chat itu, ceklis satu. Ganang berusaha tak mempercayai bahwa kemungkinannya, Pria itu memblokir kontak Arsen. Semoga tidak.

Gazza mengintip isi ponsel Arsen ditangan Ganang, "Gua rasa, gua tau dia kenapa." bisik Gazza, membuat Ganang sontak menoleh kearahnya.

Berita Arsen yang sedang tidak enak badan langsung menyebar satu sekolah. Lagipula, siapa yang tidak kenal Arsen disekolahan ini? Bahkan kabarnya, adik-adik kelas 10 yang baru masuk ke sekolah ini, memilih sekolah ini hanya karena ada Arsen.

Tanpa Arsen, ke 7 teman-temannya itu enggan pergi ke kantin apalagi harus meninggalkan Arsen sendirian disana.

Bagas menyenggol lengan Arsen dengan lembut, "Sen, lu mau pulang aja ga?"

Arsen menggeleng pelan, ia tak mengganti posisinya sejak tadi.

"Eh, cowok yang rambutnya kayak anak ayam SD, sini bentar deh!"

Mereka bertujuh menoleh serempak kearah luar kelas. Disana, 2 murid perempuan sedang berdiri sambil menatap mereka.

Ganang menunjuk dirinya sendiri, "Gue?"

2 perempuan itu langsung mengangguk cepat agar Ganang menghampirinya. Laki-laki itu tentu saja langsung menghampirinya, "Kenapa?"

"Arsen, lagi sakit?" bisik salah satu murid perempuan itu.

Ganang menoleh sekilas kearah Arsen yang masih tertidur lemas, kemudian ia kembali menatap 2 gadis itu. "Iya, kenapa?"

"Lo bisa tolong ngasih ini, ke dia ga?" gadis itu menyodorkan sebotol minuman soda dan sebungkus coklat.

"Orang sakit mana boleh minum beginian. Lu berdua, ngotak dikit napa." Ganang berdecak sebal, kemudian membuang muka.

"Tapi yang gue tau, dia suka soda sama coklat, kan..?" gadis itu menunduk.

Gazza yang tiba-tiba datang, langsung menyerobot sebotol soda dan coklat itu dari tangan gadis itu. Gadis itu mendongak dan tersenyum cerah sambil menatap Gazza.

ARSEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang