Kembali

3K 141 0
                                    

"aldi.." gumam (namakamu) terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang.

aldi tersenyum. "hai (namakamu), silahkan duduk" aldi mengarahkan tangannya ke kursi di hadapannya. (namakamu) dengan  gugup duduk di kursi tersebut.

"kamu apa kabar?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya dan mereka bersalaman ala sahabat yang lama tidak ketemu. ya, memang mereka udah lama putus kontak setelah putus hubungannya.

"ba..baik.. lo gimana?"

"baik juga"

"semalam gue liat ada yang lamar buat kerja di sini, awalnya gue mau nolak, tapi setelah gue baca siapa yang lamar yang gue langsung terima lah"

"makasih yaa al udah terima aku kerja di sini, btw ini toko punya lo?" 

"bukan punya gue, tapi nyokap gue, dia minta gue yang urus toko ini, karena dia sibuk dengan bisnis nya yang lain, gue sendiri juga lagi proses pembangunan hotel, bentar lagi juga selesai" jelasnya (namakamu) hanya manggut-manggut mengerti.

"lo udah bisa kerja kok hari ini"

"hmm.makasih yaa al"

***

(namakamu) duduk di halte seberang toko roti, menunggu iqbaal menjemputnya.

TIN!

klakson mobil membuat (namakamu) mendongak dan mendapatkan mobil iqbaal sudah di hadapannya, ia segera menyimpan ponselnya ke dalam tas dan segera masuk ke dalam mobil. 

setelah menutup pintu mobil (namakamu) mencium punggung tangan iqbaal seraya tersenyum manis, iqbaalpun mencium kening istrinya itu.

"gimana kerja pertama hari ini?" 

"lancar baal, ternyata toko ini milik ibunya temenku dulu dan sekarang dia yang pegang toko ini"

"siapa?"

"aldi" Setelah mendengar nama aldi iqbaal menoleh ke arah (namakamu) dengan tatapan datarnya. kemudian ia kembali fokus dengan jalan. 

"Aldi mantan kamu itu?" tanyanya dingin membuat hati (namakamu) tertohok.

"i.iya" setelahnya tidak ada percakapan di antara mereka hingga sampai di rumah. (namakamu) melihat ekspresi iqbaal berubah. wajahnya di tekuk dengan tatapan tajamnya. iqbaal cemburu sepertinya.

***

Setelah makan malam, Iqbaal dan (namakamu) kembali ke kamar. iqbaal menyelesaikan pekerjaannya di meja kerjanya yang berada di kamar, sedangkan (namakamu) sibuk memainkan ponselnya. 

Iqbaal menutup laptopnya, ia menghampiri (namakamu) yang ada di ranjang. 

"(nam)" panggil iqbaal."

"Hmmm?" (namakamu) berdeham menoleh ke arah iqbaal yang kini duduk di sampingnya.

"kamu kangen gak masa SMA?" 

"kangen lah  baal, emangnya kenapa kok tiba tiba nanyanya gitu?"

"aku nyesel aja dulu malah sia siain kamu" (namakamu) tersenyum ia menaruh ponselnya di nakas. Kemudian ia  kembali menatap iqbaal sambil tersenyum sangat manis, menurut Iqbaal.

"aku seneng perjuangin kamu" (namakamu) mengelus rambut Iqbaal.

"tapi aku udah sakitin kamu, aku minta maaf" 

"iihhh iqbaal gak usah minta maaf ah, sekarang kan kamu udah jadi masa depan aku, apa yang kamu sesali sih?" 

"kalau aku dulu nerima kamu, kamu pasti gak akan jadi mantan aldi" (namakamu) menaikkan alisnya, tidak mengerti mengapa iqbaal menjadi kekanak-kanakan sekarang.

If You Know (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang