Positif

1.5K 106 8
                                    

"Rafa juga masih tidur, gue gak berani bangunin" ucap (Namakamu) lesuh.

"Jangan takut, gue temenin". Caitlin menarik tangan (Namakamu). "Yuk anta". Mereka melangkah menuju kamar Rafa.

"Ini kamarnya" Ucap (Namakamu) saat mereka sudah di ambang pintu kamar Rafa.

"Ya masuk lah" Sebal Caitlin. Dengan ragu (Namakamu) membuka pintu dan mendapatkan Rafa yang masih tidur memunggunginya dan memelung guling.

(Namakamu) duduk dengan hati hati di tepi ranjang. Ia menatap Caitlin yang mengangguk padanya. Dengan perlahan (Namakamu) menyentuh pundak Rafa dan menggoyangkannya pelan.

"Rafa sayang, bangun yuk, udah pagi, kamu belum sarapan nak"

Rafa menggeliat kecil. "Enghh" Perlahan mata Rafa terbuka dan mendapatkan (Namakamu), Ananta, dan satu perempuan asing di pandangannya.

"Mandi dulu yuk"

"Gamau, Rafa mau Tante Ji ke sini" (Namakamu) tersentak. Rafa berusaha menutup matanya lagi.

"Tapi Tante Ji gak ada Rafa" Jawab (Namakamu) asal.

"Pokoknya mau tante Ji" Bahu Rafa sedikit bergetar membuat (Namakamu) terkejut sama halnya Caitlin.

"Rafa sayang, ini bunda hei" (Namakamu) mengelus kepala Rafa.

"Tante Ji!! Hiks!" Pekik Rafa diakhiri sesegukkan. (Namakamu) semakin bingung.

"Gimana nih Cait?" Panik (Namakamu).

"Gue harus telpon Iqbaal!" Sebelum Caitlin menjawab, (Namakamu) beranjak dari ranjang meraih ponsel di kamarnya.

(Namakamu) segera meraih ponsel di nakas. Mencari nama Iqbaal dan menghubunginya.

"Duh angkat dong baal!" Gerutu (Namakamu) saat Iqbaal belum juga mengangkatnya.

"Hallo sayang?" Sapa Iqbaal di seberang.

"Hallo baall!"

"Kamu kenapa?"

"Baal Rafa nangis, dia pengen Tante Ji ke sini!"

Di seberang Iqbaal terdiam.

"Baal!"

"Kamu gak bisa bujuk dia (Nam)?"

"Ihh!! Gimana bujuknya Baal, orang dia bangun tidur liat aku langsung minta Tante Ji terus nangis, aku harus gimana?"

"Aku ke sana yaa baal"

(Namakamu) tersentak mendengar suara perempuan dari seberang.

"Iqbaal! Itu suara siapa?!"

"Aku akan minta Zidny ke sana"

"Itu si.." Belum sempat melanjutkan omongannya, sambungan terputus oleh sepihak. Mendadak hati (Namakamu) mencelos. Itu perempuan, siapa? Apa iti Zidny? Iqbaal bersama perempuan lain sekarang.

***

"Huekkk!!" Merasa mual, Zidny bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi mengeluarkan sesuatu yang memberontak ingin keluar dari dalam.

Namun tidak ada apapun yang berhasil ia keluarkan.

"Duhh.." Lirihnya lemah. Ia memejamkan matanya dan mengelus dadanya. Ia berjalan kembali ke ranjang dengan lemah. Baru saja ia duduk di tepi ranjang. Ia membulatkan matanya. Ia berharap pikiran buruknya tidak terjadi. Ia mengambil testpack di laci. Kemudian berlari menuju kamar mandi. Menunggu beberapa menit untuk mengetahui hasilnya. Tangannya sudah bergetar, keringat dingin mulai bercucuran.

If You Know (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang