Selingkuh?

1.5K 94 3
                                    

Sejak kejadian Bio yang menyatakan perasaannya, kini keduanya lebih dekat dan lebih sering keluar berdua. Teman temannya juga sudah mengetahuinya dan mendukung mereka. Sampai sekarang (Namakamu) juga masih menemui anak anaknya. Terkadang sampai Bio yang menemaninya karena takut hal yang tidak mengenakkan terulang kembali. Walaupun (Namakamu) juga sering menolaknya dengan alasan ada Zidny di rumah dan juga bibi. Ternyata Iqbaal sudah mencarikan pembantu sesuai permintaan Zidny.

Hari ini Zidny mengirimnya pesan bahwa dirinya tidak ada di rumah. Dan Bio memutuskan untuk menemaninya saja walaupun sudah (Namakamu) tolak.

"Bi biasanya Zidny pulang jam berapa sih?" Tanya (Namakamu) yang sedang membantu bibi masak di dapur.

"Biasanya malam (Nam)" (Namakamu) memang meminta bi Aisyah untuk memanggilnya nama saja ketimbang non. Usia bi Aisyah dua kali lipat dengan usianya.

"Oh gitu bi?"

"Iya (Nam)"

***

"Mana sih lama banget?" Gerutu seorang wanita yang kini duduk menunggu seseorang di sebuah ruangan.

'Clek!'

"Maaf lama yaa?" Tanya seorang pria pada wanita tersebut.

"Gak apa apa Al" Ucap wanita tersebut tersenyum tipis.

"Kita hari ini mau ke mana Zee?" Tanya pria yang di sebut Al, Aldi.

"Makan aja yuk laper" Sahut Zidny.

"Yuk" Aldi merangkul Zidny. Mereka berada di ruangan Aldi, toko rotinya.

*Flashback on*

"Bu, Zee pulang dulu yaa, assalamualaikum" Zidny pamit dan menyalim tangan Ibunya.

"Hati hati nak, waalaikumsalam"

Zidny keluar dari rumah dan mulai mencari taxi di luar kompleks rumahnya. Zidny mulai menyebrang jalanan.

Pria yang sedang menyetir ini tengah menatap layar ponselnya yang sedari tadi bergetar, memutuskannya untuk mengetahui siapa yang menelponnya dan ternyata nomor tidak di kenal, ia langsung menaruh kembali ponselnya dan menatao kembali ke jalan. Matanya membulat ketika seorang perempuan menyebrang dan ia segera mengerem mendadak. Hampir saja ia menabrak perempuan itu.
"Aaaa!!!! " Zidny hampir saja tertabrak jika pemilik mobil tersebut tidak segera mengelem.

Zidny berdiri dengan tubuh bergetar dan tangan yang menutup wajahnya. Ia tidak merasa dirinya melayang atau di tabrak. Apa ia sudah mati?

Pria tersebut langsung keluar dari mobil. Menghampiri wanita tersebut.

"Hei? Lo gapapa?" Tanyanya.

Perlahan Zidny menjauhkan tangannya.

"Gu..gue gapapa. Kaget aja" Gugupnya. Keringat dingin keluar dari pelipisnya. Barusan ia hampir mati.

"Zidny?"

Zidny mengernyit. "Lo siapa? Kok kenal gue?"

"Gue Aldi temennya (Namakamu)"

"Ohh"

"Maafin gue hampir nabrak lo tadi"

"Gapapa kok"

"Gue anterin lo pulang yaa"

"Ga usah gapapa"

"Gapapa ga usah segan sama gue, sebagai permintaan maaf gue, gue anterin pulang"

Zidny mengangguk lemah dan masuk ke dalam mobil Aldi.

Keduanya diam sibuk dalam pikiran masing masing. Zidny yang masih shock. Sementara Aldi kini tersenyum tipis tanpa sepengetahuannya.

'Gue bakal bayar kesalahan gue (Namakamu), gue bakal bantu lo buat balik ke Iqbaal!' Batin Aldi.

"Lo dari mana emangnya?" Tanya Aldi memecahkan keheningan.

"Dari rumah ibu"

"Oh, sering ke situ?"

"Engga terlalu sih"

"Hmm"

Hari demi hari terlewati. Aldi sengaja untuk melewati jalanan tadi dan menawarkan Zidny agar ia antar pulang. Dan sekarang perempuan mana yang tidak termakan pesona Aldi yang tak kalah dengan pesona Iqbaal. Salah satunya Zidny. Mereka semakin dekat sekarang.

Zidny sendiri juga menyukai Aldi yang baik padanya. Jujur saja sebenarnya Zidny mulai tak suka dengan Iqbaal akibat perlakuan Iqbaal yang menghancurkan masa depannya kemarin.

Aldi juga sering mengajak Zidny untuk sekedar jalan jalan jika ia tidak ke rumah ibunya. Dan mereka selalu pulang malam atau terkadang sore sebelum Iqbaal pulang.

*flashback off*

"Caffe al?" Tanya Zidny.

"Iya, lo gak suka yaa? Cari tempat lain aja" Aldi hendak menyalakanlembali mobilnya namun segera Zidny cegat membuat Aldi terkekeh.

"Gak kok, gue suka" Keduanya turun dari mobil dan mulai memasuki caffe.

Seorang pria yang sedang memainkan ponselnya di sudut caffe sambil menyeruput minuman dihadapannya kini menatap sekilas pada pria dan wanita yang baru saja masuk dan ia membelalakan matanya.

"Itukan Aldi sama Zidny? Kok bisa berduaan?" Pria ini ternyata Bastian. Bastian segera menutup wajahnya dengan menu yang ada di mejanya. Sesekali ia mengintip apa yang keduanya lakukan dan ia berusaha menguping.

"Zee"

"Hmm?"

"Gue suka sama lo" Zidny terdiam. Aldi tersenyum padanya.

Bastian hampir saja tersedak minumannya. Ia mendengarnya. Apa yang sepupunya lakukan? Ia menganggu keluarga Iqbaal lagi? Ck, gila.

"Tapi al.."

"Gue tau lo udah bersuami, tapi lo inget kan apa yang dilakuin suami lo? Apa lo gak benci sama cowok brengsek kayak dia?" Aldi memotong ucapan Zidny.

'Ck! Lo lebih brengsek al!' Batin Bastian mengumpat.

"Yaa.. Gue bingung al" Zidny menggaruk garuk sisi kepalanya tak gatal. Usia bayinya sudah memasuki 3 bulan. Sudah 2 bulan lebih ia dekat dengan Aldi. Ia juga mencintai Aldi. Tentang Aldi yang mencelakai (Namakamu) dulu, Zidny tidak tau soal itu.

"Jalanin aja dulu Zee, gue ngerti kok, maaf tadi gue terkesan maksa" Zidny tersenyum.

"Gue ke toilet sebentar yaa" Aldi bangkit menuju toilet setelah Zidny mengangguk. Bastian segera menutup wajahnya karena Aldi melewatinya.

Bastian memutuskan untuk menemui Aldi di toilet.

Setelah selesai Aldi hendak keluar namun terkejut mendapati Bastian berdiri di depan pintu sambil bersidekap dada.

"Bas! Ngapain lo?" Tanya Aldi dengan sengit.

"Lo yang ngapain sama istri orang ha? " Bastian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Lo kok kerjaannya hancurin rumah tangga orang sih?"

"Ini bukan urusan lo!"

"Ck! Kita udah kenal sedeket apa sih Al?"

"Lo gak bakal ngerti Bas!"

"Lo kayak sama siapa aja sih Al, lo itu udah gue anggep adek gue sendiri!"

"Ok! Gue kasih tau apa maksud gue! Gue cuma mau bayar kesalahan gue sama (Namakamu)!"

"Dengan cara ini??!!" Bastian mengacak rambutnya frustasi.

"Gue duluan!" Aldi melangkah pergi meninggalkan Bastian yang shock dengan alasan Aldi yang tidak masuk akal. Aldi kembali ke tempatnya sementara Bastian memutuskan untuk segera pergi dari caffe ini.

Bersambung..

Haiii gimana part ini makin gajelas yaa😂

Vote commentnya boleh kali💕 makasih zeyenkku

If You Know (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang