TARAAAA
KEJUTANN!!!!😂
ADA YANG MINTA KEMARIN
GAPAPA YAA SEPART DOANG HEHEHEHEHAPPY READING!!
"(Namakamu)!!! Natesha nangiss!!! Bantu aku!!" Teriak Iqbaal dari kamar sambil menggendong anak ketiganya yang berumur dua tahun.
"Aduhhh Iqbaall.. Aku kan lagi nyiapin sarapan, nanti Raffa Anta telat gimanaa?!" Pekik (Namakamu) kesal sambil memasuki kamar. Ia mengambil alih Natesha dari gendongannya.
"Ihh maaf kali sayang.. Tesha gamau berhenti nangis.." Ucap Iqbaal seraya menggaruk pipinya frustasi.
"Sayangg..tesha..kenapa..?"
"Jangan nangis sayang..cupcupcup.." Wajah Natesha lebih mendominasi wajah (Namakamu). Bentuk wajah, mata, dan hidungnya persis dengan wajah ibunya. Dengan begitu matanya mirip dengan mata Bio. Sedangkan alis dan bibirnya mirip dengan Iqbaal. Sungguh cantik parasnya.
"Esha mau sama unda hikss hikss" Ucapnya sesegukkan sambil mengelap pipinya.
"Iya iya bunda disini sayang.." (Namakamu) membantu Natesha mengelap pipinya.
"Baal ayoo sarapan!!" Ajak (Namakamu) sambil membawa Natesha keluar kamar. Sesampainya di dapur tampak Raffa dan Ananta dengan wajah cemberutnya.
"Maaf sayang.. Adek kalian nangis tadi.." (Namakamu) mendudukkan Natesha pada kursi balita. Jika ditanya Raffa dan Ananta sekarang umur berapa, mereka sudah tujuh tahun dan sudah duduk di bangku sekolah dasar, wajajnya semakin tampan persis dengan Iqbaal.
"Lapar bundaa" Rengek Ananta.
"Iya sayang ini.." (Namakamu) menyodorkan dua piring nasi goreng dihadapan anaknya. Ia baru saja mengangkat nasinya dari kuali. Iqbaal hanya duduk dengan wajah tanpa dosanya.
"Kenapa baal?" Tanya (Namakamu).
"Punya ku mana?"
"Ambil sendiri baal! Aku mau bikinin bubur Tesha" Ucap (Namakamu) melenggang pergi ke dapur. Sementara Iqbaal mencibikkan bibirnya.
"Kok nyebelin sih bunda kalian?" Tanya Iqbaal pada kedua anaknya yang kini menahan tawanya.
"Ayah udah gede, ambil sendiri ayah" Sahut Raffa. Iqbaal melototi anaknya tak percaya.
"Ayahhh" Natesha bertepuk tangan dan tertawa kepada Iqbaal. Ia merasa tersuduti oleh anak anaknya. Iqbaal bangkit dari kursi dengan tak santai dan mengambil piring kosong di meja lalu melangkah ke dapur.
(Namakamu) melirik Iqbaal yang memasang wajah tak enaknya.
"Kamu kok nyebelin sih!" Ujar Iqbaal sambil menyendokin nasi goreng di kuali ke piringnya. Sementara (Namakamu) sedang mengaduk bubur untuk anaknya.
"Kamu yang nyebelin! Gak liat apa aku sibuk, kamu kan dah gede baal, bantu aku dong harusnya bukan bikin aku makin rempong" Gumam (Namakamu).
"Inget umur!!" Ucap (Namakamu) sebelum pergi meninggalkan Iqbaal yang ternganga.
"Sabar..."
"Tesha..makan yukk" (Namakamu) meniupi bubur yang sudah ia sendoki karena masih panas.
"Aaaa..." (Namakamu) mulai menyendoki seperti pesawat terbang ketika merasa sudah tidak panas.
"Ammm" Natesha melahap dengan lahapnya. Ia tercengir.
"Pinter anak bundaa"
Iqbaal kembali duduk dengan nasi goreng yang sudah penuh dipiringnya.
"Iqbaal!!!! Kamu ambil semua? Terus aku makan apa????" Kaget (Namakamu) dengan nasi yang sepertinya dua porsi di piring Iqbaal.
"Aaaaa" Iqbaal menyendoki nasi ke (Namakamu). Ia merasa malu di depan anak anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know (COMPLETE)
Romance"Aku seneng kalau kamu tersiksa dengan perasaanmu".-Iqbaal "Kalau gue punya perasaan lebih ke lo gimana?" -Bio Kebahagiaan yang (Namakamu) rasakan hanya sementara ia dapatkan, tak lama kebahagiaan itu akan membuatnya menangis, ia terlalu lelah untuk...