Bukan diri ini tak terima kenyataan,
Hati ini hanya rindu..✨✨
"Kay, maafin mami. Maafin mami yang belakangan ini terlalu cuekin kamu karena kesibukan mami di resto."
Kaylee tersenyum tipis. "Gapapa mi, kaylee ngerti."
Hampir seminggu ini Kaylee merasa kesepian. Papinya yang sibuk dengan urusan kantornya, Maminya yang sibuk dengan segala urusan restoran miliknya dan abangnya yang sibuk, entah apa saja yang ia lakukan.
Kaylee memang memiliki segalanya, materi yang ia dapatkan dari papinya sangat sangat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tapi, bukan hanya itu yang Kaylee inginkan. Untuk apa memiliki segalanya tapi ia harus kehilangan waktu berharganya bersama keluarga?
Kaylee lebih baik hidup biasa saja, namun dengan keluarga yang lengkap. Bukan seperti merasa sendiri di dalam rumah.
"Nanti mami jemput Kaylee pulang sekolah ya?" Mami Rietta tersenyum miris. Di dalam lubuk hatinya ia jauhhhhh lebih merasakan sakit. Ini salahnya, ini salahnya yang belakangan ini kurang memberikan perhatian pada Kaylee. Ia lebih memilih mengurus restonya yang padahal bisa dihandle oleh orang kepercayaannya.
Kaylee menggeleng pelan. "Gak usah. Kaylee pulang sendiri nanti. Kaylee pamit ya mi." Kaylee buru-buru menyalami tangan mami dan pergi berlalu ke sekolah.
Sudah hampir lima hari Kaylee bersikap dingin pada Mami, Papi dan abangnya. Bukan, bukan Kaylee benci pada mereka. Ia hanya ingin menyadarkan mereka bahwa keluargalah yang terpenting. Bukan sekedar harta yang bergelimang.
✨✨
"Miiiiii, bangun dong. Kaylee rindu mami. Kaylee minta maaf udah buat mami kaya gini. Maafin Kaylee mi. Maaaaff Kaylee udah buat suasana makin kacau." Kaylee menggenggam jemari Mami Rietta yang terasa dingin. Sudah seminggu Maminya belum sadarkan diri atau dalam bahasa lainnya Mami Rietta mengalami koma karena kecelakaan yang cukup parah kemarin.
"Bang, gue haruussss apaa supaya mami cepeett sadaarr? Gue gak mau liat mami kaya gini bang!!! Gue mau mami sembuh. Gue mau mami bareng sama kita lagiii.." Kaylee kembali menangis ketika melihat wajah maminya yang begitu tenang menutup matanya. Hatinya teriris.
Ali diam.
Ia juga sudah seperti kehilangan semangat hidupnya. Wanita yang begitu ia cintai masih belum sadarkan diri. Kapan saat itu tiba? Saat dimana mami akan tersadar kembali dan bisa tersenyum.
Ali rindu maminya.
Kaylee rindu maminya.
Bagi mereka berdua, Papi Vano dan Mami Rietta adalah segalanya. Tanpa Papi dan Mami tentu mereka tidak akan bisa menjadi seperti sekarang. Semarah apapun mereka kepada Papi dan Mami, mereka tidak akan bisa jauh.
Ali memeluk Kaylee. "Udah ah, gak boleh sedih. Doain mami cepet sembuh. Semangaatttt! Adek gue gak boleh lemah. Mami juga pasti kuat kalau kita juga kuat buat menghadapi ini."
"HALOOOWWW ABANGGG! KAKAKKKK!" Pintu kamar inap Mami Rietta terbuka, menampilkan sosok Papi Vano yang sedang menggendong anak kecil, Moonella, adik sepupu Ali dan Kaylee yang begitu menggemaskan.
Ali ikut tersenyum lebar. Aaahhh, dia rindu pula dengan adiknya yang satu itu.
Papi Vano melangkah mendekati brankar Mami Rietta. Moonella atau yang biasa dipanggil Munel itu turun dari gendongan Papi Vano dan beralih mendekati Ali dan kaylee.
KAMU SEDANG MEMBACA
TPB Season 2
Hayran KurguA Perfect Boyfriend is a guy who makes you smile and be happy! 💃 The Perfect Boyfriend Season 2💃