✘D

15K 871 91
                                    

※ Author POV ※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※ Author POV ※

Lana menggoyangkan tungkainya yang menggantung. Ia terduduk seorang diri seraya menunggu jemputan. Disekitarnya banyak sekali siswa-siswa lain yang berhamburan keluar gerbang. Beberapa menit berlalu semenjak Yeslin berpamitan pulang terlebih dahulu, sedangkan Jova juga ikut bersama gadis itu. Jika diijinkan pulang bersama pasti akan jauh lebih menyenangkan, Lana hanya menghela nafas.

"Hai, Lan..."

Seseorang mengambil tempat duduk disisi Lana persis. Seorang cowok berwajah manis. Tegar.

Lana menoleh lalu melempar senyum kearah Tegar.

"Nunggu jemputan ya?", tanya cowok itu setengah tersenyum.

Kepala Lana bergerak naik turun dengan deretan gigi-giginya yang terlihat kala senyumnya mengembang.

"Sama kita hehe."

Kening Lana mengkerut, "Loh tumben? Biasanya bawa kendaraan sendiri kan?"

"He'em, mobilnya lagi diservis jadinya gue dianter...", balas Tegar menatap para siswa yang memenuhi sisi trotoar dekat gerbang sekolah.

"Kok ga pulang sama Temmy?"

Spontan Tegar menengok kearah cewek mungil disampingnya itu, tak lama senyum lebarnya muncul.
"Lan, kan tadi Temmy ga masuk..."

Lana menepuk jidatnya sendiri, "Ah ya lupa! Hehehe..."

Karena melihat Lana terkekeh lantas Tegar juga turut memperlebar senyumnya. Cewek yang lucu, pikirnya.
"Makanya, Lan makan brokoli yang banyak! Hahaha..."

Sedangkan Lana masih melanjutkan tawanya. Masih muda tapi suka pikun.

Beberapa meter dari jarak antara keduanya, sepasang obsidian elang menangkap adegan itu. Melihat bagaimana cara adiknya menyahuti obrolan dari cowok itu, bagaimana keduanya tertawa kemudian, kemudi itu Ia genggam erat-erat. Kaca mobil itu memang gelap akibatnya seseorang dari luar tidak akan bisa melihat kearah dalam, dan disanalah seseorang tengah menahan amarahnya.

"Kok lo tadi ga sama temen-temen lo sih? Perasaan tadi barengan kan?"

Senyum Lana memudar, "Ya, Gar. Gue dijemput sendiri."

"Sopir?", tanya Tegar sedikit merunduk menatap wajah Lana yang entah mengapa sedikit sendu, tidak seperti sebelumnya.

Sambil menatap sepatunya, Lana menggelengkan kepalanya pelan, "Kaㅡ"

𝙋𝙤𝙨𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙫𝙚 𝘽𝙧𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang