✘L

8.2K 585 15
                                    

※ Lana POV ※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※ Lana POV ※

Sudah banyak teman-teman yang berkumpul di teras rumah Yeslin. Ternyata ada beberapa anak dari kelas lain yang turut serta dalam acara liburan yang kelas kami adakan. Mereka membawa kendaraan sendiri. Beberapa anak kelas lain yang kuketahui seperti Johnny dan Jeffrey lalu teman-temannya yang lain.

Bergabung mengobrol dengan mereka sepertinya menyenangkan namun, aku harus ingat bahwa aku kesini tidak seorang diri melainkan bersama Kak Sean. Ketika kuajak untuk bergabung dengan teman-temanku disana, dia selalu menolak dan memilih menahanku disini. Bersandar pada kap mobilnya yang telah terparkir di pelataran rumah Yeslin.

Kusadari ada beberapa anak yang tengah melihat kearah kami. Tatapannya seperti syarat dengan mencap kami sebagai orang yang sombong tidak mau bergumul dengan yang lainnya. Ah gara-gara Kak Sean!

"Kak?"

"Hmm?"

"Aku mau ke Jova disana bentar ya?", ijinku menunjuk kearah Jova yang tengah sibuk cuap-cuap dengan anak-anak perempuan seraya mengeluarkan beberapa cemilan dari dalam tas entah milik siapa.

"Disini aja."

Lagi-lagi aku hanya menghela nafas. Kalau begini apa bedanya dengan duduk diam di rumah? Asdfghjkl.

Kulirik pria disampingku melalui ekor mataku. Sedari tadi ketika berbicara denganku matanya terlihat tak lepas dari seseorang. Ya, sepertinya sesuatu berhasil menyedot banyak perhatiannya. Lantas kuikuti arah matanya.

Kak Sean menatap Tegar yang tengah bergurau dengan Johnny juga Jeffrey.

Semoga saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi.

"YOK SIAP-SIAP! KITA BERANGKAT SEKARANG! TAPI, NGUMPUL DULU SINI KITA BERDO'A BARENG-BARENG!!", teriak Yeslin dengan suara kalengnya mirip senior-senior di kampus yang tengah melakukan ospek pada mahasiswa baru.

Aku dan Kak Sean mendekat. Bercampur dengan yang lainnya membentuk lingkaran untuk merapalkan do'a agar diberi keselamatan saat berangkat dan pulang nanti.

"Berdo'a selesai. Berangkat!!!", seru Yeslin mengangkat satu tangannya keatas.

"Apasih jubaedah alay banget!", gerutu Jova.

Yeslin memilih acuh kemudian berlari kearah van yang telah disiapkan oleh sopirnya.

Malam itu tepat pukul 11 kami bergerak menuju pantai yang sudah kami sepakati bersama untuk acara piknik kami kali ini.

𝙋𝙤𝙨𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙫𝙚 𝘽𝙧𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang