[LENGKAP]
Awalnya setiap perhatian juga sentuhan yang Kakaknya berikan terhadap Ilana hanya dianggap hal yang lumrah oleh gadis itu. Sama halnya perlakuan Kakak pada seorang adik seperti kebanyakan, namun lambat laun pemikirannya yang semakin dewas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵Downpour - IOI
※ Lana POV ※
Chicago, United States of America.
Kusesap teh lemon yang sekitar 10 menit yang lalu kubuat. Hujan disini sedari tadi pagi belum berhenti. Rencanaku yang akan berjalan-jalan bersama Megan, gadis kecil pemilik surai blonde anak tetangga sebelah jadi batal lantaran hujan hari ini.
"Lan!"
Atensiku beralih.
"Bikinin sambel terasi sama goreng ikan asin dong mantep nih ujan-ujan!"
Memang cuma dia orang Amerika yang gemar memakan sambal terasi! "Ck ntar tetangga pada protes sama baunya, gue yang kena damprat!"
"Mereka tuh emang ga ngerti keestetikan kolaborasi antara bau sambel terasi sama ikan asin!"
Estetik ndasmu!
"Yaudah..."
Kuletakkan tehku yang tersisa setengah cangkir bening dan langsung beralih ke bumbu-bumbu dapur. Dia sendiri mengekor lalu duduk di meja makan seraya menopang dagu menatap hujan dari jendela dapur.
"Lan?"
"Hmm?"
"Kado lo udah nyampe?"
Kegiatanku yang tengah mengupas bawang itu terhenti sesaat, "Udah.", jawabku singkat lantas melanjutkan kembali berkutat dengan bawang dan teman-temannya.
"Lo ga kangen gitu?"
Yang ku acuhkan pertanyaannya dengan pura-pura sibuk mencuci bawang dan cabai.
"Uncle Johnny!"
"Astaghfirullah!", reflek pemuda yang sedari tadi mengobrol denganku, ya dia Johnny. Kalian masih ingat? Dia anak kelas sebelah kalau tidak salah, dia juga ikut saat kami piknik ke pantai.
"Aunty Lana!"
Kulihat seorang gadis kecil menerobos masuk ke rumah Johnny masih menggunakan jas hujan dan sepatu karetnya. Astaga lucu sekali!
"Diluarhujanderas! Akumemakaijashujan!", ucap gadis kecil bernama Megan yang kuceritakan tadi. Dia menjadi temanku disini saat Johnny tidak ada.
