✘Y

7.5K 556 30
                                    

※ Sean POV ※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※ Sean POV ※

Kubuka mulutku ketika satu suapan penuh itu Lana sodorkan kepadaku. Setelah dokter mengatakan kondisiku yang berangsur membaik, gadis kecil itu langsung menyuruhku makan.

"Dek, jangan banyak-banyak nanti Kakak keselek!", vokal Papa yang duduk di sofa panjang seraya sesekali sibuk dengan gadget di tangannya.

Gadis kecil itu menoleh kearah Papa sebentar lalu menjatuhkan pandangannya padaku. Aku tengah mengunyah makanan yang tadi dia sodorkan.
"Ga, Kakak ga keselek!"

Tiba-tiba sesuatu kurasakan masuk kedalam tenggorokanku, lantas aku terbatuk.
"Uhuk! Uhuk!"

"Eh?"

"Tuh kan! Dibilangin juga...", gerutu Papa yang menoleh menatap kearah kami.

Segelas air putih Lana dekatkan kearahku, "Nih Kak minum!"

Makanan itu sukses meluncur ke kerongkongan. Menyisakan rongga mulutku yang kembali kosong.

Satu suapan kembali tersodor tepat didepan mulutku tapi, kurasa perutku sudah tak bisa menampung makanan lagi. Jadi, aku menggeleng.

"Dikit lagi abis, Kak! Buka mulutnya!", perintahnya galak lebih mirip Ibu kost ketimbang adik kecilku yang manis.

Kurasa dia sedang membalas dendamnya.

"Kakak udah kenyang..."

"Ini tuh tinggal... 3 suap lagi abis! Ayo a' lagi terus kalo makan tuh harus dihabisin, ga boleh dibuang! Mubazir!", omelnya.

Tapi, aku sungguh-sungguh sudah tidak bisa makan lagi. Bayangkan saja anak itu meminta kepada suster untuk memberikan jatah nasi 2 kali lipat dari porsi yang asli.

"Abisin atau aku pergi?"

Kutatap dirinya seketika sendok yang masih berisi nasi dan sedikit lauk ditangannya yang terangkat itu kumasukkan kedalam mulutku. Kenapa dia jadi mengancam begini?

Kunyah, telan!

Perutku penuh sekali, tidak enak!

"Dek, udahan makannya! Kakak kekenyangan! Ga kasihan kamu?", celetuk Papa dan aku berterimakasih.

"Tapi, ini belom abis Pa!", sungutnya menatap kearah Papa.

"Ya kamu minta ke suster nasinya dibanyakin..."

Piring yang masih menyisakan sedikit makanan itu Lana letakkan diatas meja nakas. Lantas gadis itu berpindah tempat duduk disamping Papa.

𝙋𝙤𝙨𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙫𝙚 𝘽𝙧𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang