✘K

9K 639 25
                                    

※ Author POV ※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※ Author POV ※

"Lo beneran jadi ikut, Lan?"

"Eh sumpah?", sahut Jova yang tadinya asyik mecah kulit kuaci pun mengangkat wajahnya.

Gadis berponi itu mengangguk. Seharusnya Ia merasa senang, tapi ini malah sebaliknya.

Tangan Yeslin mencomot kuaci yang telah terkupas, memasukkannya kedalam mulut, "Harusnya lo seneng sih ya? Tapi, dari tadi gue perhatiin manyun mulu!"

"Eh anjirr gue yang capek-capek ngupas, lo main makan aja!", protes Jova menoyor kepala Yeslin kesamping.

"Peritungan banget sih! Temen bukan?"

"Nih temen nih!", sungut Jova meletakkan sampah kulit kuaci di kepala Yeslin.

"Heh!!"

Sementara Lana hanya menekuk wajahnya sembari menyaksikan pertarungan sengit antara Jova dan Yeslin. Mereka saling melempar sampah kulit kuaci.

"Hei boleh gabung ga?"

Sebuah suara familiar menginterupsi ketiganya. Lana yang tengah duduk tenang melamun, serta Jova dan Yeslin yang masih ribut soal kuaci pun menoleh.

"Duduk gih! Tuh samping Lana kosong!", balas Jova menunjuk sisi kosong pada bangku kayu panjang yang Lana duduki.

Lana mengerjapkan matanya cepat ketika Tegar sudah mendaratkan pantatnya di sisi kosong sampingnya. Ia jadi ingat soal perlakuan Sean kemarin. Buru-buru Ia mengalihkan pandang, setengah menunduk menatap susu kotak uht didepannya.

"Gar, Lana jadi ikut!", seru Yeslin tiba-tiba.

"Oh ya?", sahut Tegar yang sepertinya excited. "Bener, Lan?", tanyanya beralih pada Lana disampingnya.

Sesekali melirik, Lana hanya mengangguk pelan. Tanpa mengeluarkan suara.

"Kenapa?"

Pertanyaan Tegar sontak membuat Lana menoleh. Alisnya saling bertautan. Apanya yang kenapa?
"Kenapa maksudnya?"

"Ya kenapa? Kok kayaknya ga seneng?"

Bola mata Lana bergerak acak. Wajahnya Ia alihkan pada objek lain.

"Kan? Bukan cuman gue doang kan yang mikir gitu? Kenapa sih, Lan?", tanya Yeslin.

Menghela nafasnya, Lana mulai buka suara soal mendapat ijin untuk pergi ke pantai bersama teman-temannya dengan syarat Sean ikut bersamanya. Juga, Lana tidak harus berangkat menaiki kendaraan yang sama seperti teman-temannya karena gadis itu akan menaiki mobil bersama Sean.

𝙋𝙤𝙨𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙫𝙚 𝘽𝙧𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang