[LENGKAP]
Awalnya setiap perhatian juga sentuhan yang Kakaknya berikan terhadap Ilana hanya dianggap hal yang lumrah oleh gadis itu. Sama halnya perlakuan Kakak pada seorang adik seperti kebanyakan, namun lambat laun pemikirannya yang semakin dewas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
※ Author POV ※
Rencananyasetelah sepulang sekolah, Ilana dan kedua kawannya itu akan membesuk Tegar yang dimana anak itu masih di rawat di salah satu rumah sakit. Perihal tersebut gadis itu, Lana belum mengatakan apapun pada Sean. Pasti Sean tidak akan memberinya izin tentu saja, maka dari itu Lana ingin pergi secara diam-diam. Semoga tidak ketahuan.
"Bilang aja kerkel dirumah gue, beres!", usul Jova dan langsung disetujui oleh Yeslin.
Sepertinya Lana akan menggunakan ide dari Jova dan berharap ini akan berjalan dengan sebagaimana mestinya yang telah direncanakan.
Satu pesan singkat baru saja terkirim. Lana memberitahu Sean bahwa Ia tidak usah dijemput karena akan ikut mobilnya Yeslin menuju rumah Jova untuk kerja kelompok. Semoga Sean langsung percaya. Semoga...
Kakak Kerkelngrjain ap?
You Ini ada tugasbiologikak Kebetulanakujovayeslinsekelompok
Kakak Masa?
You Iya
Kakak Jgnbhong
You Gakbohongkak
Kakak Kakakjmputskrng
You Loh kan akubilanggausah
Kakak Kmu g bkatbhongdek
Lana mencak-mencak sendiri.
"Eh kenapa lu? Kesambet?", tanya Jova yang terkesiap mendapati Lana mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Kak Sean nuduh gue bohong!"
"Lah kan emang bohong!", timpal Yeslin.
Iyasih. Kan memang bohong...
"Ya terus gimana?"
"Kabur aja yuk, sebelum Kakak lo nyampe!", saran Jova yang langsung menarik tangan Yeslin dan Yeslin menarik tangan Lana.
Mereka bertiga segera meninggalkan area sekolah secepat mungkin dengan berlari bergandengan menuju mobil Yeslin yang sudah terlihat dari halaman sekolah.