✘A

25.9K 1.2K 178
                                    

※ Author POV ※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※ Author POV ※

"Lan, mau pulang bareng ga?"

Lana berjengit kaget. Dibelakangnya muncul sosok Tegar bersama juga Temmy. Mereka bertiga baru saja keluar dari ruang dance. Hari ini ekstrakurikuler dance diliburkan lantaran pelatihnya sedang sakit, jadi siswa yang ikut ekstrakurikuler tersebut berhamburan pulang. Barusan suara Tegar yang menginterupsi Lana.

Disisi Tegar nampak Temmy yang melirik kearah Tegar, ekspresinya tak terdefinisikan.

"Ehm...", sahut Lana mengernyit bingung. Niatnya akan mengirimkan pesan untuk sang Kakak ia batalkan. Kakak pasti sibuk, ga mau ganggu!

"Gimana?"

"Boleh?"

Tegar menunjukkan senyumnya, "Ya kan gue nawarin Lana hahaha...", ujarnya merasa gemas pada cewek berponi didepannya ini.

Akhirnya Lana mengangguk menerima ajakan kedua teman ekskul juga kelasnya itu untuk pulang bersama.

Biasanya Lana akan menunggu sang Kakak. Mau ada atau tidak ekskul, mau ada atau tidak tugas di sekolah pasti Kakaknya lah yang turun tangan menjemputnya sendiri. Lana jarang sekali pulang bersama teman-temannya karena nanti Kakaknya bisa marah. Berlebihan? Ya begitulah Sean.

Sekitar 20 menit kemudian mobil yang dikemudikan Tegar berhenti tepat didepan sebuah rumah besar berpagar besi yang setiap celanya ditutupi oleh semacam penutup yang terbuat dari mika tebal sehingga yang diluar tidak bisa melihat kearah dalam. Tegar melongokkan kepalanya berusaha melihat bagaimana bentuk kediaman Lana.

"Ini rumah lo?"

"Ya."

Tegar mengarahkan kepalanya kebelakang, "Kapan-kapan boleh main ga?"

Sedikitnya Lana nampak terkejut. Bahkan Temmy yang duduk disamping Tegar didepan menatap Tegar dengan satu alis terangkat.

"Eh kapan-kapan aja ya...", sahut Lana dengan senyum agak dipaksakan.

"Ya kapan-kapan. Hehehe..."

"Eh gue masuk dulu ya? Makasih banyak tumpangannya!"

"Santai, Lan!"

"Kalian berdua ati-ati dijalan..."

Baik Tegar maupun Temmy sama-sama mengangguk merespon kata perpisahan dari Lana yang kini sudah turun dari mobil. Cewek itu sudah berjalan masuk setelah satpam rumah membukakan pintu pagar kecil yang ada disamping.

"Yaudah cabut!", seru Temmy yang setengah gusar.

"Kenapa sih lo? Rumahnya Lana gede ya?", ujar Tegar memperhatikan.

"Udah deh, Gar cabut sekarang elah!"

Tegar menatap aneh pada temannya yang 1 ini.

"Jalan deh! Gue jelasin sambil jalan! Cepet!"

𝙋𝙤𝙨𝙨𝙚𝙨𝙨𝙞𝙫𝙚 𝘽𝙧𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang