Semesta berisi cinta sang maha kuasa, di mana mereka tercipta untuk mendampingi umat manusia. Pepohonan rindang beserta buahnya, rumput hijau beserta bunganya serta lautan beserta seluruh isinya lalu gunung dengan sekala apa yang mencakup segalanya.
Manusia terkadang mengkesampingkan potret cinta sang pencipta dialam semesta dengan berbuat semena-mena.
Ada kalanya, selalu ada sanggahan. Karena katanya apa yang kami lakukan untuk memasok kebutuhan manusia yang komsumtif. Semesta kini terluka, dirinya tak utuh lagi seiring berjalannya waktu.Seorang lelaki sedang termenung melihat berbagai permasalahan dunia diberita handponenya sambil menunggu Panitia acara yang akan menjemputnya.
Penerbangan sekarang benar-benar membuatnya lelah, terbang dari satu Negara ke Negara lain, tak ayal juga harus transit dulu dinegara lain sebelum terbang lagi ke Negara tujuan.
Di sini matahari sudah beranjak sore hari. Acara yang diadakan baru dilaksanakan besoknya.
Fahim saat ini sedang berada di Korea Selatan. Sarangnya Boyband ini. Telponnya berdering tanda ada panggilan masuk. Fahim mengangkatnya dan ternyata seorang lelaki bernama Arkan yang menelponnya.
Arkan adalah pengusaha Indonesia yang tak lain suami Humaira tantenya.
“Wa,alaikumsalam Om. Iya Fahim di Korea.”
“Menginap dihotel Hardinata saja yang ada di Itaewon, lokasinya tidak jauh dari tempat diadakannnya acara.”
“Tidak usah repot-repot Om, Fahim sudah disediakan tempat oleh panitia.”
Arkan terdengar menghela. Setiap Negara yang keponakannya ini kunjungi. Arkan selalu menawarkan berbagai fasilitas milik keluarganya yakni perusahaan Hardinata Group yang mencakup properti dari berbagai Negara. Tapi, selalu ada penolakan.
“Albana sedang melaksanakan kunjungan kerja di sana.” Tutur Arkan lagi.
Albana Hardinata pengusaha muda yang terpancar keshalihan diwajahnya, pengusaha yang hafidz Al-qur’an walaupun segala kemodernan hidup mengelilinginya.
Mereka terpaut usia beberapa tahun. Fahim mengucapkan terimakasih dan menutup telponnya. Om nya yang selalu mengkhawatirkannya ini.
Saat dikiranya panitia acara menjemputnya, malah yang datang Albana. baru saja dibicarakan omnya ditelpon. Lelaki yang selalu rapih dengan kemeja dan celana bahannya. Sepatuh mengkilap khas seorang pengusaha muda.
Ghadi yang tadi memang tertidur dikursi tunggu langsung terbangun.
“Panitia sudah datang menjemput, mas?” Tanyanya.
Fahim langsung menyalami abangnya ini diikuti dengan Ghadi siapa yang tidak tahu lelaki di hadapannya ini. Albana merangkul bahu sepupunya.
“Abang, sudah koordinasi sama panitia acaramu agar kamu menginap dihotel kami dan mereka tidak keberatan.” Tutur Albana.
Fahim hanya nyengir saja tidak bisa menolak. Ghadi pun langsung menggendong tasnya dengan menyeret koper Fahim.
“Sudah lama kita tidak sharing, walaupun lahir duluan aku. Kamu lebih paham segalanya sesuai namamu.”
“Abang suka merendah.” Kekeh Fahim.
Mobil mewah sudah menunggu dengan sopir yang langsung membantu membawakan barang-barang mereka. Ghadi duduk dikursi depan dengan saudara sepupu ini duduk bersebelahan dijok belakang.
Mobil pun melaju membelah jalanan Korea. Fahim untuk pertama kali juga ke sini saat Islam pesat juga perkembangannya akhir-akhir ini.
(*) Di korea selatan populasi muslim terus meningkat sejak diperkenalkannya islam tak lama setelah perang Korea. Komunitas Muslim baik korea atau warga asing berpusat di Seoul di mana Masjid besar yang pertama pada abad ke-20 dibangun Pada tahun 1976 dengan menggunakan dana misi islam. Kurang lebih 30.000 umat muslim asli Korea, disebut dengan pertumbuhan yang lambat tapi jelas dari orang yang bekerja di sini kebanyakan berasal dari Indonesia, Malaysia menambah data perkembangan Islam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA
Espiritual(COMPLETED) COVER NOVEL : Dede Yogi Darsita Lakuna diartikan sebagai kekosongan dalam dua sisi jiwa yang mencari muara untuk saling menyempurnakan kekurangan yang ada. Kepingan Puzzle yang belum sempurna. Semesta menjadi saksi para hati yang saling...