1# Cowok Yang Musti Lo Singkiri

962 117 18
                                    

#Hollaaa dears.... saya mulai jatuh cinta dengan cerita ini. Saya harap kalian juga mulai menikmati.

Jadi bingung ini, maunya bergenre teenlit tetapi ternyata konfliknya lumayan berat dan semakin keras ke sananya. Jangan jangan harusnya masuk ke DEWASA ya😄😄. Plis kalau kalian merasa cerita saya tidak sesuai dengan genrenya, jangan langsung direport ya. Ingatkan dulu saya. Saya terbuka sekali untuk semua kritik saran dan masukan.

Happy RVC yaa dears#

***
"CEWEK INI MILIK GUE!!!"

WHHAAATTT???!!

Kalau lo penasaran apakah Karima kenal siapa cowok berjaket kulit itu. Sah pasti! Dia kenal!

Cowok dekil belepotan oli dan bau miras campur solar yang entah dari neraka mana dia melompat, tetapi tiba-tiba sudah mendarat di kelasnya yang serba perfect.

Itu kira-kira seminggu yang lalu.

Why.... it should have been a fine morning, you know.... Matahari bersinar cerah, udara agak dingin karena sekarang puncak musim kemarau, dan ia tiba di sekolah pukul tujuh kurang lima belas. Sempurna seperti biasa!!

Masih ada waktu buat haha hihi ria sama geng belajarnya, ngecek pr dan tugas-tugas, menggosipkan EXO dan Ergan cs yang jadi most wanted di sekolah....

Dan triiiiing. Bel masuk berbunyi.

"Noel, lo udah kirim request modul belajar ke Pak Hafiz kan?" Karima berlutut di kursinya demi bisa melihat Noel yang duduk di pojok belakang.  Gini banget ya, nasibnya anak pendek?

"Udah gua email kemarin. Bapaknya aja yang belum kasih reply."

Ia baru mau bertanya soal modul biologi yang mau dipakai lomba, saat bau panas menyengat dan serasa mencekik pernapasan tiba-tiba menusuk hidungnya. Aromanya seperti semburan knalpot truk disel, campur bau keringat kaos bekas dipakai latihan basket seminggu kemarin; menohok tenggorokan sampai membuatnya tidak bisa berpikir selama beberapa detik.

"Misi.... kursi ini kosong, kan ya?"

Karima sontak balik badan, dan matanya hampir saja keluar dari lobang melihat cowok tinggi yang setengah bungkuk di hadapannya. Rambut depan anak itu panjang menutupi sebagian mata yang kelihatan merah berdarah, dan pandangannya seperti tidak fokus... seperti...

Seperti orang mabuk....

Hangover....

"Ke-kenapa emangnya?" Suara Karima mencicit. Tengkuknya bergidik mengonfirmasi adanya aroma tajam miras juga di antara bau solar dan keringat itu. Dia tahu betul apa yang bisa dilakukan orang dengan bau seperti ini.

Siapa lo? Mau apa?

"Gue mau numpang tidur...."

Lalu tanpa babibu lagi, cowok itu duduk di bangku belakang Karima, meletakkan tasnya di atas meja dan menggunakannya sebagai bantal, "bangunin kalau gurunya udah datang, ya?"

Ini gue masih ngimpi, apa ya?

Karima terlongoh melihat mata anak itu sudah terpejam. Tapi ketika seluruh teman sekelasnya juga menatap dengan pelotot heran, Rima jadi yakin ia tidak sedang salah lihat.

"Anak IPS 3 tuh.... Fendra apa namanya, ya?" Bagus memberi keterangan.

"Ngapain dia di sini?" Caecil menyuarakan pertanyaannya juga.

"Emang IPS 3 lagi outingclass, apa? Terus dia ketinggalan?"

"Enggak.... gue liat mereka main basket di depan tadi."

Lean On Me (Bersandarlah Padaku )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang