3 tahun telah berlalu.Lelaki itu kini tampak kurus dengan rambutnya yang bertambah panjang.Matanya tak henti menatap foto seorang wanita yang telah mengisi hatinya beberapa tahun ini.Ada sedikit perasaan menyesal di dalam dirinya saat melihat foto wanita itu.Perasaan menyesal bercampur dengan rindu menyatu didalam dirinya.Kemudian tanpa disadari air mata telah jatuh dari pelupuk mata indah milik lelaki itu.
"Aku merindukanmu,sayang"
Ia membawa foto itu kedalam pelukannya.Ia benar-benar merindukan sosok wanita itu untuk berada disampingnya.Sepasang mata bulat mirip dengan lelaki tadi menatap lelaki itu dengan tatapan muak.Ia muak saat melihat ayahnya bersikap lemah seperti ini.Kemudian bocah lelaki 8 tahun itu mendekati sang ayah yang masih larut dalam kesedihannya.
"Apakah Ayah bisa berhenti menangisi kepergian Ibu,ha!"
Teriak bocah lelaki itu sambil merebut foto sang ibu dari pelukan ayahnya.Jeon Jungkook,lelaki itu terkejut mendengar sang putra membentaknya.
Sambil sesenggukan Jungkook berkata
"Ayah merindukan Ibumu,Sungjae-ya"Sungjae menghela napasnya pelan.Ia tak habis pikir dengan sikap ayahnya saat ini.
"Ayah,Ibu hanya pergi 2 minggu dengan Bibi Mijoo ke Busan.Jadi Ayah,berhentilah menangis sambil memeluk foto Ibu,eoh.Itu terlihat seperti Ibu pergi jauh dan tak akan pulang saja"
Ucap Sungjae.Jungkook menghapus bekas air matanya yang keluar tadi.Benar kata putranya,istrinya hanya pergi beberapa minggu saja ke kampung halamannya untuk melihat kondisi sang nenek yang kabarnya jatuh sakit.Jungkook tidak pergi karena,ia memiliki banyak urusan di kantor yang tak bisa ditinggalkan dan juga Sungjae yang harus Sekolah.
Bagaimana dengan si bungsu Arin?
Kini bayi mungil itu sudah tumbuh menjadi sosok anak perempuan yang manis.Wajahnya mirip dengan Ahreum,tapi kelakuannya tidak jauh berbeda dari Jungkook.Berbeda dengan Sungjae yang wajahnya mirip dengan Jungkook tapi kelakuannya seperti Ahreum.
Baiklah,kita kembali ke Jungkook dan Sungjae tadi.
"Jika Ayah menangis lagi akan aku adukan kepada Ibu.Dan sekarang bisakah Ayah memberiku makanan,aku lapar sekali"
Sungjae memegang perutnya.Jujur,semenjak Ibunya pergi ke Busan 5 hari yang lalu ia sering melewatkan waktu makannya.Kenapa begitu?.
Salahkan ayahnya yang tak bisa memasak.Setiap pagi,mereka hanya sarapan dengan telur dadar gosong buatan Jungkook,siang dan malamnya mereka hanya makan makanan cepat saji.Jungkook kemudian bediri hendak ke dapur untuk membuat makanan yang bisa mereka makan.Tapi,Sungjae menahan pergerakan Jungkook.
"Ayah,tolong jangan memasak lagi.Sudah cukup Ayah menghanguskan satu penggorengan Ibu"
Kemudian Jungkook kembali duduk.
"Lalu,jika Sungjae melarang Ayah untuk memasak jadi kau akan makan apa?""Kita pesan makanan saja,itu lebih baik daripada makan makanan gosong buatan Ayah"
Ucap Sungjae jujur.Tapi,sebelum Jungkook sempat menjawab ucapan sang anak,sebuah suara mengalihkan fokus mereka.
"Aku pulang!!"
Sepasang ayah dan anak itu kemudian melompat dari atas sofa dan berlari menuju sumber suara.
"Ibuu!!!!!"
"Sayang!!!"
Ahreum tersenyum melihat kedua lelakinya menyambut kepulangannya.Tapi,ia merasa ada yang kurang.Putrinya tidak ada disini.
"Mana Arin?"
Tanya Ahreum pada suami dan putranya yang sedang memeluknya.Sontak keduanya langsung melepaskan pelukan dan memberi jarak dengan Ahreum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Life[JJK]✔
Fanfiction{TAMAT} Berawal dari sebuah 'kecelakaan' yang mengharuskan Jeon Jungkook dan Kim Ahreum untuk hidup bersama membesarkan seorang Putra kecil yang diberi nama Jeon Sungjae. #1 Jungkookfanfiction~~26/08/19 #1 semibaku~~26/08/19 #1 ffjungkook~~08/10/19 ...