Sudah dua minggu Joanna terlihat termenung. Entah itu di dalam kelas atau berada di kantin. Teman teman Joanna sudah mengetahui kenapa Joanna seperti itu. Mereka ikut prihatin atas musibah yang menimpa Joanna. Mereka hanya bisa memberikan dukungan moril kepada Joanna dan James.
Mungkin James bisa sedikit mengatasi kekecewaan kepada orang tuanya, tapi tidak dengan Joanna. Joanna sangat kecewa dan hatinya terasa sakit memikirkan itu dan hanya seorang Devan yang mengetahui hal itu.
"Jo.. Joanna." panggil Devan.
"Hmm.." Joanna melihat Devan.
"Makanlah.. Sejak tadi makananmu hanya kamu aduk aduk saja."
"Aku tidak lapar Dev."
"Makanlah walaupun sedikit. Aku mohon." pinta Devan.
Banyak perubahan dalam diri Joanna di mata Devan. Joanna menjadi gadis yang pendiam. Sekarang tubuhnya sedikit kurus karna Joanna jarang makan siang ketika waktunya makan, kalau tidak di paksa oleh Devan atau Catarina, Joanna tidak akan makan.
Devan melihat Joanna menangis sendirian di taman belakang sekolah. Ketika Devan menghampiri Joanna, dia berusaha tegar. Tapi Devan tau Joanna tidak baik baik saja. Ketika Devan meminta Joanna untuk menangis saja, melepaskan semua kemarahan yang ada di hatinya, akhirnya Joanna menangis pilu di depan Devan.
"Dev.. Berjanjilah Jangan pernah tinggalkan aku." pinta Joanna. "Aku tidak mau sendirian."
"Aku tidak akan meninggalkan mu. Aku akan selalu berada di sisimu, aku berjanji." ucap Devan memeluk pundak Joanna.
Joanna melihat Devan dan tanpa kata Devan mencium bibir Joanna. Joanna sangat kaget dengan apa yang di lakukan Devan. Devan tersenyum.
"K-kenapa kamu mencium ku?" tanya Joanna sambil menutup bibirnya dengan tangannya.
"Karna aku menyukaimu." kata Devan. Wajah Joanna merona atas pengakuan Devan.
"A-aku.."
"Jangan di jawab. Aku hanya ingin kamu tau kalau aku menyukaimu, aku menyayangi mu dan akan selalu bersamamu, apa kamu mengerti?" tanya Devan. Joanna menganggukkan kepala.
Sudah hampir satu bulan Joanna dan James tidak berinteraksi dengan kedua orang tuanya. Mereka hanya terdiam ketika berada di ruang meja makan atau bersuara ketika mereka di tanya mengenai sekolah.
Sekarang Joanna dan James berada di ruang keluarga, ini untuk kedua kalinya mereka berada di ruang keluarga bersama lagi. Tapi kali ini dalam kondisi saling diam.
"Hmm.. Pengadilan sudah memutuskan kalau Daddy dan Mommy sudah benar benar berpisah." ucap Adrian memulai buka percakapan. "Daddy harap tidak ada yang berubah di keluarga ini. Mommy akan kembali ke New York. Kalau kalian ingin ikut Daddy atau pun Mommy itu tidak masalah. Karna kami masih mencintai kalian walaupun kami tidak serumah." kata Adrian memandang kedua anaknya.
"Jadi kami harus memilih antara kalian begitu? Ikut dengan Mommy ke New York atau tetap di sini dengan Daddy, begitu Dad?" tanya James dengan wajah tampa ekspresi.
"Maksud Daddy kalian bisa tinggal dengan Mommy atau memilih tinggal di sini. Bagi Mommy itu tidak masalah. Mommy bisa pergi mengunjungi kalian kapan pun Mommy mau. Begitu juga kalau kalian ikut dengan Mommy kembali ke New York, Daddy masih bisa mengunjungi kalian kapan pun." ucap Lucia dengan mata berkaca kaca.
"Daddy tau ini pilihan yang sulit bagi kalian."
"Kalau kalian tau itu kenapa kalian egois dan tidak memikirkan kami." ucap Joanna. "Untuk apa pindah dari New York ke sini kalau cuma akan pindah ke sana lagi dan meninggalkan salah satu dari kalian. Aku tetap di sini karna aku memiliki teman teman yang peduli padaku." ucap Joanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Love With You (The End ✅)
RomanceJoanna Smith gadis yang begitu cantik dan manis dia memiliki aura yang positif bagi orang orang yang berada di sekitarnya. Dia dan keluarganya baru saja pindah dari kota Manhattan, New York ke kota Naperville, Illinois. Sejak kepindahannya Joanna s...