32 - Re-racing

4.7K 257 10
                                    

Sudah dua minggu sejak perkataan Devan tentang kepemilikan atas diri Joanna. Semenjak itu Devan sedikit protektif terhadap diri Joanna. Joanna sendiri tidak tahu apakah dirinya sudah memaafkan Devan akan masalah mereka di masa lalu, tapi untuk saat ini Joanna sangat menikmati kebersamaan mereka berdua.

Semua teman dekat mereka atau mahasiswa yang mengenal Devan pasti tidak akan percaya dengan apa yang mereka lihat. Di kesempatan apa pun ketika Devan jalan berdua dengan Joanna, Devan akan memegang erat tangan Joanna dan itu tidak pernah di lakukan oleh Devan kepada wanita lain. Seperti nya Devan ingin mengatakan tanpa kata kepada semua orang kakau Joanna sekarang miliknya.

Selama ini Devan tidak pernah berjalan beriringan dengan seorang wanita. Walaupun banyak wanita yang menjadi teman tidurnya, bukan berarti Devan menganggap mereka spesial. Mereka tahu resiko yang akan mereka dapatkan ketika berhubungan dengan Devan. Tidak lebih hanya sekedar sex belaka.

Memang Devan terlihat seperti pria berengsek kalau seperti itu. Menurut Devan dirinya tidak bersalah, Devan tidak meminta mereka untuk tidur dengannya. Devan memerlukan kebutuhan biologis seperti lelaki dewasa lainnya dan mereka dengan suka rela menyerahkannya diri mereka padanya. Seperti pepatah mengatakan kucing tidak akan menolak apabila dikasih ikan bukan.

Sekarang Devan duduk di kantin dengan teman teman mereka. Semua mata memandang ke arah Devan dan juga Joanna. Mereka duduk bersebelahan, di samping kanan kiri mereka ada Lucas dan Catarina. Sedangkan James, Sean dan Samantha berada di depan mereka.

Mereka duduk bersebelahan dengan meja team Football yang berarti di meja anak anak populer di kampus. Anak anak populer memang memiliki tempat duduk khusus seperti dari team basketball dan cheeriders. Ada juga dari team renang dan yang lainnya.

Kebersamaan Joanna dan teman temannya juga tidak lepas dari salah satu mata seseorang. Juliette ketua team cheeriders sedang menahan amarahnya melihat Joanna sedang bersama dengan Devan. Juliette pikir Valerie Adams adalah saingan nya untuk mendapatkan Devan. Ternyata Juliette salah besar. Wanita yang Juliette anggap memiliki penyakit kejiwaan alias Psycho ternyata saingan yang sebenarnya.


"Jangan bilang kalau kalian berkencan?" tanya Sean mengerutkan dahinya sambil menunjuk ke arah Devan dan Joanna. Pertanyaan Sean tidak di jawab Devan begitu juga dengan Joanna.

"Kalian berkencan?" tanya James mendelik.

"Kalau aku berkencan apakah harus konfirmasi kepada kalian berdua?" ucap Joanna kesal.

"Tentu saja." ucap James dan Sean bersamaan. Membuat Joanna memutar kedua matanya jengah.

"Gila..." maki Joanna.

"Look.. My princess. Walaupun kapal kita sudah karam, bukan berarti aku tidak peduli lagi padamu. Kamu sudah seperti adik perempuan ku sendiri." ucap Sean mencoba serius.

"Cih.. Dulu kamu mengejar ngejar Joanna sampai tidak tahu malu. Tapi lihat sekarang, seperti seorang kakak laki laki bagi Joanna." ucap Lucas mencibir.

"Kapan..." sanggah Sean.

"Jangan pura pura bodoh. Kita disini tahu rayuan rayuan mu untuk Joanna seperti apa. Untung saja Joanna kebal dengan rayuan mu."

"Benarkah?" tanya Samantha. Padahal Samantha tahu record seorang Sean seperti apa. Dia hanya pura pura saja.

"Jangan bicara yang tidak tidak Luc. Aku tidak seperti itu sayang. Percayalah." rayu Sean pada Samantha.

"Itu kebenaran bodoh." ucap Lucas tidak mau kalah. Membuat satu meja terkekeh.

"Aku ke toilet dulu." ucap Joanna.

The Secret Love With You (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang