19 - Best Friend

4.5K 233 3
                                    

Catarina terlihat sangat cantik dan dewasa, rambutnya yang tadinya berwarna coklat di cat menjadi pirang. Walaupun mereka sering berhubungan melalui skype tapi Joanna sudah hampir empat tahun tidak bertemu langsung dengan Catarina.

Ketika Joanna baru pindah dari Manhattan ke Naperville, Catarina adalah teman wanita pertama nya. Mereka berdua memiliki banyak kesamaan karna itu mereka langsung akrab satu sama lain.

Joanna hampir dua jam berada di rumah Catarina, menjelang malam Joanna pamit dengan orang tua Catarina untuk pulang ke rumah. Joanna di ajak ikut makan malam bersama tapi di tolaknya. Karna Joanna sudah janji akan malam malam bersama keluarganya.


"Kamu akan kuliah di Chicago?"

"Tentu saja. Aku sudah mengurus kepindahan ku dari kampus yang lama."

"Universitas mana yang kamu pilih?" tanya Catarina penasaran.

"Coba tebak." Joanna tersenyum sambil menaik naikan kedua alisnya.

"No fucking way." teriak Catarina tidak percaya.

"Yes... Dan kita akan selalu bersama. Sampai kamu muntah melihat ku." ejek Joanna.

"I don't care. Kamu adalah sahabat ku. Aku senang kamu berada di sini."

"Thanks Cat. Untuk semua. Aku pergi dulu." Joanna memeluk Catarina.

"Hati hati di jalan."

"Tentu saja."

Joanna mengendarai mobilnya menuju rumahnya. Karna ayah dan kakaknya sudah menunggu Joanna di rumah. Sudah lima kali James menelepon Joanna tapi tidak di angkat.

Joanna sudah berada di depan teras rumahnya. Rumahnya tidak berubah sama sekali, hanya penghuninya saja yang akan berubah. Sudah tidak ada lagi ibunya untuk selamanya.

"I'm home..." teriak Joanna ketika masuk ke dalam rumah.

"Joanna..." terdengar suara Adrian dari dalam.

"Yes Dad."

Adrian keluar dari ruangan keluarga. Adrian tersenyum menyambut kedatangan Joanna. Adrian memeluk Joanna sambil mengecup atas kepala Joanna.

"Kenapa tidak memberi tahukan Daddy kalau kamu akan datang. Dad bisa menjemput mu di bandara."

"Tidak perlu Dad. Aku tidak mau merepotkan. Lagi pula aku bawa mobil sendiri." Adrian mengerutkan dahinya. "Aku membeli mobil ketika tiba di Chicago."

"Kenapa tidak pergi dengan Daddy. Daddy bisa membelikan mobil untuk mu."

"Thanks Dad. Aku memiliki tabungan. Lagi pula aku mau membeli mobil dengan uang ku. Walaupun uang itu dari Mom and Dad. Tapi setidaknya uang itu hasil tabungan ku." jelas Joanna.

"Baiklah.. Lebih baik segera kita makan malam."

"Aku mandi dulu Dad. Rasanya badanku lengket semua."

"Oke.. Daddy tunggu di meja makan."

"By the way.. Apa kamarku masih yang dulu?"

"Tentu saja. Kamarmu tidak pernah berubah. Daddy hanya membersihkan debunya saja tapi tidak menyentuh atau memindahkan isinya."

"Ok.. Thanks Dad." Adrian mengangguk.


Joanna melihat kamarnya, memang tidak berubah sama sekali. Masih sama ketika Joanna meninggalkan kamar ini untuk terakhir kalinya dan Joanna bersyukur untuk itu. Setidaknya ada sedikit sentuhan peninggalan dari ibunya. Karna interior kamar ini semua pilihan mereka berdua.

The Secret Love With You (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang