31 - Breakfast

5.3K 262 8
                                    

Cahaya silau yang mengintip dari celah jendela mengenai mata Joanna yang sedang tertidur. Joanna ingin bangun tapi tubuhnya tidak bergerak.  Seperti ada yang menahan beban berat di sekitar pinggangnya. Joanna mengerutkan dahinya dan melihat ke pinggangnya, ada lengan kokoh yang melingkar sekitar pinggul nya.

Joanna menoleh ke arah belakang nya dan melihat wajah pria yang sedang tertidur lelap. Joanna setengah sadar dan mengucek matanya. Tapi ketika kesadarannya sudah cukup, Joanna kaget karna tangan kekar yang memeluknya ternyata milik Devan.

"Shit..."

Joanna mencoba bangun perlahan lahan agar tidak membuat pergerakan yang mengganggu tidur Devan. Devan merasakan kalau tidurnya terusik membuka matanya. Pergerakan Joanna terhenti, sekarang Joanna terlihat seperti patung, matanya menatap ngeri ke arah Devan, Devan juga terlihat kaget melihat Joanna berada di kamarnya.

"Jo.. Apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Devan dengan suara serak kas orang baru bangun tidur.

"Hai..." ucap Joanna sambil melambaikan tangannya ke arah Devan seperti gadis bodoh.  Devan mengerutkan dahinya seperti sedang menunggu jawaban Joanna.


Devan bangun dari posisi tidurnya dan memandang ke arah Joanna. Joanna melihat tubuh Devan yang shirtless begitu menggoda. Joanna memaki dirinya yang di saat saat genting seperti ini masih memikirkan tubuh Devan yang membuat jantungnya berdetak tidak beraturan.

"Hmm.. Aku tidak tahu kenapa aku berada di sini oke. Yang aku ingat aku pergi bersama Lucas. Tiba tiba ketika aku bangun, aku sudah berada disini." ucap Joanna mencoba mengingat sebetulnya apa yang sedang terjadi kemarin malam.

"Luc..." tanya Devan memastikan. Joanna menganggukkan kepalanya.

Devan menoleh ke arah nakas dan mengambil Handphone miliknya. Devan melihat kalau ada beberapa miss Call dari Lucas dan juga message dari nya. Devan membuka massage lalu mengusap tengkuk belakang nya, Devan memandang Joanna.

"Maaf aku tidak melihat message dari Lucas, dia memberitahukan aku kalau kamu berada di kamarku." ucap Devan masih dengan suara serak yang terdengar sexy di telinga Joanna.

"Tapi kenapa juga Luc membawa ku ke sini. Dasar bodoh." maki Joanna. Devan menarik sedikit bibirnya.

"Karna kamar James terkunci, hanya kamarku saja di lantai ini yang tidak terkunci dan kamar miliknya berada di lantai dua. Katanya dia sudah lelah harus menggendong mu menuju kamarnya."

"Lucas berengsek. Memangnya aku seberat apa sih." Joanna merasa kesal. Joanna bangun dari tempat tidur Devan.

"Mau kemana?" ucap Devan dengan wajah gelap karna baru melihat pakaian yang di kenakan Joanna begitu sexy.

"Tentu saja ke kamar Lucas. Aku akan memberinya pelajaran."

Joanna menuju ke arah pintu dan membukanya. Tidak dalam dua detik pintu kamar tertutup kembali. Joanna bersandar di pintu dan melihat ke arah Devan. Devan menaikan satu alisnya seperti bertanya ada apa.

"James berada di luar." ucap Joanna.

Devan tersenyum lalu turun dari tempat tidur. Joanna menarik nafasnya ketika melihat Devan hanya mengenakan boxer. Tubuh nya begitu indah seperti dewa Yunani dengan pahatan yang begitu sempurna. Joanna memandang tubuh Devan tanpa berkedip.

"Suka apa yang kamu lihat?"

Joanna tersadar atas kebodohannya yang baru saja menikmati tubuh shirtless milik Devan. Wajah Joanna merona dan memalingkan wajahnya.

"Pakailah bajumu Dev. Apa kamu tidak malu." ucap Joanna terlihat sedikit gugup.

Devan malah tersenyum mendekati Joanna. Jarak mereka hanya satu langkah. Joanna menoleh dan memandang wajah Devan.

The Secret Love With You (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang