42 - Burial

2.8K 183 21
                                    

Hari ini Joanna malas pergi ke kampus, Lucas yang memaksa Joanna untuk pergi bersamanya akhirnya menyerah dan menitipkan Joanna pada Mark. Joanna sedang bermalas malasan di apartemen Mark dengan memakai kaos Mark yang kebesaran di tubuhnya, karna pakaian Joanna sedang berada di mesin cuci.

Apartemen Mark seperti kapal pecah, botol minuman dan juga bermacam macam snack yang di makan Joanna berserakan di atas meja dan juga lantai. Mark yang melihat itu hanya geleng geleng kepala. Joanna sendiri sedang asik menonton film drama romantis sambil duduk di sofa.

"Ck.. Aku harap ketika aku kembali, semua kekacauan ini berakhir Jo.." ucap Mark, Joanna hanya menoleh dan menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Jangan lama lama. Aku tidak suka sendiri."

"Kalau kamu tidak suka sendiri pergilah ke tempat Samantha dan Catarina."

"Nope.. Aku tidak mau bertemu mereka. Pasti mereka memiliki banyak pertanyaan. Lagi pula mereka ada kuliah hari ini." ucap Joanna sambil memakan keripik kentang.

"Yasudah kalau begitu. Aku hanya mengecek pembukuan Bar saja. Aku pergi.. Jangan membuat ruangan ku menjadi seperti tong sampah Jo.." ucap Mark sambil membuka pintu dan berlalu.

Dua jam berlalu dan Mark belum kembali juga, Mark menghubungi Joanna kalau pekerjaan nya sebentar lagi akan selesai dan itu telepon dari Mark satu jam lalu. Joanna sudah bosan dan akhirnya ruangan yang tadinya berantakan oleh ulahnya sekarang sudah bersih kembali karna Joanna membersihkan nya sambil menunggu Mark.

Joanna sudah memakai pakaian nya yang sudah kering. Karna Joanna tidak suka menunggu akhirnya Joanna mengambil sebuah kertas note berwarna merah dan menulis pesan di sana, lalu menempelkan nya di kulkas. Joanna mengambil kunci dan tasnya dan keluar dari apartemen Mark.

Joanna tiba di rumahnya hanya lima belas menit dari apartemen Mark. Joanna berharap tidak menemukan ayahnya di rumah apa lagi James, pasti James banyak bertanya tentang kemarin. Joanna tiba di kamarnya dan mengganti pakaian yang nyaman untuk pergi.

Joanna mengambil tas renselnya dan menaruh beberapa pakaian yang akan di bawanya. Joanna membuka laci dan mengambil amplop yang berisikan uang dollar miliknya. Joanna tidak lupa menuliskan note untuk ayahnya dan meletakkan di meja riasnya.

Taxi sudah berada di luar pagar rumahnya, Joanna masuk ke dalam mobil dan menyuruh sopir untuk segera berlalu meninggalkan kediamanannya.

"Bandara Sir.."

"Yes.. Miss."

Jarak antara kota Chicago, Illinois ke kota Queen, New York hampir dua jam lebih. Sampai di Bandar Udara LaGuardia, Queen New York, Joanna naik Taxi dan menyuruh sang sopir untuk pergi ke salah satu hotel yang sudah di reservasi oleh Joanna.

Joanna merebahkan tubuhnya setelah menyelesaikan administrasi yang di butuhkan. Joanna beristirahat sejenak karna nanti sore niatnya akan pergi ke tempat ibunya berada.

Di sinilah Joanna sekarang, dimana tempat peristirahatan ibunya yang terakhir. Joanna tertunduk melihat pemakaman ibunya. Ada perasaan kehilangan yang sangat dalam di hati Joanna sekarang.


"Hai.. Mom. Aku datang. Apa kabar mu disana? Maaf.. Sudah lama aku tidak mengunjungi mu." ucap Joanna dengan tersenyum.

"Sekarang aku tinggal dengan Daddy. Kamu tahu Mom.. Daddy menjual rumah kita yang berada di Naperville dan kami bertiga pindah ke Chicago. Entah alasan apa Daddy menjualnya. Tapi aku merindukan rumah itu dan juga dirimu Mom. Itu rumah pertama kita semenjak kalian memutuskan untuk pindah." curhat Joanna.

"Mommy ingat Catarina dan Lucas? Teman aku waktu aku masih primary school? Sekarang kami satu kampus. Oh ya.. Mark dan Samantha juga pindah ke Chicago. Mark melebarkan bisnis nya di sana. Sedangkan Samantha satu kampus juga denganku. Katanya kemana aku pergi dia akan ikut." ucap Joanna sambil terkekeh. "Dan Sean. Dia tetap saja menjadi badut yang tampan di group kita kalau sedang berkumpul." tambah Joanna.

The Secret Love With You (The End ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang