Hampir empat jam Joanna hanya berkeliling kota, Joanna juga mampir ke tempat pasar festival yang sedang berlangsung di pusat kota. Pasar festival mengingatkan akan masa kecil Joanna ketika Joanna dan teman temannya pergi ke kesana.
Waktu sudah menunjukkan hampir jam delapan malam. Joanna sudah puas naik berbagai macam wahana di pasar festival tersebut. Bahkan Joanna di temani oleh beberapa anak kecil untuk menaiki wahana itu.
Karna Joanna datang sendiri dan melihat kumpulan anak anak berusia belasan tahun, Joanna mengajak mereka semua ikut dengannya untuk bermain. Mereka semua mengingatkan akan dirinya dulu bersama Devan dan yang lainnya.
"Terima kasih kak.." ucap salah satu anak laki laki berbadan tambun.
"Sama sama sayang. Apa kalian bersenang senang?" tanya Joanna.
"Tentu saja kak. Terima kasih banyak karna kakak baik sekali, mau mengajak kami." ucap gadis cantik berambut pirang yang mengingatkan akan sahabatnya Samantha. Joanna mengangguk dan tersenyum ramah.
"Sekarang kalian harus segera pulang karna sudah hampir jam delapan malam." ucap Joanna yang di anggukan oleh mereka secara bersama.
Mereka semua terlihat sangat senang, bukan hanya bisa naik semua wahana yang mereka inginkan, tapi juga karna Joanna memberikan hadiah mainan yang mereka suka. Joanna sendiri malah yang harus berterima kasih kepada mereka. Karna telah membuat Joanna melupakan kesedihan nya sendiri.
Malam ini Joanna tidak akan pulang, karna tidak mau bertemu dengan James yang pastinya akan banyak bertanya. Joanna juga sudah minta ijin kepada ayahnya untuk bermalam di rumah seorang teman. Sekarang Joanna sudah berada di salah satu gedung apartemen elit di Chicago.
Joanna menekan kode pintu apartemen yang sudah di hafalnya. Ketika masuk suasana ruangan dalam keadaan gelap, karna memang sudah hampir jam sembilan malam. Mungkin pemilik apartemen tidak berada di tempat atau sudah tertidur.
Tapi opsi kedua tidaklah mungkin, karna pemilik apartemen tidak pernah tidur awal. Akhirnya Joanna menyalahkan sakral yang membuat ruangan menjadi terang.
"Mark..." sahut Joanna melihat sekeliling. "Mark.. Kamu di kamar?" tanya Joanna sambil duduk di sebuah sofa single.
Suara pintu kamar terbuka, membuat Joanna menoleh. Wajah Joanna terkejut, kedua matanya terbuka lebar. Hampir beberapa detik tidak ada yang bersuara.
"What the hell are you doing here?" tanya Joanna yang masih terkejut.
"Hai.. Jo.."
"Hai.. Jo..? Itu tidak menjawab pertanyaan ku Lucas. Apa yang kamu lakukan di sini? Dimana Mark?"
"Hai my angel kamu datang." ucap Mark yang muncul dari belakang Lucas dengan wajah tersenyum. Joanna mendengus.
"Buang jauh jauh senyum bodoh mu itu Mark." ucap Joanna kesal. "Bisa kamu jelaskan di sini apa yang telah terjadi?" tanya Joanna sambil menunjuk ke arah Mark dan Lucas bergantian.
"Lebih baik kamu duduk terlebih dahulu, oke." pinta Mark. Joanna menggelengkan kepala tanda menolak.
"No.. No.. Jangan bilang kalau kalian..."
"Yes we are.." ucap Mark.
"Mark... What the fuck are you thinking?" ucap Joanna histeris. "Lucas adalah sahabatku. Apa yang ada di dalam otak mu?"
"I know my angel. Look.. Aku tidak bisa memilih dengan siapa aku tertarik, oke. Aku dan Lucas, kita saling tertarik satu sama lain." ucap Mark mencoba menjelaskan.
"Tapi tidak dengan Lucas. He's my best friend, damn it." maki Joanna marah.
"Look.. Jo. Kita bisa berbicara baik baik ok. Jangan marah marah seperti ini." ucap Lucas yang ingin mencoba menenangkan Joanna tapi kata kata Lucas malah menyulut kemarahan Joanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Love With You (The End ✅)
RomansaJoanna Smith gadis yang begitu cantik dan manis dia memiliki aura yang positif bagi orang orang yang berada di sekitarnya. Dia dan keluarganya baru saja pindah dari kota Manhattan, New York ke kota Naperville, Illinois. Sejak kepindahannya Joanna s...