6. Why Not Me?

1.8K 158 14
                                    

For me, if you are a maze, then I am willing to get lost. If you are a long road, I'm willing to keep going even if I don't know the end. For you, I want to do everything. — Kayonna Thaw

Karna salah satu hal yang paling menyakitkan adalah mengetahui jika orang yang selama ini kita cintai, ternyata tak lagi memiliki cinta — cintanya memang ada, tapi bukan milik kita lagi.

Dan itu adalah yang dialami oleh Yonna saat ini. Yonna hanya bisa mengucapkan selamat datang untuk rasa sakitnya.

Kyven...

Nama itu adalah patah hati bagi Yonna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama itu adalah patah hati bagi Yonna. Yonna sedih, sangat. Mengetahuinya hari ini jika ternyata kita membawa seorang gadis ke mansion untuk dikenalkan kepadanya juga kepada Alan dan Kyla.

Yonna sebisa mungkin menahan desakkan air mata yang masih mampu terbendung di matanya. Senyuman Kyven yang terlihat bahagia setiap kali matanya bertemu dengan mata gadis itu, membuat dada Yonna berdebar kencang.

Namun, debaran itu bukan lagi debaran seperti biasa ketika ia bersama Kyven. Lebih tepatnya itu debaran yang kuat karna harus berperang dengan dirinya sendiri. Yonna harus kuat, batinnya begitu.

Yonna hanya mampu diam dan melihat ke arah Kyven-nya. Kakak yang selama ini dia cintai, yang sebelumnya berkata bahwa begitu mencintai Yonna. Hari ini menemukan gadis lainnya. Gadis yang begitu beruntung karna membuat Kyven berpaling dari Yonna.

Gadis itu sangat cantik dan dari tatapan matanya untuk Kyven, keduanya memiliki perasaan yang kuat. Mana mungkin Yonna mengatakan jika ia tidak terima, kalau itu adalah kebahagiaan Kyven.

"Yonna?" — suara Alan menarik Yonna dari kebungkamannya sejak tadi.

Sebuah lengkungan senyum di wajah cantiknya tertuju untuk Alan, sang Papa.
"Iya, Papa?" sahutnya, suara hampir serupa bisikan.

Kyla menggigit bagian dalam bibirnya, perasaannya sangat peka. Ia tahu kalau putrinya itu sedang menahan rasa sakit yang siap meluap kapan saja. Kyla mengusap lengan Yonna dan tersenyum hangat.

"Kamu bisa ajak Aurelle untuk berkeliling 'kan, Sweety? Agar Aurelle tak perlu merasa canggung jika nanti main ke sini lagi." ujar Alan.

Yonna tidak mau, tapi gerak anggukkan kepalanya menjadi jawaban untuk permintaan Papanya. Harusnya ini tidak perlu sulit 'kan?

Tapi Yonna salah. Justru karna ia kini menemani Aurelle — nama gadis itu. Yonna malah makin susah mengendalikan emosinya.

***

Yonna buru-buru menyeka air matanya yang keluar. Aurelle yang melihatnya jadi heran.

"Yonna? Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?", suara Aurelle yang lembut membuat Yonna yakin jika gadis itu punya hati yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yonna? Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?", suara Aurelle yang lembut membuat Yonna yakin jika gadis itu punya hati yang baik.

Tatapan mata Aurelle yang tulus itu, lagi-lagi Yonna sadari jika Kyven memang pantas hanyut di dalamnya. Aurelle pantas, Yonna bahkan mengakui kekalahannya.

Aurelle Sidra, adalah junior Kyven sewaktu kuliah di Korea. Aurelle memang sejak pertama kali bertemu Kyven — ia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Selama waktunya di Korea, ia terus saja mengejar Kyven. Namun, saat itu Kyven tak pernah menanggapinya. Aurelle tak pernah menyerah.

Bahkan ketika dulu Kyven di rawat di luar negeri saat mengalami amnesia, tanpa sepengetahuan Alan dan Kyla — Aurelle memohon pada Cleon untuk diijinkan menjenguk Kyven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan ketika dulu Kyven di rawat di luar negeri saat mengalami amnesia, tanpa sepengetahuan Alan dan Kyla — Aurelle memohon pada Cleon untuk diijinkan menjenguk Kyven. Meski Kyven juga lupa, namun keberadaan Aurelle adalah salah satu hal yang tak bisa Kyven tolak.

Seiring waktu, setelah Kyven pulih. Kyven mulai mencari tahu lebih dalam soal Aurelle, dan semakin Kyven mengetahui fakta-fakta tentang Aurelle — semakin hati Kyven tidak bisa menampik kalau ia mulai menyukai Aurelle. Dan posisi Yonna yang selama ini tunggal di hatinya, terbagi dengan Aurelle.

Kyven menyayangi kedua gadis itu, tapi Aurelle lah yang kini mungkin memenangkan hati Kyven yang dingin.

***

"Kyven sering bercerita soal kamu, Yonna...", Aurelle mulai membuka obrolan ketika mereka kini berada di ruang galeri keluarga Thaw.

Aurelle duduk di sofa itu bersama Yonna. Yonna menoleh dan menatap Aurelle, "bercerita tentangku?"

Aurelle mengangguk, "Yah... Kakakmu itu sangat menyayangimu, Yonna. Kau beruntung."

Tapi, kau lebih beruntung, Kak Aurelle...

"Kakak itu sangat baik, meski keposesifannya kadang membuat Yonna sedikit kesal." ujar Yonna lalu tersenyum.

Aurelle terkekeh, "dia memang begitu posesif, itu karna dia tidak ingin kau mengalami hal buruk, Yonna."

Yonna lalu menggenggam tangan Aurelle, "Kak... Kau benar-benar menyukai Kakakku?"

Aurelle mengangguk tanpa keraguan. "Kakakmu adalah cinta pertamaku. Saat itu aku mengenalnya karna dia adalah seniorku." ujar Aurelle. "Dia dulu begitu dingin padaku. Aku tak pernah terlihat di depannya meski aku jelas-jelas berdiri dengan penuh cinta untuknya."

Aurelle tampak tersenyum bahagia lagi. "Aku sangat merasa terberkati ketika Kyven datang menemuiku minggu ini. Aku tak pernah menyangka bagaimana cara kerja takdir untukku." ujar Aurelle. "Ini sungguh keajaiban. Dan Kyven memang keajaiban cintaku, Kayonna..."

Yonna ikut tersenyum, hatinya memang sakit. Tapi, apakah yang lebih baik selain kebahagiaan Kakaknya? Aurelle lagipula gadis berhati baik. Yonna ingin menjadi Aurelle, Tuhan...

***

CAN U COME THROUGH?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang