I want to cry. I hate this fact. But I can't do anything about it, because your heart has chosen her. — Kayonna Thaw
Yonna hanya menatap lurus ke arah sebuah gaun putih yang menjuntai indah itu. Gaun yang benar-benar indah, bukan karna harganya yang mahal tapi karna gaun itu akan menjadi sangat berharga dan segera memiliki kenangan yang di mulai hari ini juga.
Andai itu aku...
Sekali lagi, Yonna menghela napasnya setelah kembali tersadar ke dalam dunia yang lebih nyata di depannya. Yonna hanya bisa berandai-andai dan akhirnya itu hanya pengandaian yang tak pernah jadi kenyataan. Sebab Kyven telah memilih Aurelle.
"Na? Gimana menurut kamu gaun yang ini?" — suara Aurelle mengalihkan perhatian Yonna dari gaun putih itu.
"Bagus, Kak." sahut Yonna.
Tampak wajah Aurelle begitu senang. Ia lalu mengatakan pada Alina, Mamanya—kalau ia memutuskan memilih gaun itu. Aurelle senang karna calon adik iparnya itu memiliki selera sama dengannya.
"Wah, pilihanmu sangat bagus, Aurelle." ujar Kyla yang kini sudah berdiri disisi Yonna. "Sayang, kamu juga harus mencari, gaun."
"Mami aja yang pilihin Yonna. Yonna pasti suka kok sama pilihan Mami.", Yonna tersenyum dan memilih berjalan menuju ke etalase sepatu.
Yonna sebenarnya belum terbiasa dengan kehadiran Aurelle. Yonna masih canggung. Andai saja ia memang bisa menghilangkan perasaan cintanya pada Kyven, ini bisa lebih mudah. Tentu saja.
"Loh... Yonna?",
"Kak Nahla?!" — Yonna terkejut karna kemunculan Nahla. Sudah lama sejak hari terakhir Nahla pamit pindah ke luar negeri untuk ikut dengan kedua orang tuanya.
Nahla langsung memeluk Yonna dengan erat. "Aku kangen sama kamu. Aku selama ini ingin sekali bertemu kamu, Yonna."
Yonna tersenyum setelah Nahla mengurai pelukannya. Yonna menatap Nahla, Yonna bisa menemukan perasaan lebih baik saat bertemu dengan Nahla sekarang. Yonna yakin jika Nahla benar-benar berubah, tak seperti dulu lagi.
"Yonna juga kangen sama Kakak. Sejak kapan berada di kota ini, Kak?"
"Baru kemarin, Na. Ini karna..."
"Undangan pertunangan Kak Kyven. Kan?", timpal Yonna lalu tersenyum.
Nahla mengangguk, "Ya..."
"Nahla...?!" — Nahla dan Yonna menoleh bersamaan ke arah suara itu.
"Hah! Aurelle?!" seru Nahla.
***
Yonna hanya diam dan mengeluarkan suaranya ketika Nahla ataupun Aurelle bertanya sesuatu padanya. Yonna tak punya keinginan untuk bergabung dengan pembicaraan kedua perempuan di depannya saat ini. Ingin rasanya Yonna pulang saja, tapi Yonna juga tidak enak jika harus meninggalkan Kyla yang masih asyik shopping dengan Alina.
Bagi Yonna yang lebih menarik baginya saat ini hanya milkshake strawberry pesanannya. Nahla dan Aurelle ternyata saling kenal. Karna Papanya Aurelle adalah teman Papanya Nahla. Yah, karna hubungan bisnis orang tua mereka, makanya mereka saling mengenal. Meski mereka bertemu hanya pada saat-saat acara tertentu, namun keduanya cukup akrab.
Kini Nahla juga akhirnya tahu jika ternyata mereka menyukai orang yang sama. Hanya saja perasaan Nahla untuk Kyven sudah tidak sebesar dulu lagi. Nahla mengatakan jika Aurelle sangat beruntung.
Sudah sejam akhirnya Kyla dan Alina muncul di restoran tempat Yonna juga Aurelle dan Nahla berada. Kedua ibu itu tampak kelelahan namun wajah masing-masing menampilkan aura senang karna telah puas belanja.
Kyla memeluk Nahla bertanya kabar kedua orang tuanya. Kyla tak lagi menaruh dendam di hatinya atas kejadian di masa lalu. Hubungan dengan keluarga Revano telah membaik.
***
"Kakak ingin bicara denganmu." — Yonna mengikuti langkah Kyven yang membawanya menuju rumah kaca tempat beberapa jenis bunga milik Kyla di rawat.
Yonna dalam hati menebak-nebak apa yang ingin kakaknya itu bicarakan. Yonna menatap punggung Kyven itu, ia ingin memeluk dan menyandarkan kepalanya disana. Yonna ingin melakukannya, seperti dulu. Akan tetapi kecanggungan yang dirasanya terlalu kuat. Yonna hanya bisa mengingat lagi banyak momen yang sudah ia lewatkan bersama Kyven, jauh sebelum Aurelle muncul.
"Apa yang ingin Kakak bicarakan?" tanya Yonna.
Kyven berbalik dan kini mereka saling bertatapan. Jelas sekali tatapan Kyven kali ini adalah tatapan yang Yonna selalu rindukan. Tatapan penuh cinta, namun sayangnya Yonna paham jika tatapan penuh cinta itu tidaklah berarti lebih. Tidak lagi. Tidak seperti itu. Itu hanya tatapan yang diberikan seorang kakak untuk adiknya.
"Maafkan Kakak, Yonna." ucap Kyven.
"Maaf? Untuk apa, Kak?", dahi Yonna berkerut samar.
Kyven menghela napasnya, "Maaf, aku menyakiti kamu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN U COME THROUGH?✔️
Teen Fiction#ThawFamilySeries The sequel of KAKAK! JANGAN POSESIF... by, N I X H A A Y "Aku takut jika nanti akan kehilanganmu lagi, Kak... Aku takut jika kau akan pergi meninggal-" "Ssshh... Kayonna, Kakak tidak akan meninggalkanmu lagi. Menikahimu adalah hal...