After this feeling became big, now you want to kill it? — Kayonna Thaw
"Aku ingin menemui gadis itu, Mi." ujar Kyven.
Kyla hanya bisa menghela napasnya dengan pelan lalu tersenyum. Tangannya terulur mengusap bahu Kyven.
"Apakah kau yakin jika gadis dalam mimpimu itu adalah gadis yang tepat bagimu, Sayang?" tanya Kyla, tanpa keraguan lagi Kyven mengangguk.
Ada rasa kecewa dalam hati Kyla. Bukan karna impiannya melihat Kyven dan Yonna menikah hanya angan saja—Kyla kecewa karna salah satu anaknya akan merasakan sakit sekali lagi.
"Maafkan Mami, Yonna..." ujar Kyla dalam hati.
"Mami... Aku akan mencarinya segera. Aku tahu dia masih menungguku di suatu tempat." kata Kyven, Kyla bahkan tak bisa menolak keinginan Kyven.
Senyuman Kyven yang penuh dengan pengharapan itu, Kyven bahagia. Lalu siapa gadis itu? Hanya karna muncul dalam mimpi Kyven selama dia koma, lantas Kyven yakin jika gadis itu adalah cintanya?
Bagaimana dengan Yonna? Apa memang perasaannya pada Yonna sudah tidak lagi seperti dulu? Yonna kini benar-benar di sayangi layaknya sayang kakak kepada adiknya.
Kyla lalu berdiri dan pamit kepada Kyven untuk kembali ke kamarnya setelah mengucapkan selamat malam untuk putranya itu. Kyla melintasi koridor lantai dua mansion itu menuju ke kamarnya.
***
"Sayang, kau dari mana?" tanya Alan yang sedang bersandar pada sofa dengan sebuah buku tebal di tangannya.
Kyla tersenyum dan duduk disebelah suaminya itu.
"Sayang, Kyven berkata kalau dia menginginkan seorang gadis..." ujar Kyla.Alan melepas kacamatanya lalu menaruhnya diatas meja sebelahnya bersama buku tebal itu.
"Yonna 'kan?" kata Alan.Gelengan kepala Kyla menjadi keheranan Alan. Apa ada yang salah?
"Bukan Yonna?" tanya Alan.
Kyla mengangguk lesu, "Yah, Sayang... Bukan Yonna lagi yang ternyata diinginkan Kyven. Melainkan gadis lainnya."
Alan terkejut tapi ia juga tak bisa memaksakan Kyven jika memang Kyven ternyata telah menyukai gadis lainnya. "Tapi siapa gadis itu? Apakah kita mengenalnya?" tanya Alan lagi.
Kyla menaikkan bahunya, "Aku juga belum tahu, Sayang. Kyven belum mengatakannya padaku."
***
Pagi ini Yonna sangat bersemangat karna Kyven mengantarnya ke sekolah dengan naik motor. Dan Astro dengan mobil mengikuti mereka dari belakang untuk keamanan keduanya.
Yonna sangat senang, sungguh. Bahkan Yonna berharap sekolahnya pindah ke ujung dunia saja supaya ia bisa lebih lama bersama Kyven. Hingga tanpa terasa motor Kyven sudah berhenti beberapa meter dari gerbang SMA Orlando.
Setelah turun dari motor, Kyven membantu Yonna melepaskan helm. Yonna merapikan helaian rambutnya dan tersenyum pada Kyven.
"Belajar yang fokus, minggu depan ujian kenaikan kelas."
Pesan Kyven, Yonna mengangguk seraya menaikkan jempolnya."Siap, Kak! Kau juga yang fokus, Kak agar tahun ini kau segera selesai dengan kuliahmu." — Kyven mengangguk, "tentu."
Yonna pun pamit pada Kyven lalu melambaikan tangan ke arah mobil yang di kendarai Astro yang tepat berada di belakang motor Kyven. Tampak Astro tersenyum dan mengangguk. Setelah Yonna masuk ke dalam area sekolahnya, Kyven langsung melajukan motornya menuju kampus.
***
"Turut seneng gue akhirnya Kakak lo sudah kembali, Na." ujar Reiki. Rose ikut mengangguk kompak bersama Naja.
Yonna tersenyum sumringah.
"Terima kasih karna selama ini kalian selalu menyemangatiku." ujar Yonna bahagia.
"Lo sahabat kami, Na. Kita akan berusaha untuk selalu ada buat lo." sambung Naja.
"Iya, Na. Kita sayang sama lo." timpal Rose.
Yonna lalu memandangi Asher yang sedari tadi diam dan hanya menatap Yonna tanpa menghiraukan es krimnya yang mulai mencair.
Yonna merasa salah tingkah, "Kak, kenapa liatin aku kayak gitu?" tanya Yonna.
Sementara Reiki, Naja dan Rose pura-pura sibuk dengan makanan masing-masing. Asher yang ditanya itu mendadak gelagapan seperti maling ketahuan nyuri love bird tetangga.
"Ehm... Gak pa-pa, Na... Gue seneng karna lo bisa senyum lagi." ujar Asher.
Andai gue juga bisa jadi alasan lo bisa tersenyum sebahagia itu, Na. Batin Asher.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN U COME THROUGH?✔️
Ficção Adolescente#ThawFamilySeries The sequel of KAKAK! JANGAN POSESIF... by, N I X H A A Y "Aku takut jika nanti akan kehilanganmu lagi, Kak... Aku takut jika kau akan pergi meninggal-" "Ssshh... Kayonna, Kakak tidak akan meninggalkanmu lagi. Menikahimu adalah hal...