Seeing you sad, is my weakness. — Asher Ladarius
Astro dan Asher telah selesai menyalakan api unggun. Sementara Yonna sedang mengeluarkan cemilan yang mereka bawa. Ketiganya lalu duduk diatas sebuah karpet kain. Malam ini tak hanya cahaya api unggun yang menerangi, tapi juga langit dengan milkyway juga cahaya dari kunang-kunang yang beterbangan di sekitar mereka.
Yonna duduk bersila diantara Astro dan Asher. Mata Yonna menatap jauh ke arah langit. Ia tampak menikmati apa yang semesta suguhkan padanya malam ini. Sampai Yonna merasakan sebuah kain hangat menutupi tubuhnya.
"Terima kasih, Kak Astro." ujar Yonna.
Astro mengangguk. "Nona, saya akan menyiapkan makan malam untuk kita." ujar Astro.
"Biar kubantu." kata Asher, namun Astro menggeleng. "Tidak perlu, temani saja, Nona."
Asher pun mengangguk, Yonna ingin membantu tapi sungguh ia merasa lelah setelah melakukan perjalanan hingga sampai di puncak bukit. Ini tak seperti rencana sebelumnya, seharusnya mereka akan terus mendaki menyusuri jalan menuju ke arah gunung. Tapi, Yonna sudah tak kuat.
Setidaknya, bukit ini sudah sangat memuaskan bagi mereka bertiga karna pemandangan Cooperstown dapat mereka nikmati.
"Aku masih nggak nyangka, kenapa mereka harus datang ke sini." ujar Yonna, ia akhirnya mengeluarkan apa yang seharian ini menjadi pertanyaannya.
"Jika lo nggak nyaman. Kita bisa pindah tempat 'kan, Na?" sahut Asher.
"Hm... Tapi, gimana... Aku sangat suka tempat ini, Kak. Danil bilang disini adalah tempat favoritnya jika mencari ketenangan." ujar Yonna lalu menghela napasnya,
"Tapi sayang, bukan ketenangan malah masalah baru buatku."
Asher terkekeh. "Menurut gue, itu paati karna Kakak lo kangen sama lo, Na."
Yonna menaikkan alisnya lalu tertawa hambar. "Ngaco banget sih ngomongnya, Kak."
"Na?" panggil Asher. Mata mereka bertemu, pandangan itu saling beradu.
"Gue boleh meminta sesuatu sama lo?""Apa, Kak?" tanya Yonna.
Asher lebih dalam, menyusuri mata Yonna. Asher tahu, di dalam sana ada kebahagiaannya.
"Hanya pikirkan tentang gue dan lo, malam ini. Hanya kita... Bisa?"
Yonna mengerjapkan matanya, sekarang Yonna malah ingin menghentikan detak jantungnya yang sudah ingin loncat-loncat keluar dan mencari kehangatan di dekat bara api itu.
"Na?" suara Asher menyadarkan kediaman Yonna.
Yonna bingung, ia tak tahu harus berkata apa pada Asher.
"Apa gue emang nggak bisa masuk ke dalam hati lo, Na?", lagi-lagi pertanyaan Asher itu membuat Yonna jadi kesulitan menghirup udara. Rasanya oksigen mulai terbatas dan sebentar lagi menghilang.
"Kasih gue kesempatan itu, Kayonna..."
***
"Morning..." suara Asher membuat Yonna yang tadinya akan keluar tenda langsung kembali memasukkan kepalanya ke dalam tendanya itu.
Yonna merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia menjadi salah tingkah sih?
Mengingat tentang kejadian semalam saat Asher menyatakan perasaannya kepada Yonna, pipi Yonna langsung menampilkan semburat merah muda yang merona itu. Yonna juga merasa udara dingin mendadak hangat! Ada apa ini?!
"Kasih gue kesempatan itu, Kayonna... Bisa?"
Yonna diam dan menunduk seraya memilin-milin jemarinya. Yonna bingung, ingin ia berkata YA — sebab Yonna merasa jika dengan Asher, ia pasti bisa benar-benar move on dari Kyven.
Lagipula selama ini, Asher benar-benar selalu ada disisinya. Asher cowok yang baik, Asher tidak brengsek.
Namun, sesuatu dalam hati Yonna seolah menahannya. Yonna masih ragu. Yonna tak ingin cepat-cepat mengiyakan apa yang menjadi permintaan Asher. Sebab Yonna harus benar-benar mengetahui apa yang hatinya inginkan.
Yonna tidak ingin salah, sampai berakhir hanya menjadikan Asher pelariannya. Yonna tidak sejahat itu.
"Berikan aku waktu untuk meyakinkan hatiku, Kak" ujar Yonna.
"Iya... Dan hal terpenting yang harus selalu lo tahu, Na... Gue sangat sayang sama lo."
Yonna menggeleng keras. Ia sampai terlonjak kaget ketika tubuh Astro menyembul masuk ke dalam tendanya. Hampir saja Yonna menendang wajah ganteng bodyguardnya itu.
"Kenapa diam dan melamun? Ayo sarapan pagi." ujar Astro.
***
Kyven menatap Aurelle yang sedang menikmati udara Cooperstown pagi ini. Aurelle tampak bahagia, benar-benar terlihat jika ia bukan gadis yang memiliki penyakit.
Senyuman Aurelle itu, Kyven tidak pernah ingin kehilangan itu.
Aurelle bagi Kyven adalah seorang gadis yang sangat baik. Aurelle, dengan segala kepolosannya dan kegigihannya mencintai Kyven—pada akhirnya mampu membuat Kyven juga bisa menerimanya.
Awalnya sulit memang bagi Kyven. Tapi untuk kebahagiaan seorang gadis lainnya yang sangat ia cintai, Kyven tidak bisa menolak apa yang sudah terjadi dalam hidupnya.
Kyven mencintai dua gadis, meski dengan jumlah yang tak sama besarnya.
Jika tidak ingat Aurelle, pasti sekarang Kyven bisa benar-benar memiliki Yonna dan bukannya memberi ruang untuk Asher mendekati adiknya itu. Kyven mencintai Yonna, sangat bahkan hingga detik ini.
Tapi, Aurelle sama berharganya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN U COME THROUGH?✔️
Genç Kurgu#ThawFamilySeries The sequel of KAKAK! JANGAN POSESIF... by, N I X H A A Y "Aku takut jika nanti akan kehilanganmu lagi, Kak... Aku takut jika kau akan pergi meninggal-" "Ssshh... Kayonna, Kakak tidak akan meninggalkanmu lagi. Menikahimu adalah hal...