23. I Miss You.

1.7K 118 10
                                    

You are my truth. Stay created for my life. — Kyven Hattala Thaw

Yonna sangat tidak menyangka karna ketika dia bangun dari tidurnya, siluet tubuh Kyven terlihat dari balik gorden yang menutupi balkon kamarnya. Yonna mengucek matanya dengan pelan, menajamkan lagi penglihatannya untuk memastikan jika ia tidak salah melihat.

Tapi, itu memang sangat mirip dengan sosok Kyven yang berdiri membelakanginya. Yonna menyibak selimutnya dan turun dari tempat tidur.

"Bagaimana kalau itu bukanlah Kakak?", pikirnya. Yonna jadi ragu, tapi jika pun bukan Kyven lalu bagaimana orang itu bisa masuk ke dalam apartementnya?

"Kak Astro..." gumam Yonna. Ia jadi panik sekarang, ia melirik ke arah meja riasnya, di sana ia melihat handphone-nya. Segera Yonna berjalan dengan pelan, jangan sampai orang itu menyadari jika dia sudah bangun.

Baru saja Yonna akan mengambil ponselnya, suara dehaman pria membuatnya berjengkit kaget. Yonna refleks menoleh dan seketika rasanya bumi berhenti berputar. Napasnya tertahan beberapa detik.

"Ka...kak..." gumam Yonna.

Senyumannya, suaranya, tatapannya, wajahnya — adalah yang di rindukan Yonna selama ini. Yonna tidak mau berpikir apapun lagi, ia langsung berjalan dan lompat memeluk Kyven.

"Kakak ... Yonna kangen!" ujarnya sebelum mengeratkan pelukannya. Kyven tak protes, ia balas memeluk gadis kesayangannya itu.

"Aku juga." balas Kyven dengan satu tangannya yang mulai mengusap rambut Yonna, ia juga mengecup puncak kepala Yonna.

Yonna melonggarkan pelukan, mata mereka saling menatap — sampai Yonna mendorong tubuh Kyven agar berjarak. Kyven terheran dengan yang di lakukan Yonna barusan.

"Ada apa?" tanya Kyven dengan ekspresi datarnya.

Yonna menelan ludah, ia memang tidak sengaja — entahlah, Yonna merasa harusnya tidak menatap Kyven dengan tatapan seperti itu.

"Ma-maaf, Kak. Yonna mau cuci muka dulu!" — Yonna langsung berlari menuju kamar mandinya, meninggalkan Kyven yang diam di sana.

"Kenapa kamu membuat benteng dalam dirimu?" gumam Kyven.

***

"Kak! Nhaasih gorheng ini sehlalu jadi favhoritku..." ujar Yonna dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng buatan kakaknya.

Kyven tersenyum tipis, ia mengelap pinggiran bibir Yonna. Yonna tersenyum lebar setelah menelan kunyahan nasi goreng itu.

"Tapi, by the way... Kakak sedang ada urusan datang ke sini?" tanya Yonna sambil melanjutkan makannya.

"Tidak. Aku hanya ingin ke sini menemuimu." jawab Kyven lalu menyesap susu hangatnya.

"Kangen?", Kyven langsung mengangguk.

Pipi Yonna merona ia langsung meraih air putih dan meneguknya.
"Lalu kerjaan Kakak gimana?" tanya Yonna lagi.


"Ada Raffa yang mengerjakannya. Lagipula aku bisa di mana pun memantau dan melakukan pekerjaanku. Jaman sudah moderen, Sweety. Kau bisa melakukan apapun dan di—",


"Okay, okay... Yonna ngerti, Kak." potong Yonna. "Jadi, Kakak bakal traktir Yonna shopping dong?", Yonna menaik turunkan alisnya.

"Apapun untukmu, Princess..." sahut Kyven.

"Aku bereskan piring ini dulu ya, Kak." ucap Yonna.

"Kenapa kamu gak pakai maid?" tanya Kyven.

Yonna menggeleng, "gak perlu, Kak. Lagian Yonna kan masih bisa melakukannya."

"Oh iya... Kak Astro kok belum muncul ya?" gumam Yonna.

"Aku meliburkannya selama aku di sini." ujar Kyven, Yonna sampai heran. Padahal Kyven-lah yang paling rajin mengingatkan Astro untuk tetap berada di dekat Yonna tapi kenapa sekarang malah meliburkannya?

"Kamu akan aman selama aku di sisimu, Yonna. Astro tidak benar-benar libur. Dia tetap menjagamu dari jarak yang sudah kutentukan..." lanjut Kyven.

Meski masih heran, Yonna tetap mengangguk. Baiklah, kalah kakaknya sudah berkata begitu — itu artinya putusan final. Yonna berdiri dan hendak meraih piringnya tapi tangan Kyven menahannya. Yonna menatap Kyven, kakaknya itu memberikan tatapan yang  tidak bisa di baca oleh Yonna. Namun, sensasi degupan jantung yang tidak normal itu tetap di rasa Yonna.


Dengan satu tarikan lembut, Yonna sudah duduk dipangkuan Kyven. Wajah Yonna memerah, lain dengan ekspresi wajah Kyven yang datar. Yonna merasa udara mendadak hilang, degupan jantungnya bekerja ekstra.

"Ka... Kak ..." gumam Yonna hampir tanpa suara.

Sampai satu kecupan lembut mendarat di pipinya. Wajah Yonna makin memerah. Yonna merasa seluruh benda di ruangannya berputar-putar dan melayang seperti berada di ruang non-gravitasi.

"Aku mencintaimu..." bisik Kyven.

***

Asher bersama Rose juga Reiki dan Naja, sedang mempersiapkan pesta kejutan untuk ulangtahun sahabat mereka. Kayonna Thaw, tentu saja.

Ulangtahun Yonna adalah alasan Rose dan dua cowok ganteng a.k.a Naja dan Reiki — itu rela terbang dari Prancis untuk merancang kejutan ini. Untung saja mereka juga telah selesai dengan ujian semesternya, jadi bisa ke Amerika untuk Yonna sekaligus liburan.

"Rose...", panggil Asher.

Si pemilik nama menoleh dan mengangguk ketika Asher memberi kode untuk mengikutinya ke balkon. Rose meletakkan pernak-pernik dekorasi dan segera menyusul Asher.

"Ada apa, Kak?" tanya Rose.

Asher menghela napasnya, pandanganya menerawang jauh. Rose menaikan alisnya heran. Sepertinya Asher sedang ingin mengatakan hal penting dan pasti berhubungan dengan Yonna.

"Kak? Semuanya baik-baik aja 'kan?" gumam Rose.

Asher menoleh, ia tersenyum tipis.
"Gue... Uhm... Apa Yonna bakal suka sama hadiah dari gue?".


Rose menepuk dahinya, pikirkan Asher akan mengatakan hal yang tak lebih konyol dari pertanyaannya barusan.
"Kak... Lo kenapa harus cemas soal itu? Gue yakin Yonna pasti suka kok. Kan lo juga tahu kalau Yonna tuh anaknya seneng banget dapat hadiah plus gratisan... Hahaha...", Rose masih lanjut tertawa ketika membicarakan Yonna, sahabatnya.

Asher mengangguk, tapi ia masih tetap merasa tidak lebih baik. Keragu-raguan itu mengganggunya. Akan tetapi, Asher tetap berharap jika Yonna mau menerima pemberiannya itu.

"Na... Semoga lo suka..."

***

CAN U COME THROUGH?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang