17. Before it's all over.

1.5K 135 21
                                    

I knew this day would come. Sorry, I still love you. Don't worry, I'm currently trying to love someone else. - Kayonna Thaw

Yonna telah selesai berkemas. Hari ini mereka akan meninggalkan Cooperstown bersama Asher juga Astro. Kyven? Dia sudah meninggalkan tempat itu bersama Aurelle sehari sebelumnya.

"Ya, tunggu!" seru Yonna saat terdengar ketukan di pintu kamarnya.

"Eh, Kak... Kita jalan sekarang?" tanya Yonna.

Astro mengangguk lalu melirik ke dalam ruangan Yonna.

"Gak pa-pa. Aku bisa bawa sendiri kok tasnya, Kak." ujar Yonna kepada Astro.

Astro menggeleng dan masuk mengambil tas Yonna. Yonna mendengus dan tak protes lagi. Yonna mengikuti langkah Astro. Di halaman penginapan itu sudah terlihat Asher bersama Robin, sang pemilik penginapan.

Usai berpamitan pada Robin, Yonna langsung masuk ke dalam mobil Asher-Astro masuk ke dalam mobilnya. Mobil yang dikemudikan Astro melaju mengikuti mobil Asher.

Dalam perjalanan, Yonna lebih banyak diam dan menatap ke arah luar jendela mobil Asher. Asher sesekali melirik Yonna, ia merasa Yonna sedang tak baik-baik saja.

"Na...?",

Yonna menoleh dan menatap Asher, "Iya, Kak?"

Asher menghela napasnya, "Lo kenapa? Ada sesuatu yang bikin lo kepikiran?"

Yonna tersenyum dan mengangkat bahunya. "Entahlah, Kak. Aku terus saja memikirkan Kak Aurelle."

Asher paham, kekhawatiran Yonna soal Aurelle. Yonna bahkan belum diberitahu soal penyakit Aurelle itu. Asher ingin memberitahunya, tapi ia merasa dirinya tak perlu melakukannya. Kyven-lah yang lebih berhak untuk menjelaskannya pada Yonna.

Tangan Asher meraih tangan Yonna, untuk beberapa detik mereka saling bertatapan hingga Asher kembali memandangi jalanan yang membentang di depannya. Selagi tangan Asher menggenggam tangannya, Yonna merasa perasaannya jauh lebih baik. Genggaman tangan Asher selalu menghangatkan perasaannya.

***

Kyven memandangi Aurelle yang kini sedang melahap burgernya. Aurelle sangat menyukai burger. Aurelle yang menyadari sedang ditatap Kyven, menghentikan makannya.

"Kenapa, Kak? Kau juga menginginkannya?"

Kyven tersenyum lalu menggeleng. "Aku suka melihatmu setiap kali memakan burger. Seolah burger memang sumber kebahagiaanmu." ujar Kyven.

Aurelle tertawa hingga kulit wajahnya memancarkan rona kemerahan. "Yah, kau benar. Burger ini salah satu kebahagiaanku, selainmu Kak!"

Kyven mengangguk, ia membelai rambut panjang Aurelle yang tergerai.
"Aurelle..." gumamnya.

"Ya?" sahut Aurelle.

Kyven langsung menarik Aurelle ke pelukannya, jujur saja Aurelle sedikit terkejut karna Kyven jarang dan bahkan bisa ia hitung dengan jari berapa kali ia memulai mendekap Aurelle lebih dulu.

"Aku mohon... Jangan menyakiti dirimu lagi..." ucap Kyven seraya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Aurelle.

Aurelle menaikkan alisnya, "Aku tidak mengerti maksudmu, Kak." gumam Aurelle.


Kyven melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Aurelle, "tidak perlu mengerti. Cukup jangan melakukan sesuatu yang membuatmu sakit. Aku tidak suka." kata Kyven.

"Kau paham?",

Aurelle mengangguk. "Iya, Kak. Aku menjaga diriku."

Kyven lalu berdiri dan menuju ke balkon kamar Aurelle. Aurelle melanjutkan makannya sambil melihat siluet tubuh Kyven dari belakang.

"Aurelle?" gumam Kyven saat merasakan pelukan Aurelle dari belakangnya.

"Kak... Terima kasih untuk segalanya." ucap Aurelle seraya menyandarkan wajahnya di bahu kokoh milik Kyven.

Kyven berbalik, ia menangkup wajah Aurelle. "Aku juga berterima kasih karna kamu telah mencintaiku sepenuh hatimu."

Aurelle mengangguk dan memeluk Kyven dengan erat. Aku tahu, Kak... Meski dalam hatimu kamu masih memberi ruang untuk Yonna. Itu tak apa, setidaknya ruang untukku lebih besar.

***

"Na... Gue balik dulu ya." ujar Asher setelah mengantarkan Yonna sampai depan pintu apartemennya.

"Makasih ya, Kak. Aku benar-benar senang. Ah, coba ada Rose juga Kak Naja dan Reiki..."

Asher terkekeh, "ya... Lain kali, kita harus liburan barengan." timpal Asher. "Oh ya, gue balik dulu ya. Kalau ada apa-apa bilang sama gue."

Yonna mengangguk, "Siap, Kak!" ujar Yonna dengan gaya hormat. Asher tertawa kecil dan mencubit pelan pipi Yonna sebelum ia pergi.

Sampai Asher masuk ke dalam lift, Yonna baru masuk ke dalam apartemenya. Ia menghampiri Astro yang duduk sembari menikmati secangkir cokelat panas.

"Kak..."

"Hm?",

"Aku pikir aku sudah menyukainya..." gumam Yonna, hampir saja Astro tersedak. Wajahnya sudah memerah. Ia berdeham.

"Nona... Apa maksudmu?" tanya Astro.

Yonna menoleh kepada Astro dan mendengus. "Ih dasar, cowok emang gak peka!"

Astro menggaruk pelipisnya, "Nona... Sungguh, sebab saya belum pernah menjadi bucin. Jadi, saya tidak mengerti."

"Maksudku... Aku telah jatuh cin-"

"Pada siapa?", Yonna dan Astro langsung menoleh ke arah munculnya suara itu.

"Kak Kyven?! Bagaimana mana bisa masuk?"

***

CAN U COME THROUGH?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang