22. Dilemma.

1.6K 126 11
                                    

All I want is to be with you through sorrow and enjoy happiness. - Kayonna Thaw

Setelah bertemu dengan Aurelle, Yonna terlihat seperti tidak semangat. Astro memperhatikan majikannya itu sambil mengatur belanjaan Yonna dan memasukkan ke dalam kulkas juga lemari penyimpanan. Astro jadi penasaran, apa yang di katakan Aurelle pada Yonna.

"Kak Astro... Telpon Kak Danil ya... Katakan kalau aku ingin pergi jalan-jalan dengannya nanti malam." ucap Yonna.

Astro mengangguk dan segera menghubungi Danil.

"Yonna ingin tidur sebentar, katakan pada Kak Danil juga bangunkan saja aku jika aku sampai ketiduran ya, Kak..." ujarnya lagi.

"Baik, Nona." sahut Astro.

Yonna melangkah menuju ke kamarnya. Yonna langsung membuang dirinya di atas ranjangnya. Pikirannya kembali terbawa pada saat ia bertemu Aurelle.

"Kamu harus melakukannya untukku, Yonna... Aku tahu, kecelakaan Kak Kyven karna kesalahanku tapi aku tetap berhak atas satu kesempatan lagi. Benar 'kan?" ujar Aurelle sambil menatap Yonna.

Yonna diam, ia tidak tahu mau mengatakan apa pada Aurelle. Tapi, setiap orang juga butuh di beri kesempatan untuk kebaikan di masa depan. Yonna tidak bisa menolak, meski sekali lagi jika ia melakukan apa yang jadi keinginan Aurelle-Yonna kembali patah hati, lagi.

Namun, Yonna juga memikirkan perasaan Kyven, terutama kedua orang tuanya. Mami dan Papanya sudah tak ingin ada hubungan lagi dengan keluarga Sidra. Kyven juga sudah mengatakan pada Yonna jika ia memaafkan Aurelle tetapi tak ingin lagi memiliki hubungan dengannya - Yonna terlalu keras memikirkan hal itu hingga ia terlelap kemudian.

***

Danil membuka pintu kamar Yonna. Terlihat Yonna masih terlelap dalam balutan selimutnya. Danil menghela napasnya dan menghampiri Yonna.

"Apakah kamu merasa lelah, Sayang?" gumam Danil seraya merapikan sebagian rambut Yonna yang menutupi wajah cantiknya.

Tubuh Yonna bergerak pelan, hingga gadis itu perlahan membuka matanya. Yonna langsung bangun dan bersandar di tempat tidurnya.

"Kak... Apa kau sudah lama datang?" tanya Yonna dengan terlihat masih mengantuk.

Danil mengangguk. "Ada apa sih sampai meminta jalan-jalan, hm? Galau karna siapa?", pertanyaan Danil itu membuat Yonna memberikan tinjuan ringan di lengan Danil.

"Aaaws... Kenapa malah meninjuku? Memangnya aku salah apa?", protes Danil.

Yonna mendengus lalu menarik tangan Danil. Ia melihat jam dan matanya membuka lebar saat jarum jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Sudah jam segini? Aku tidur lama sekali." gumam Yonna.

"Kau seperti beruang sedang hibernasi. Sana siap-siap, kita jalan-jalan!" ujar Danil lalu keluar dari kamar Yonna.

Yonna tersenyum lebar dan segera beranjak dari ranjang menuju kamar mandinya.

***

Kyven merasa kesal, sedari tadi panggilan telepon juga chat-nya tak mendapat respon dari Yonna. Meski dari Astro ia tahu jika Yonna sedang menghabiskan waktu bersama Danil-tetap saja Kyven tidak bisa menahan kekesalannya.

"Kyven?", Kyven berbalik dan tersenyum tipis ke arah Kyla. Kyven melihat Mami-nya itu menghampirinya.

"Kamu terlihat gelisah. Ada apa?" tanya Kyla.

Kyven menggeleng, "bukan masalah besar kok, Mi." ujarnya.

"Apa memangnya?" tanya Kyla penasaran.

"Yonna, Mi..." jawab Kyven. "Dia tidak menjawab telepon juga pesan yang aku kirimkan."

Kyla terkekeh, "kau ini. Apa anak Mami ini merindukan adik kesayangannya, hm?"

Kyven mendesah pelan namun ia mengangguk. "Aku akan ke sana besok." ujar Kyven.

Kyla menaikan alisnya, "Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu yang harus kau selesaikan?"


Kyven tersenyum, "Mami kenapa harus khawatir, di mana pun aku pergi... Aku bisa selalu melakukan pekerjaanku 'kan?"

Kyla mengangguk, "Ya... Kamu benar."

"Tapi, Nak...",

"Ada apa, Mi?" tanya Kyven.

Kyla mengusap pipi putranya itu sambil tersenyum hangat.

"Mami bahagia memiliki kamu dan Kayonna... Kalian pelengkap hidup Mami. Mami berharap bisa lebih lama hidup bersama kalian berdua." ujar Kyla.

Kyven langsung memeluk Kyla. "Mami... Kita akan selalu bersama. Kyven sayang Mami."

"Mami juga sangat menyayangimu, Sayang." ucap Kyla. "Mami juga ingin kamu selalu menjadi Yonna..."

Kyven mengangguk dan memeluk Kyla. "Mami, menjaga Yonna adalah tugasku. Kyven tidak akan melepaskannya lagi kali ini."

***

Danil menggenggam tangan Yonna, ia menyalurkan kekuatan untuk gadis itu. Yonna telah menceritakan kejadian di waktu Aurelle datang menemuinya.

"Lakukan apa yang menjadi kata hatimu, Sweety. Dan kuharap, itu jangan sampai menyakitimu juga. Because I don't want to see you sad." ujar Danil.

Yonna menyandarkan kepalanya di bahu Danil sembari menatap lampu-lampu yang menghidupkan kota Manhattan di malam hari.

"Aku tidak mengerti, kenapa beberapa hal terjadi dengan begitu rumit, Danil. Aku hanya ingin hidup tanpa masalah-masalah seperti ini." kata Yonna, ia menghembuskan napasnya dengan panjang dan berdiri dengan tangan seolah ingin menggapai langit.

"Danil... Jika aku hidup di kehidupan selanjutnya, apakah akan lebih baik?" ucap Yonna.

Danil berdecak dan ikut berdiri di sebelah Yonna sambil merangkul bahu Yonna.

"Semua yang terjadi, untuk sebuah alasan. Tuhan ingin melihat kita selalu kuat, Kayonna..." ujar Danil.

***

Hi, Luv💕
Senang bisa update lagi. Aku harap kalian belum bosan nungguin tiap update-an cerita ini😅

Hal yang selalu bikin aku senang tiap kali liat antusias kalian untuk Kak Kyven, Kayonna, dkk. Terima kasih untuk dukungannya. Ajak teman kalian juga kenalan sama bucin-bucin di sini😋

Dan kalian juga tentu bisa mengunjungi lapakku untuk baca karyaku lainnya, semoga bisa membuatmu antusias juga😍 jangan lupa follow aku yaa🤗 oh iya, kalau kalian juga punya karya, boleh kok share ke aku-aku juga senang bisa baca cerita apapun genrenya, kita juga bisa saling berbagi pengetahuan kan😅😎

-with love,
Nixhaay (read:J-hope's wifey)💜

CAN U COME THROUGH?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang