32. Yonna's Heart.

1.4K 103 19
                                    

I loved him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I loved him. I gave my life for him. Nothing makes me happier than loving him.
- Kayonna Thaw

Yonna's POV

Kyven Hattala Thaw. Pria yang menjadi cinta pertama dan terakhir dalam hidupku. Ada banyak hal yang telah kulewati untuk bisa bersama dengannya. Tawa hingga jatuhnya air mata telah kurasakan.

Aku pernah kehilangannya hingga harus merelakannya bersama orang lain. Aku juga pernah menjadi pengecut yang lari sejauh mungkin untuk menghindari melihat dia bahagia dengan wanita lain.

Namun rupanya Tuhan selalu menjadikan takdir baik sebagai sahabat baikku. Cintaku membuatnya kembali padaku.

Hari ini, sekali lagi menjadi hari yang tidak akan kulupakan sepanjang hidupku. Kak Kyven menyematkan cincin yang indah sekali pada jari manisku.

Aku adalah perempuan terbahagia malam ini. Aku telah resmi menjadi tunangan Kak Kyven, pria yang kucintai selama ini.

Malam ini, kebahagiaan bukan hanya milikku sendiri. Tentu saja bersama Kak Kyven, Papa dan Mami, Kak Danil, keluarga besar mendiang Papa dan Mama juga - mereka berbahagia bersamaku.

Andai saja Papa dan Mama masih ada, pasti aku akan merasa kebahagiaanku benar-benar lengkap. Tapi, tak apa-apa. Aku tau jika mendiang kedua orangtua kandungku pasti tersenyum bahagia melihatku dari atas sana.

"Sayang..." - aku merasa masih belum terbiasa ketika Kak Kyven memanggilku seperti itu sejak aku menjadi tunangannya.

Aku ingin sembunyi dibalik punggung kokohnya itu. Senyumnya yang hangat itu selalu berhasil membuat mood-ku lebih baik.

Kak Kyven - dengan pesonanya itu, aku rela jatuh berkali-kali untuknya. Aku mencintainya lebih dari yang kuperkirakan. Entahlah sebanyak apa perasaanku ini untuknya.

"Ada apa? Kenapa kamu sendirian disini?" tanyanya seraya memelukku dari belakang. Kurasakan hangat hembusan napasnya yang menyapu leherku. Aku ingin lepas dari dekapannya tapi dia menahan usahaku.

"Biarkan aku memelukmu seperti ini. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi." ucapnya - itu benar-benar terdengar tulus.

Aku ingin sekali menatap matanya, memuja binar indah yang hanya miliknya saja.

Aku mengusap tangan Kakak yang tengah melingkari perutku. Dia begitu hangat.

Aku mencintaimu, Kak...

***

CAN U COME THROUGH?✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang